SPIRIT HOTEL [TERJEMAHAN INDO]

Chapter 17 : Combat (Part 1)

Pertempuran antara Feisha dan raja iblis kecil
_______________________________________________________

Melewati lobi, Borja tiba-tiba berbicara: "Wahai manusia, apakah Metatron masih di hotel ini?"

Feisha berbalik dengan senyum yang sempurna. "Maafkan saya, Tuan Borja, tapi saya tidak bisa menjawab pertanyaan itu. Saya belum pernah bertemu Tuan Metatron. "

Borja menatapnya dengan kaget. "Kamu memanggilnya 'Tuan Metatron '? Kamu memanggil Metatron, Tuan Metatron ' !? ”

Dengan nama seperti itu, apakah Metatron seorang wanita? Feisha ragu-ragu sejenak, mencoba memikirkan cara untuk menyelamatkan situasi. Namun, sebelum dia bisa mengatakan apa-apa, Borja berbicara lagi, mengangguk, “Tapi aku kira kamu harus memanggilnya Tuan Metatron, ya.”

... Lalu kenapa kau membuat masalah besar dari itu !?

Suatu gagasan muncul pada Borja. "Aku ingin kamar di sebelahnya."

"Maaf, aku tidak tahu di mana Tuan Metatron tinggal."

Borja menyipitkan matanya pada Feisha. "Lalu apa yang kamu tahu, manusia?"

"Aku tahu bahwa namaku Feisha Shi, bukan manusia," jawabnya, tersenyum dingin.

Kerutan muncul di antara alis Borja. "Apa hubungannya denganku?"

"Tidak ada. Saya kebetulan tahu fakta itu. "

Borja berjalan beberapa langkah sebelum berhenti tiba-tiba dan berbalik dengan senyum sinis. "Oh, aku tahu sekarang. Kamu mengejekku. ”

... Itu butuh sepuluh detik untuk mengetahuinya? Feisha merasa prihatin dengan masa depan Neraka.

Borja mengiriminya tatapan provokatif. "Apakah kamu tahu siapa aku, manusia?"

"Anda adalah tamu terhormat kami dari Neraka," jawab Feisha dengan rendah hati. Meskipun komentarnya menggugah, Feisha tahu untuk memotong kerugianmu pada titik tertentu. Dengan anak-anak kecil, beberapa pernyataan mengejek baik-baik saja tetapi berbenturan langsung adalah tidak, tidak, terutama karena anak kecil ini memiliki raja iblis yang kuat di punggungnya.

Borja mengibaskan jarinya, berkata, “Tidak, kamu salah. Aku adalah Raja Iblis Super dari Neraka! ”

Segera setelah dia mengucapkan kata "Neraka", Feisha merasakan dampak besar di hidungnya. Ada suara berderak renyah saat ia jatuh ke belakang, diikuti oleh tetesan darah yang menjalar ke udara.

Refleks cepat Hughes mencegahnya jatuh ke tanah dan bukannya ke lengannya. Mendengar ini, Gin melihat merah; Hughes tidak membiarkannya menyentuh apa pun untuk waktu yang lama.

"Bukankah orang tuamu memberitahumu untuk tidak terlalu sombong pada wilayah orang lain?" Dia berkata dengan marah, berbalik untuk memperbaiki Borja dengan tatapan marah. "Tidak akan ada orang yang mengambil mayatmu kembali setelah kamu mati."

Borja mengangkat hidung ke arah Gin. "Hmph, aku hanya sombong, apa yang akan dilakukan tentang itu? Jangan pikir aku takut padamu hanya karena kamu generasi ketiga dari zaman kuno; jika bukan karena Lilith, aku akan melemparkanmu ke gua paling gelap di jurang Neraka untuk apa yang kau lakukan padaku! ”