Chapter 10 : Matchmaker (Part 2)

97 12 1
                                    

~~~

Apakah kamu sudah selesai, Gin?
--------------------------------------------------------------------------

Dengan semakin mendekatnya Dea, Gin dan Feisha bersiap diri.

Siluet mereka perlahan menyatu, lalu terbelah.

Menghela nafas lega, Feisha berbalik untuk melihat Gin membuat reaksi yang serupa. "Kamu dan Dea..."

"Apa?" Kecurigaan langsung menyelinap pada apapun yang mungkin dimiliki Gin saat ini. Feisha menyeringai.

"Dia mantanmu?"

"Bagaimana kamu tahu?"

/whatt!!! Gin????/

Sunyi.

"... Aku bercanda," balas Feisha, rahangnya mengendur. Gin segera mengangkatnya dikerah dan melemparkan mereka berdua di pagar lantai dua. Memiliki pengalaman sebelumnya kali ini, Feisha hanya bertahan sampai ia merasakan tanah yang kuat dibawah kakinya, menyesuaikan kerahnya dan bergerak pergi.

"Oi, kemana kamu pergi?" Gin dengan gugup berdiri diambang pintu, menghalangi Feisha.

"Membuang kotoran," Feisha bernyanyi.

"Ugh, kamu manusia yang memuakan. Bagaimana kamu bisa melakukan hal yang menjijikan seperti itu?" Gin berkata dengan jijik, menutupi hidungnya.

"Aku membuang kotoran, sebenarnya bukan memakan kotoran. Apa yang membuatmu begitu marah, sialan?"

Gin menyipitkan matanya dengan jijik. "Bagaimana kamu bisa mengatakan hal-hal yang vulgar itu sepanjang waktu?"

"Aku benar-benar hanya mengatakannya selama dua menit. Selain itu," Feisha terdiam, jejak permusuhan menemukan jalan ke kata-kata berikutnya, "Aku tidak perlu pergi jika bukan karena kau melemparku. Apakah kamu tidak tahu kejutan merangsang pergerakan usus?"

Pada tatapan curiga Gin, Feisha berbalik dan membungkuk : "Aku bisa membuktikannya dengan kentut jika kamu tidak percaya padaku."

"Lakukan saja hal-hal mu itu!" Gin hampir mengirimnya dengan tendangan. Feisha berlari ke kamarnya dengan ringan - terlalu banyak gerakan akan membuatnya sulit untuk menahannya.

Lagi pula, pergi ke toilet adalah urusan yang mendesak. Ini dapat dilihat dati bagaimana indivindu-indivindu tertentu telah dengan paksa mengubah McClelland untuk pencapaian, kebutuhan akan afiliasi dan kebutuhan akan kekuatan, kebutuhan akan kentut, kebutuhan untuk kencing, dan kebutuhan untuk membuang kotoran.

/Aku berusaha selempeng mungkin pas translate part ini  - _ - /

-------------------------

Akhirnya puas, Feisha menarik celananya, mencuci tangannya dan dengan gembira berjalan keluar dari kamar mandi.

Gin duduk bersila di tempat tidurnya.

"Apa yang kamu lakukan disini?" Feisha bertanya, terkejut.

"Kamu jauh lebih tenang di tengah malam."

"Kapan itu?" Tanya Feisha 'dengan bingung'.

Aktingnya kedap air, Gin mengutuk dalam hati. Tapi sekarang bukan waktunya untuk memikirkan masa lalunya - masih ada hal yang lebih penting yang perlu ditangani.

"Terserah, kita perlu bicara tentang apa yang akan terjadi di masa depan."

"Masa depan seperti apa yang kita miliki bersama?"

SPIRIT HOTEL [TERJEMAHAN INDO]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang