Chapter 09 : Matchmaker (Part 1)

97 12 2
                                    


Maaf update kurang teratur, karena aku masih amatir jadi lumayan lemot translatenya. Sering tiba-tiba kehilngan mood ^_^

***

Gin, berhentilah begitu usil
--------------------------------------------------------------------------

Isefel menoleh, iris hitam menempel pada objek perhatiannya. Feisha mencurigai bahwa Isefel benar-benar telah mengangkat dirinya sedikit, karena Feisha tidak perlu menjerat lehernya untuk menjaga kontak mata. Perbedaan tinggi dengan mudah membuat Isefel terlihat lebih mengesankan, yang tidak melakukan keajaiban untuk permintaan Feisha.

Isefel benar-benar makhluk tercela.

Feisha memutuskan untuk tidak membiarkannya berjalan dan bergegas berdiri segera, menyapu pandangannya ke atas kepala berambut hitam. Isefel, disisi lain, tidak bergerak sama sekali dan tetap menatap lurus ke arah perut Feisha.

"Alasan?"

"Hidupku saat ini dipenuhi kemiskinan, frustasi, dan kesusahan." Dalam masa tinggalnya di Noah's Ark, dia telah menumpuk hutang satu setengah ribu ke hotel, dan tujuh ratus lima puluh yang merupakan untuk Hughes.

"Ditolak," Jawab Isefel dengan acuh tak acuh.

"Kenapa?" Meskipun tidak berharap Isefel setuju, namun Feisha kesal dengan jawaban singkat itu.

"Orang yang hidupnya dipenuhi kemiskinan, frustasi dan kesusahan cenderung tidak kelebihan berat badan."

Setelah memberikan kematian tanpa cacat, Isefel kembali berenang. Itu harus dilakukan setiap hari sesuai kehendak Tuhan, tapi jujur saja, Isefel tidak berpikir itu akan membantu sama sekali.


---------------------------


Dia muncul kembali setelah satu jam untuk menemukan Feisha, masih melamun di tepi kolam.

"Aku tidak akan mengubah pikiranku." Dia membuat gerakan pergi, meneteskan air di lantai.

Feisha mengikuti dalam diam.

Mengabaikan orang dibelakangnya, Isefel melangkah ringan ke kamarnya; lantai ini unik dari yang lain selain kolam renang, satu kamar lainnya adalah kamar tidur Isefel. Untungnya, tidak ada yang menonjol khususnya dengan itu agak menenangkan pikiran Feisha.

"Aku disini untuk meminta bantuanmu," Feisha dengan cepat mengucapkannya melihat Isefel memasuki kamar mandi.

"Mentormu adalah Hughes."

Melihat tidak ada pilihan lain. Feisha mendorong dirinya sendiri  diantara Isefel dan pintu kamar mandi. "Kamu tahu, aku rasa kamu lebih bisa membaca dengan baik." Maaf, Hughes, aku hanya sedikit menjilat dia.

Isefel memandang sekumpulan buku Feisha. "Kamu benar-benar percaya bahwa aku tahu lebih banyak tentang bahasa ras Invisible daripada Invisible person sendiri?"

"Ya, itu akan menjadi cerminan nyata dari kecerdasanmu." Feisha memutuskan bahwa jika Isefel menolak lagi, dia akan berpegangan pada pinggang Isefel dan secara fisik menghentikannya mandi. Dia telah menyiapkan dirinya untuk menerkam ketika Isefel menjawab-

"Baiklah."

"Err," Feisha berhenti sebentar. "Maksudku-bagus! Aku akan-uh, aku akan menunggu diluar."

SPIRIT HOTEL [TERJEMAHAN INDO]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang