SPIRIT HOTEL [TERJEMAHAN INDO]

Chapter 19 : Promotion (Part 1)

Haloo, Akhirnya setelah sekian lama..

Zhi balik lanjut buat translate cerita ini.

Ada yang kangen gak nih? Hehe

Jangan lupa Comment & Vote ya

Love you, readers setiaku.

✓✓✓

Panasnya pertempuran

----------------------------------------------------------------------------------

Dua wajah berukuran berbeda saling bertatapan selama beberapa menit sampai Feisha mengangkat bahu. "Kau bisa mencurigaiku karena menggunakan teknik duplikat bayangan untuk menyalakan ledakan di atas jika kau mau."

Borja melemparkan pandangan dingin ke balik bahunya sambil mengenakan alas kaki ke lantai atas, suara alas kaki membentur lantai marbel.

Feisha bergegas mengejarnya seperti bayangan. Bagaimana dia bisa melewatkan kesempatan untuk menyaksikan acara yang begitu menarik? Terutama acara yang ia tulis, disutradarai dan dibintanginya. Sayang sekali, dia tidak sempat menyiapkan popcorn.

Pintu Layton terbuka lebar. Mungkin juga ada tanda di sana yang berbunyi, 'Jangan ragu untuk masuk, tidak ada biaya masuk.' Dengan tergesa-gesa, Borja hampir menabrak tumpukan peledak yang tersapu ke luar.

Segera setelah itu, suara Layton, yang membosankan daripada kapak karatan itu menyerang struktur bangunan tersebut.

"Sial sial sial sial sial sial sial sial sial sial sial-"

Feisha berusaha menghitungnya, namun pada akhirnya dia memutar kepalanya dengan angka yang tidak masuk akal dan menebak bahwa Layton mungkin telah mengulangi kata itu sekitar tiga puluh sampai empat puluh kali dalam satu nafas. Hal ini menunjukan bahwa bagi bangsa kurcaci, kecerdasan mereka (setidaknya dalam bahasa kotor) berbanding lurus dengan tinggi badan mereka sementara kapasitas paru-paru mereka berbanding terbalik sesuai.

"Gin kamu bajingan yang bejat, lain kali jika aku menangkap kau melakukan sesuatu seperti ini aku akan merusak kapak dan mendorong potongan-potongan itu ke pantatmu!"

Feisha segera meralat penilaiannya sebelumnya. Hal baik selalu menjadi yang terakhir.

"Gin! Kau keparat, beraninya kau meledakkan selimut favoritku?! Aku bersumpah, bahkan jika aku harus mengejar mu ke ujung alam semesta ini sekalipun, aku akan melakukannya hanya untuk menuangkan air mendidih ke tenggorokanmu... Dan membuatmu menjadi botol air panas raksasa!"

... Apakah ada sejarah antara Layton dan Gin yang tidak dia ketahui?

Borja tidak bisa mendengarkan sumpah serapahnya lagi. "Maksudmu, Gin adalah orang yang melakukannya?" Dia menyela.

Layton melompat seolah-olah dia tidak melihat kejengahan di pintu sebelumnya dan segera jatuh terdiam.

"Mengapa kamu berpikir Gin yang melakukannya?"

"Dia membeli tiga peledak besar dariku untuk tiga puluh koin emas sore ini, siapa lagi itu?" Gumam Layton. "Menurutmu aku akan meledakkan kamarku sendiri?"

"Kau ada benarnya juga," kata Borja mengelus dagunya.

Feisha merasa sangat marah. "Kenapa kau tidak mencurigainya melakukan itu pada dirinya sendiri?"

Borja hanya menembaknya dengan tatapan tidak terkesan. "Karena masokis adalah spesialisasi manusia."

Jeda.