Chapter 22 : Crisis (Part 2)

71 8 0
                                    

Halo semuanya.

I'm back with chapter 22 part 2, setelah sekian lama aku udah hampir gak ada niatan buat lanjutin terjemah cerita ini.

Tapi kemudian ... aku ngeliat ada beberapa dari kalian yang mau baca cerita aku dan mendukung aku buat lanjutin terjemah cerita ini ...

I just wanna said thank you so much for all of you ^^

All of your support really precious for me.

With love

ZHI_

©©©



Minggir, rakyat jelata.
_______________________________________________________

Feisha menatap Borja yang pingsan tergeletak di lantai. "Dapatkah kamu membangunkan dia dalam tiga jam?" Tanyanya dengan pelan. Akan buruk jika dia tidak.

Dea memeriksa luka Borja. "Dia akan bangun setelah setengah jam."

"Baiklah, kalau begitu kita akan memikirkan solusi dalam tiga puluh menit ini," kata Feisha, menjentikkan jarinya.

Saat dia akan pergi, Dea melihat Gin dan Hughes berdiri bersama. "Kalian kembali bersama?"

Feisha tiba-tiba ingat bahwa terlepas dari kedatangan musuh yang mereka hadapi, ada juga perang sipil untuk diperjuangkan pada saat yang sama.

"Sebenarnya seperti ini," katanya dengan suram. "Tujuan sebenarnya dari pesta ini adalah membantu Gin dengan Hughes …."

" … Itu bagus." Dea berbalik dan pergi.

Ketika dia menyaksikan Dea pergi, Feisha ingat bahwa ada seorang manusia yang namanya dimulai dengan 'F' dan suka khawatir tentang hal-hal bodoh.

Layton menyaksikan dia pergi dengan kecewa. "Sepertinya kita tidak akan melihat lagi hubungan yang hebat antara Fearie dan Werewolf."

Feisha memandang peti dengan tanda besar di atas kepala, lalu pada Borja yang tergeletak dengan canggung di atas tanah. "Kita bisa memikirkan masalah itu setelah kita hidup melewati yang satu ini," gumamnya dengan emosional.

"Lalu bagaimana kita bisa melalui masalah ini?" Tiba-tiba Asa muncul.

Semua orang segera berputar untuk menatap Feisha.

"Apakah kau benar - benar tahu masalah apa yang ku bicarakan?" Feisha membantah dengan sungguh-sungguh.

"Tidak."

"Apakah kau tahu tentang makan makanan?"

"Ya."

"Lalu pergilah makan."

____________________________________


Karena tidak mau menunggu setelah melakuakn pembersihan, Feisha memulai pertemuan itu. "Aku punya banyak ide yang sedang kupikirkan …"

"Kemudian berhenti berpikir dan katakan saja," kata Layton.

Feisha memelototi dia. "Aku baru saja akan."

SPIRIT HOTEL [TERJEMAHAN INDO]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang