Chapter 1

1.4K 85 48
                                    

Pagi yang indah dan langit yang menawan serta nyanyian burung menambah kesan ceria pada hari ini. Utamanya pada mansion mewah yang telah dihiasi pernak-pernik pernikahan, putih yang melambangkan kesucian bahkan kesakralan acara itu.

(Name) mulai berjalan perlahan menuju ke depan penghulu yang telah dinantikan oleh empat puluh dua suaminya. Terdengar gila bukan ? Tentu saja, bagaimana bisa seorang wanita menikahi empat puluh dua pria yang notabenenya berasal dari latar belakang yang berbeda.

Namun disisi lain, (name) juga tahu jika memilih satu diantara mereka akan membuat yang lainnya dendam dan membuat hal yang tak terduga saat ia telah menikah nanti. Sehingga (name) memilih untuk menikahi mereka semua.

Kini (name) telah selesai mengucap sumpah pernikahan di depan penghulu mulai dari sang emperor hingga sang ksatria. Riuh ricuh sorakan penuh dukungan kini disiramkan oleh kerabat maupun keluarga.

*****

Sang Surya telah kembali ke peraduan, kini (name) dan empat puluh dua suaminya telah berada di rumah mereka sendiri. Rumah yang dibangun atas keinginan mereka dan uang hasil iuran mereka juga tanpa (name) ketahui.

Kesan pertama saat melihat rumah itu, (name) cukup terkesan bahkan sempat tak menyangka jika mereka telah menyiapkan rumah untuk keluarga kecil mereka. Dan saat memasuki bagian dalam, (name) semakin terkesiap karena desain rumahnya tak jauh berbeda dari isi mansion milik keluarganya dan itu semakin membuat (name) merasa di rumah sendiri bahkan tak pernah merasa sendirian.

"Terimakasih, semuanya," ucap (name) sambil terharu melihat semua anugerah yang telah diberikan Tuhan padanya. Ia tak tahu harus berbuat apa pada empat puluh dua suaminya, kecuali ucapan terimakasih yang sangat dalam.

"Baiklah, kalau begitu kita bersih-bersih tubuh dahulu setelah itu kita akan makan bersama," ucap Keito dan disetujui oleh mereka.

"Dan untuk sakuma bersaudara, jangan tidur setelah itu atau kalian akan ketinggalan hal penting," sambung Eichi dengan aura yang telah dimengerti oleh seorang pria saja.

Setelahnya, mereka langsung mengemasi barang mereka ke kamar masing-masing sambil menunggu makanan yang dipesan oleh Tomoe.

*****

Setelah makan, kini empat puluh tiga manusia telah berkumpul di ruang keluarga yang telah di desain agar muat untuk menampung mereka semua. Mereka hanyut dalam pikiran untuk menentukan siapa yang pertama kali menghabiskan malam dengan seorang gadis yang kini telah berstatus menjadi istri dari mereka semua.

"Hmmmm... bagaimana kalau kalian hompimpa saja, dan yang terakhir batu gunting kertas," saran (name) yang memecah keheningan diantara mereka.

Banyak diantara mereka yang menimang pernyataan darinya. Namun beberapa diantara mereka juga menilai jika hal itu sangat efektif dilakukan, mengingat jumlah suami yang dimiliki oleh (name) cukup banyak dari kriteria normal.

"Baiklah kalau begitu, mari kita lakukan," ucap Rei yang terdengar sangat santai dalam menanggapi pernyataan istrinya sambil mengedarkan pandangan pada para suami (name) yang lain.

Mereka pun mulai bergerak membentuk lingkaran dan mulai mengadu peruntungannya tentang malam pertama ini.

Tak lama kemudian, hasilnya pun keluar...

Only Your Stars : MetronomeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang