Chapter 27

213 34 7
                                    

Pagi telah menyapa bumi. Sinar manisnya membuat siapapun terpana.

Namun tidak untuk (Name). Ia masih pulas dalam tidurnya hingga ia bangun pada pukul sepuluh pagi. Awal yang ia rasakan saat bangun ialah, rasa pusing dan pegal karena ia menangis semalam.

Ia pun membersihkan dirinya dan turun dari kamarnya. Seperti biasa, yang ia lihat hanyalah para maid yang mondar-mandir membersihkan rumah ini.

"Ah, Nana, apakah kau melihat suamiku?" tanya (Name) yang menghentikan salah satu maid. "Maaf nyonya, tuan sudah berangkat," jawab maid itu sembari menundukkan kepalanya.

"Apakah mereka sarapan?" tanya (Name) dan dijawab jika para suami (Name) melewatkan sarapan. Tentu saja (Name) khawatir, karena tak biasanya mereka tidak sarapan. Selain itu, semarah-marahnya seorang istri pada suaminya, ia tetap peduli dan sayang pada suaminya.

Dan dengan segera, (Name) pun menuju dapur lalu memerintahkan para maid nya untuk membuatkan bekal makan siang. Sementara (Name), ia memilih pakaian yang bagus yang akan ia gunakan untuk ke kantor suaminya.

(Name) sangat bingung memilih baju yang bagus, karena ia merasa jika bajunya sudah habis. Padahal, di lemari masih banyak baju bagus yang bisa ia gunakan. Dan pada akhirnya, (Name) pun memutuskan untuk memakai gaun biru tua agar perutnya tidak tertekan lalu ia pun kembali dengan para maid.

"Apa sudah selesai?" tanya (Name) pada maid yang tampak mengemas satu-persatu kotak bekal yang telah terisi makanan serta botol minum. "Sudah, nyonya," jawab maid tersebut. Lalu (Name) meminta maid untuk memasukkan bekal tersebut dalam mobil agar ia bisa mengantarkannya ke kantor suaminya.

*****

Kini disimpan (Name) berada. Sebuah gedung bercorak silver dan biru muda dengan logo 'ES'.

"Ada yang bisa kami bantu?" tanya resepsionis dengan amat ramah. "Saya ingin mengantarkan ini pada suami saya," jawab (Name) yang kemudian dipersilahkan masuk oleh resepsionis tersebut.

Dan tujuan awal (Name) ialah Starmaker Production yang berada di lantai dua. Di sana telah dihuni oleh Fine, Trickstars dan Ryuseitai.

"(Name)-chan!" Tori pun teriak ketika melihat istrinya hadir kemari dengan beberapa maid yang membawa tas dibelakangnya.

"Ojou-sama, apa ada yang bisa dibantu?" tanya Yuzuru.

(Name) tak menjawab, melainkan memasang wajah marah.

"(Name)-chan, apa ada sesuatu yang kau inginkan?" tanya Subaru dengan polosnya.

"Mengapa kalian tidak sarapan! Kalian tahu jika sarapan itu penting, tetapi kalian malah melewatkannya. Ayo, maid, bantu aku membagikannya pada mereka," omel (Name) sambil mengeluarkan kotak bekal satu-persatu untuk mereka yang ada di ruangan ini.

Tentunya hal itu membuat unit baru di agensi ini kebingungan. Siapa lagi kalau bukan Alkaloid yang baru-baru ini bergabung dalam naungan Ensemble Square.

"(Name) memang baik ya," puji Eichi dengan senyum manisnya.

"Ya sudah, aku pamit ke tempat lainnya," ucap (Name) dengan langkah terburu-buru yang membuat suaminya yang ditinggalkannya tersenyum bahkan tersentuh.

Baru semalam (Name) meracau, sekarang ia bisa kembali seperti semula. Seorang (Name) yang manis, perhatian, cerewet, dan pendiam di saat bersamaan.

(Name) terus mengunjungi agensi yang berada di lantai kedua hingga agensi terakhir yang berada di lantai ke empat, New Dimension. Namun saat berada di New Dimension, ia dikejutkan oleh seorang gadis yang tak asing di matanya.

Only Your Stars : MetronomeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang