Chapter 13

289 35 6
                                    

"Selamat pagi, (name) ! Mari kita jalan-jalan untuk merayakan pagi yang indah ini" ucap Yuuta dengan semangat. "Hati-hati ya, jangan sampai ojou-chan terluka" nasihat Rei. "Kau pasti tahu apa yang akan terjadi jika (name) terluka bukan ?" Sambung Eichi. "Jangan terlalu khawatir, (name) akan baik-baik saja" ucap Madara dengan senyumannya. "Um, Yuuta akan menjaga (name). Jadi, kurasa tidak ada masalah atau bahaya apapun" sahut Shino dengan ragu sekaligus malu.

Sahut demi sahutan antara kekhawatiran serta dukungan memenuhi rumah ini yang membuat Yuuta sweatdrop. Namun tidak dengan Hinata, ia yang mendengarnya lama-kelamaan merasa risih karena mereka seperti meremehkan saudaranya."Kalian jangan remehkan Yuuta !!!!" Tegur Hinata yang sempat membuat maid berhenti sejenak karena teriakan itu, serta membuat (name) merasa tidak enak.

"Um... Hinata benar, Yuuta akan menjagaku jadi aku akan baik-baik saja" ucap (name) sambil sweatdrop. "Tuh, dengarkan (name)" bela Hinata sambil menggembungkan pipinya. "Ada apa dengan pose itu ? Sama sekali tidak lucu" protes Tori yang terlihat kesal hingga membuat perdebatan diantara mereka.

"Psssttttt... (Name), ayo kita pergi dari sini" bisik Yuuta. (Name) pun mengangguk yang kemudian menggandeng Yuuta untuk pergi dari tempat itu secara perlahan-lahan.

"Hoi, kalian jangan main pergi seenaknya!!!"

Suara itu membuat (name) dan Yuuta berlari menjauh dari lokasi itu.

*****

Kini (name) dan Yuuta telah berlari cukup jauh dari mansion. Bahkan (name) masih berusaha mengatur irama nafasnya yang belum teratur.

"Koga seperti anjing menggonggong saja" eluh Yuuta sambil menyodorkan minuman isotonik dingin pada (name). "Terimakasih" ucap (name) yang kemudian meminumnya dengan sangat cepat, seperti unta kehausan. "Sebenarnya, Koga memiliki kemampuan untuk membuat takluk orang disekitarnya. Hanya saja, sifat lain dari dirinya yang membuatnya tidak bisa membuat orang lain takluk" sambungnya dan kemudian melanjutkan menikmati minuman. "Eh, berarti (name) belum mencintai Koga ?" Tanya Yuuta yang membuat (name) tersedak dengan tidak elitnya.

"Maaf maaf" ucap Yuuta yang merasa kasihan saat (name) terbatuk-batuk. "Tidak apa, tapi bukan itu maksudnya" elak (name) yang sudah mulai berkurang batuknya. "Iya, aku mengerti kok" jawab Yuuta dengan senyum sumringah yang kemudian duduk di sebelah (name).

"(Name), mari coba sesuatu yang pedas" ajak Yuuta yang membuat (name) menoleh padanya dengan tatapan heran. "Kita pilih level rendah, agar tidak membahayakan calonnya. Tapi, level rendah pun tidak akan enak" sambung Yuuta. "Sudah, daripada Yuuta bingung, lebih baik pakai level seperti biasa saja. Aku tahu, jika kau terkadang makan pedas dengan level tiga puluh" ucap (name) dengan pose mengingat. "Benar sih. Ya sudah, baiklah ! Ayo kita ke tempat favoritku !!!" Ajak Yuuta dengan semangat.

*****

Sesampainya disana, (name) disuguhkan dengan berbagai menu ekstra pedas. Mulai dari kari level tiga puluh hingga mie goreng dengan level setan. Membaca daftar menu saja sudah membuat (name) bergidik ngeri, apalagi mencobanya. Justru dapat menghancurkan anak yang ia idamkan. Namun bagi Yuuta, hal ini adalah surga baginya. Karena ia adalah pecinta pedas, namun tidak sadis seperti kakak kelasnya dulu yang kini telah menjadi anggota idola yang bernama idolish7.

"Aku pesan karage level tujuh puluh serta milkshake, dan kau ?" Tanya Yuuta yang menatap (name). "Tapioka dan cheesecake" sambung (name) sambil tersenyum simpul, lalu sang pelayan pun menulis pesanan mereka dan meninggalkan mereka.

"Tapi... Yuuta, apa itu tidak terlalu pedas ?" Tanya (name) yang khawatir akan makanan yang dipesan suaminya ini. "Tenang, tidak pedas kok. Masih pedas perkataan Eichi" jawab Yuuta.

Tak lama kemudian, makanan mereka pun tiba dan merekapun mulai mencicipi nya. Namun pandangan (name) tertuju pada saus yang berwarna merah gelap pada pesanan Yuuta. Sungguh, melihatnya saja membuat (name) khawatir namun disisi lain ia juga ingin mencicipinya.

"(Name) mau ?" Tawar Yuuta yang sadar akan tatapan (name). "Tidak, terlalu mengerikan" jawab (name) jujur. Namun anehnya, Yuuta merasa biasa untuk makan saus se pedas itu.

*****

Setelah menikmati hidangan itu, Yuuta mengajak (name) untuk mengunjungi suatu toko. Dan saat awal masuk, mereka telah disuguhi oleh berbagai macam pernak-pernik peralatan bayi. Mulai dari mangkuk hingga pakaian ada disini.

(Name) sangat kagum, bahkan ia merasa ingin segera melahirkan bayi ini ke dunia. Namun ia masih harus bersabar lebih lama lagi untuk menantikan momen bahagia itu.

"(Name), lihat ini !" Panggil Yuuta yang membuat (name) segera menuju ke tempat ia berada. "Uwaahhhh lucu nyaaa" ucap (name) yang sangat gemas saat melihat sepatu bayi.

Yuuta yang melihat (name) begitu senang pun hanya bisa tersenyum bahagia tanpa mengucapkan sepatah katapun.

*****

Setelah menghabiskan waktu untuk melihat koleksi perlengkapan bayi serta berjalan-jalan sambil menikmati pemandangan kota, Yuuta merangkul mesra (name) sambil berjalan santai untuk kembali ke rumah. Bahkan berkat Kaoru, (name) tidak tahu lagi untuk berjalan seperti ini bersama suaminya.

Dan sesampainya di rumah, mereka pun memastikan agar para suami (name) yang lain belum pulang agar mereka bisa selamat dari amukan Koga. Sungguh sekalinya Koga mengamuk, hanya beberapa orang saja yang mampu mengendalikan walaupun hanya berdampak tipis.

"Syukurlah mereka belum pulang" ucap Yuuta setelah menghela nafas lega. Dan kini mereka bisa masuk dengan aman serta bisa menghabiskan malam bersama.

Only Your Stars : MetronomeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang