Chapter 11

40 1 0
                                    

Langkahku bagai terjejak tak pasti, kala bayanganmu terus menghantui

Namun, satu hal yang kutahu. Aku masih merindukanmu

By: AL

Terkembang indah senyum di wajah, detik-detik menantikan sosok yang dirindukan. Perasaan itu membuncah ruah, membumbung tinggi hingga mencapai langit ketujuh.. ahh.. bagaimana dapat kujelaskan cinta itu.. rindu itu.. sungguh amat mengagumkan bagaimana Tuhan menciptakan segalanya begitu sempurna. Tak heran bagiku, bagaimana Adam mendambakan hawa disisinya, meski Tuhan telah nyata di hadapannya. Tapi, begitulah cinta anak manusia. Hanya mampu dipahami oleh sesama.  Bagaimana mungkin mereka bisa membangkang Tuhan hanya karena rengekan kecil sang Cinta. Sungguh suatu hal yang tak dapat dinalar logika.

Aku memahaminya. Sungguh sangat memahaminya. Hingga keringat membasahi telapak tangan. Aku bimbang sejenak..

Akankah janji itu kan kuingkari?

Natasha..

Lo adalah masa lalu...
Sedangkan Nancy adalah masa depan.
Gue tak ingin terjebak lagi pada luka dulu. Gue harus hidup terus menatap jauh ke depan.
Maafin gue...
Tolong jangan mengutuk gue apapun yang terjadi...

Gue harap...

Lo akan menemukan kebahagiaan lo.

Kulirik jam tangan sekali lagi. Dengan desahan nafas yang terus merintih. Aku tak sabar menanti. Apakah telah benar yang akan kuperbuat terhadap Nancy?

Suara toa pun berkoar. Menandakan datangnya yang ditunggu. Aku lagi-lagi sumringah. Jantung berdebar.

Harus! gue nyatakan kini.
Gue ungkapkan sekarang.
Tak ada nanti.
Ini adalah perang!

Kereta pun tiba...

Pintu elektrik itu terbuka....

Dan tahukah siapa dia???

Ya Tuhan!! Benarkah???

Jantungku seakan mau meledak seketika. Bagaimana tidak? bayangkan, jika sosok yang tak diinginkan, bahkan baru saja hendak dipikirkan untuk dienyahkan selamanya. Kini malah hadir tepat didepanmu? Apa reaksimu?

Syok!! Jelas. 

Natasha!!!

Wajah itu tak jauh berubah. Masih seperti dulu. Sang cinta pertama. Hatiku campur aduk.

 Hatiku campur aduk

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Nyatakah ini??

Kukucek kedua mataku. Berharap ini mimpi. Namun, beberapa kalipun aku menyagkal kenyataan yang terpampang jelas di hadapanku. Sosok itu tetap enggan menghilang.

"Hai.. Al.. lama nggak ketemu? Gimana kabar lo sekarang?," ucapnya semakin memantapkan fakta bahwa ia bukanlah fatamorgana. Aku specheless.

Dan yang paling menyakitiku adalah saat..

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Feb 08, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Boy Don't CryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang