Chapter 10

26 1 0
                                    


   Bahagia itu sederhana, Kau cinta dia dan hanya dia serta dia

By: AL

   Malam terasa sedikit hangat. Entah memang perasaanku saja. Atau memang malam jakarta selalu begitu. Tak peduli apa kata orang. Hatiku tenang kini. Nancy terus-terusan mengirimiku pesan dan gambar-gambar yang lucu.

 Nancy terus-terusan mengirimiku pesan dan gambar-gambar yang lucu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Lalu aku langsung membalas dengan satu gambar;

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Lalu aku langsung membalas dengan satu gambar;

  "Apaan tuh sibuk amat?" kata Sani di sampingku dengan bibir penuh Hamburger yang baru kubeli

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

  "Apaan tuh sibuk amat?" kata Sani di sampingku dengan bibir penuh Hamburger yang baru kubeli.

"Nggak bukan apa-apa." Aku segera menggelapkan layar ponsel dan menyimpannya ke saku. "Jadi, gimana? udah ketemu sama Rini?" Ucapku mengalihkan pembicaraan.

"Ah, hoax ah. semenjak maghrib gue tungguin. Nggak nongol-nongol tuh orang."

"Serius?"

"Dua rius."

"Emang udah lu cek ke kelasnya?"

"Ngapain? emang perlu gitu?"

"Yah jelaslah. Siapa tahu hari ini kuliahnya cuma sampai sore."

"Oh, Ya?" Sani berjengit.

"Ah, pantes. Tapi biasanya dia jajan disini waktu kemarin malam."

"Owh.. kenapa nggak lu panggil gue kemarin?"

Boy Don't CryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang