Bahasa Kalbu

297 21 6
                                    

Mino POV
Sudah 5 hari aku menunggu kekasihku yang sedang berjuang antara hidup dan mati. Aku masih ingat dengan jelas, kecelakaan itu. Pertengkaran itu. Semua kejadian itu menimpanya. Kim Jinwoo adalah nama kekasihku, kekasih yang menemaniku selama 5 tahun ini. Kekasih manisku yang selalu ada untukku, menemaniku yang berjuang dari nol sampai sesukses sekarang. Iya aku membuka sebuah galeri seni, semua lukisan - lukisan disana adalah karya seniku. Aku benar - benar menyesal hari itu aku tidak menahan emosiku dan menyebabkan semua kekacauan ini.

Flashback
Hari itu hujan turun dengan derasnya,  Jinu baru sampai di apartemen Mino.
Tit Tit Tit Tit
Jinu pun masuk ke dalam apartemen Mino, dan melihat Mino lagi di dapur membuat sesuatu. Jinu melangkah pelan - pelan dan memeluk Mino dari belakang. Mino terkejut, dan melihat tangan siapa yang memeluknya.
"yak Hyung!! Kau membuatku terkejut!!" pekik Mino setelah tau siapa yang memeluknya.
"haha sengaja" ucap Jinu dengan santainya sambil tertawa.
"kau datang terlambat Hyung, darimana saja?" tanya Mino.
"dari tempat pemotretan, tapi tadi aku sempat mampir ke toko Yesung Hyung untuk membeli cupcakes kesukaanmu" jawab Jinu.
"wahh ~ kau tau saja aku ingin makan yang manis - manis" ungkap Mino.
"kau masak apa?" tanya Jinu.
"masak pasta carbonara, aku tau kau pasti lapar kan? Kau kan habis pemotretan" ucap Mino.
"kau selalu paling tau aku" ucap Jinu. Dan akhirnya Jinu duduk dimeja makan, dan menunggu Mino selesai masak.
Mereka makan malam bersama, Jinu terkadang menyuapkan pasta ke Mino, dan Mino melakukan hal yang sama. Makan malam mereka diwarnai tawa karna Jinu dan Mino akan menceritakan keseharian mereka yang terkadang ada momen lucu yang membuat mereka tertawa.
"oh iya Mino bagaimana pameran lukisanmu?" tanya Jinu.
"lukisanku banyak yang laku terjual di pameran Hyung, dan aku mendapatkan inspirasi bagus untuk melukis setelah datang dari Paris" jawab Mino.
"wahh, aku tak sabar melihat lukisanmu itu" ucap Jinu dengan antusias.
"sabar Hyung, rencananya aku akan membuatnya besok" ungkap Mino.
"hhmm Mino.." panggil Jinu dengan ragu.
"ada apa Hyung?" tanya Mino.
"lusa nanti aku ada pemotretan di Jepang" ucap Jinu.
"berapa hari Hyung? Kau sendiri?" tanya Mino.
"3 hari, aku tak sendiri, tapi dengan.. Eric Nam" ucap Jinu dengan takut karna Jinu sangat tau kekasihnya ini sangat cemburu dengan teman modelnya itu. Bukan tanpa alasan Mino cemburu dengan Eric Nam, tapi dia dengan terang - terangan ingin merebut Jinu dari Mino. Darimana Mino tau, dia mendengar sendiri Eric Nam berbicara begitu saat dia tak sengaja mencuri dengar di toilet gedung pemotretan Jinu sewaktu dia menjemput Jinu.
Mino yang mendengar nama Eric Nam pun menghentikan makannya. Dia menoleh menghadap Jinu.
"apa tak bisa kau batalkan? Atau pilih Partner yang lain selain dia?" tanya Mino yang terlihat jelas di mata Jinu bahwa Mino lagi menahan emosinya.
"itu tidak bisa dibatalkan, aku sudah tanda tangan kontrak dengan majalah itu. Dan soal Partner bukan aku yang memilih, dan itu permintaan dari pemilik majalah itu sendiri" jelas Jinu agar Mino mengerti.
"aku akan ikut kau berangkat ke Jepang" kata Mino dengan nada tegas dan tak ingin dibantah.
"tapi Mino, kau baru saja datang dari Paris, aku tak ingin kau lelah. Apalagi lusa kau ada janji temu dengan klien untuk membahas lukisanmu yang ingin kau jual" tolak Jinu.
"aku bisa membatalkannya" ucap Mino.
"kau tak bisa egois begitu!! Itu klienmu, kau harus menghargai janji yang kau buat" emosi Jinu.
"kau jauh lebih penting dibandingkan klien tersebut!" mino ikut terpancing emosi.
"kau tak percaya denganku? Kau rela membatalkan janji dengan klienmu demi mengawasiku?!! Aku ini kekasihmu Mino-ya, kita sudah bersama 5 tahun, tapi dari caramu tadi, aku sadar, kau tidak mempercayaiku!!" marah Jinu dengan sorot mata kecewa menatap Mino.
"aku bukan tidak mempercayaimu Hyung, tapi aku tidak mempercayai dia. Jangan membuat ini rumit Hyung, aku akan ikut denganmu" ucap Mino.
"kau yang membuat ini rumit, aku akan berangkat sendiri, dan kau harus menepati janji dengan klienmu" putus Jinu.
"kalau kau tetap ingin pergi tanpaku, aku tak kan mengijinkanmu berangkat!" ucap Mino membuat Jinu marah.
"yak Song Mino!! Aku tau kau adalah kekasihku, tapi kau tak berhak ikut campur terlalu jauh seperti ini!! Ini perkerjaanku, ini impianku dari dulu, kau tak bisa memaksakan kehendakmu seperti ini! Aku tak pernah ikut campur apapun dalam pekerjaanmu. Dan kuharap kau juga melakukan hal yang sama" marah Jinu dan akhirnya air matanya lolos karna pertengkaran ini. Niat Jinu bertemu Mino untuk melepas rindu, tapi malah pertengkaran yang terjadi.
"aku tau itu impianmu Hyung, tapi aku hanya ingin menjagamu" lirih Mino.
"sudahlah, aku mau pulang, aku tak ingin pertengkaran ini semakin menjadi. Tolong introspeksi dirimu sendiri, dan aku juga akan introspeksi diriku sendiri" ucap Jinu dan dia berjalan menuju pintu apartemen Mino. Jinu benar - benar marah dengan Mino, dia bahkan membawa mobilnya dengan kecepatan tinggi ditengah hujan deras. Dan dengan kondisi yang masih menangis, Jinu tak konsentrasi dan menyebabkan dia menabrak pembatas jalan.
Mino yang mendapat kabar Jinu mengalami kecelakaan, langsung menuju rumah sakit. Dan dokter menyatakan Jinu mengalami koma.
Flashback off.

Let's Talk About Songkim (END) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang