Sangat disarankan untuk mendengarkan mulmednya saat membaca yaa
Remember - Winner
"iya tenang saja, hari ini aku akan menemanimu" ucap seorang namja yang sedang sibuk memilih pakaian dan tidak lupa tangan satunya memegang ponsel yang mengarah ke telinganya.
"iya aku tidak lupa hari apa ini, aku akan memberikannya Surprise" ucap namja tersebut lagi.
"iya nanti kita bertemu disana ya Yoon" ucap orang tersebut lagi.
Mino lebih tepatnya Song Mino laki - laki yang memiliki galeri seni dengan nama yang sudah mendunia. Memiliki kekayaan yang melimpah.
Dia sangat fashionable dan menjadi panutan banyak orang. Tidak ada yang tau bagaimana kehidupan pribadi dari Mino tersebut. Dia memang memiliki sifat yang dingin. Dan hanya Seungyoon dan Seunghoon sahabat yang dia punya saat ini.
Mino sedang memakai pakaian yang sedaritadi dia pilih - pilih. Dia ingin jalan - jalan hari ini menikmati hari ini dengan tenang.
Mino melihat satu figura foto diatas meja nakas sebelah tempat tidurnya.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"hay sayang, hari ini aku menyiapkan kejutan untuk hari ulang tahunmu" ucap Mino membelai wajah seseorang disana.
Seseorang yang sudah mengisi relung hatinya selama 8 tahun terakhir ini, seseorang yang bisa memecahkan batu es di dalam hatinya. Seseorang yang bernama Kim Jinwoo.
Mino tersenyum hangat melihat foto tersebut. Dia mengingat bagaimana senyum tulus dari Jinu selama liburan tersebut.
Mino bergegas pergi keluar dari apartemennya untuk berjalan - jalan dan mengambil sesuatu untuk hadiah Jinu.
***
Disaat Mino ingin masuk ke dalam lift, dia melihat sepasang kekasih sedang berciuman, pasangan tersebut terkejut dan melepaskan ciuman mereka.
Mino hanya tersenyum menanggapinya, dan kenangannya dan Jinu tiba - tiba datang ke dalam otaknya.
"Babe kau tau, kau sangat cantik hari ini" ucap Mino sambil berjalan menuju lift.
Jinu hanya memutar bola matanya.
"kau sudah mengatakannya 10 kali pagi ini Mino" ucap Jinu jengah.
Mereka masuk ke dalam lift, dan hanya ada mereka berdua disana. Disaat pintu lift tertutup, Mino mendorong Jinu dan menghimpitnya didinding lift yang dingin. Jinu terkejut.
Mino mencium bibir Jinu, ciuman lembut tanpa adanya nafsu di dalamnya. Jinu membalas ciuman Mino. Ciuman tersebut berlangsung cukup lama.
Jinu memukul dada Mino, Mino yang mengerti Jinu butuh oksigen melepas tautan bibirnya. Jinu melihat Mino dengan terkekeh.
