Kim Jongin [END]

kim jongin

Kim kai

Biji kopi

Mari berlayar

Maaf jika ada typo

Kim jongin

Jongin dibawa ke rumah sakit, karna Chanyeol sangat khawatir

Chanyeol seseorang di ujung kolidor itu

Dokter keluar di ruang IGD, Chanyeol segera menghampiri

"apakah anda keluarganya?"

"bukan, saya dari pihak sekolah, keluarganya susah untuk dihubungi"jawab Chanyeol

"saya akan sampaikan sesuatu kepada anda, karna ini sangat penting, mari ikut saya"

Mereka menuju ruang dokter tersebut

"silahkan duduk"

"terima kasih"

"pasien bernama Kim Jongin beliau mengalami sesak nafas dan juga terkena depresi"

"penyebabnya apa dok"

"ini semua disebabkan karna beliau terlalu ketergantungan dengan obat tidur"

"kalau begitu saya permisi dok, nanti kalau orang tuanya sudah bisa datang kesini dokter bisa jelaskan lebih lanjut"

Chanyeol keluar dari ruangan itu, dia kasian kepada Jongin, seberapa berat masalahnya sampai anak itu bisa depresi

Chayeol sampai di ruangan Jongin, dia masuk ke dalam wc, tidak lama terdengar seseorang masuk ke ruang rawat jongin, chanyeol diam saja sambil mendengarkan apa yang akan dilakukan orang itu

"dasar anak tidak tau diri bisanya nyusahin doang" sesudah mengucapkan itu wanita itu pun pergi

Chanyeol kaget, mendengar suara perempuan itu yang pastinya adalah ibu jongin, bukannya sedih dia malah memarahi Jongin, dia jadi tau penyebab semua ini apa

Chanyeol keluar dari wc, dia memandang sendu Jongin, chanyeol duduk di sebelah Jongin

Dia mengusap kepala Jongin dengan penuh kasih sayang, kenapa orang tua Jongin sangat tega kepada anak semanis ini

Tok tok tok

Terdengar pintu di ketuk dari luar dan chanyeol mempersilahkan orang itu untuk masuk

"halo sayang" ucapnya sambil menghampiri chanyeol dan memcium kening chanyeol

Chanyeol hanya menjawab dengan senyuman

"kenapa kau yang menunggunya, kenapa tidak menghubungi keluarganya saja"ucap sang suami

"sudah, tapi sepertinya ada yang salah dengan keluarga dia"jawab Chanyeol

"maksudmu"

"entahlah, tak apakan kalau aku menunggunya sampai dia sembuh"izin chanyeol ke suaminya

Yifan tersenyum, dia mengangguk mengizinkan istrinya, sungguh baik sekali hati istrinya ini

"yasudah, aku akan kembali lagi ke kantor, kamu jaga diri baik baik"

Sebelum keluar yifan menyempatkan untuk mencium kening istrinya

Tidak lama setelah itu Jongin siuman, dia melihat kesekeliling dan terkejut mendapati ada seseorang yang menunggunya, dia tersentuh matanya sudah berkaca kaca, chanyeol yang melihat itu panik sendiri

"hei, kau tak apa? Apa ada yang sakit?" tanya chanyeol

Jongin yang ditanya begitu malah menangis tidak ada yang pernah menanyakan keadaannya, dia terharu

"aku tak apa, terima kasih sudah menemaniku disini"ucap Jongin dengan berlinang air mata

"aku ingin pulang"Jongin

"kenapa"

"aku takut dimarahi ibu"

"ya sudah, aku akan bicarakan dulu dengan dokter"

Baru juga chanyeol akan pergi jongin sudah memanggilnya

"paman"

"ini untuk administrasinya, maaf merepotkan"ucap jongin sambil menyerahkan black card miliknya

"sudah tak apa kau simpan saja ini untuk kebutuhanmu yang lainnya"chanyeol jelas menolak dan keluar dari ruangan itu

Sepeninggalan Chanyeol badan jongin mulai bergetar, jongin memohon dalam hati agar sakau nya tidak kambuh sekarang dia tidak ingin ada yang tau tentang penyakitnya, biar dia yang merasakan ini sendiri, tanpa ada seorang pun yang tau

.
.

Jongin diperbolehkan pulang, Jongin pulang naik taksi padahal chanyeol sudah memaksa agar Jongin pulang diantar oleh dia, tapi jongin menolaknya

Jongin sampai di rumahnya, ibu jongin lebih tepatnya yoona bukannya menanyakan keadaan Jongin dia malah membentak Jongin

"KAU KENAPA KAU MALAH PULANG, KENAPA TIDAK MATI SAJA SEKALIAN" teriak Yoona ke Jongin

Tubuh Jongin bergetar walaupun sudah sering dia di bentak tetap saja dia merasa sakit dihatinya

"baiklah jika itu yang kau inginkan" jawab Jongin dengan sangat tenang tapi tidak dengan tatapannya yang memancarkan rasa sakit

Jongin keluar dari rumah neraka itu dia berlari sekuat tenaga, dia menangis, napasnya mulai sesak, dia berhenti di pinggir jembatan dan memanjat pembatasnya

Inikah saatnya dia bertemu sang pencipta, jika benar dia tak apa, dia sudah sangat lelah berada di dunia yang kejam ini

Tbc

Maaf jika ceritanya membosankan

Jangan lupa vote komen cerita ini

See you

Dipublikasikan 1 Desember 2019