Hunkai
Biji kopi
Mari berlayar
Hati hati banyak typo
Happy reading
Sehun terbangun, dia meraba tempat disisinya kosong dan dingin, itu berarti pacarnya sudah lama pergi
Dia segera bergegas untuk pergi ke kantor, walau suasana hatinya sedang buruk dia harus tetap pergi ke kantor karna hari ini ada rapat penting
Sehun sampai di dalam ruangannya dia mendirikan dirinya di kursi kebesarannya tak lama sang sekertaris masuk dan segera duduk di meja, mereka sekarang berhadapan, sekretarisnya membuka kakinya lebar
"Hari ini Anda hanya ada jadwal rapat saja tuan" ucap sekretarisnya atau bisa kita sebut rose sambil menggoda sehun
"Menggodaku hmm" ucap Sehun dan segera memindahkan sekretarisnya agar duduk di atas pangkuannya
"Jam berapa rapat dimulai?" Tanya Sehun
"Nanti setelah makan siang tuan" jawab sekretarisnya
Sehun tersenyum menyeringai, dia bisa bermain main sebentar
Rose mendesah tangan Sehun sedang menggerayangi tubuhnya, ini yang Rose suka, ketika Sehun sedang kesal atau dalam mood yang buruk dia akan mudah terpancing godaannya
Mereka melakukan hubungan badan, Sehun melakukannya dengan kasar, dia melampiaskan kesalnya
Setelah selesai Sehun segera menyuruh Rose untuk merapihkan pakaiannya dan keluar dari ruangannya
.
.Sehun sampai di rumahnya, dia langsung menuju kamarnya tanpa melihat keluarganya yang sedang berkumpul di ruang keluarga, Sehun sangat lelah
"Sehun kenapa mom?" Tanya Jongin
"Sudah biarkan saja, mungkin Sehun sangat lelah setelah bekerja dari kemarin siang sampai sore" jawab Chanyeol
Kris kembali menjahili Jongin, dia sangat suka saat ekspresi Jongin yang tengah kesal dan tertawa dan Chanyeol hanya tersenyum sesekali menimpali
Jongin bahagia, dia sudah lama tidak mendapatkan perlakuan seperti ini dari keluarganya
.
."Itu informasi yang anda minta nyonya" ucap salah satu orang kepercayaan nyonya Kim
"Jelaskan"ucapnya dingin
Dia mulai menjelaskan
"Stop, berani beraninya mereka melukai cucu kesayanganku, kau bisa keluar" ucap nyonya Kim marah
"Ada satu informasi lagi nyonya, ini yang sangat penting"
"Cepat katakan"
"Ada yang menyelamatkan tuan Jongin sebelum dia meloncat dari pembatas jalan"
"Jadi cucuku belum meninggal?"
"Iya"
"Bagaimana bisa? Sekarang cucuku ada dimana? Siapa yang menyelamatkannya"
"Menurut informasi Jongin yang menginginkan ini semua, dia ingin tidak ada yang mengetahuinya bahwa dia masih hidup terutama ayah dan ibunya, sekarang dia ada di kediaman keluarga Wu, yang menyelamatkan Jongin adalah anak dari keluarga Wu"
"Yasudah, nanti aku akan menjemput dia di kediaman keluarga Wu, kebetulan aku dekat dengan istri dari kepala keluarga Wu, tolong jangan beritahu siapapun dulu" perintah nyonya Kim di akhir
"Kalau begitu saya pamit undur diri"
Nyonya Kim memijat pelipisnya, dia segera menghubungi suaminya untuk membicarakan masalah ini
.
.Jongin belum biasa tidur, biasanya Sehun selalu bacain dongeng kalo Jongin susah tidur
Akhirnya Jongin memutuskan untuk pergi ke kamar Sehun
Sebelum dia sampai ke kamar Sehun, dia mendengar Sehun seperti berbicara dengan seseorang
Karena penasaran dia menguping pembicaraan Sehun dengan orang di seberang sana
"Kau masih lama disana?"
"Aku sudah sangat merindukanmu"
"Ya sudah aku tutup telponnya"
"Dah, love you too"
Deg
Jongin terkejut, apakah Sehun sedang berbicara dengan pacarnya, Jongin nangis
Dia kira gombalan Sehun itu benar tapi ternyata itu hanya main main, seperti yang Sehun katakan "mari kita bermain"
Jongin segera pergi ke kamarnya, dia menangis sepuasnya disana
Karena terlalu lelah menangis Jongin tertidur
Sehun masuk ke kamar Jongin, dia kira Jongin belum tidur
Sehun mendekati Jongin, dia mengernyit heran melihat bekas jejak air mata
Kenapa Jongin menangis? Tanya nya dalam hati
Nanti saja dia tanyakan batinnya
Sehun mengusap kening Jongin mengecupnya dan berbisik di dekat telinga Jongin
"Mimpi indah"
.
.Keesokan harinya Jongin dibangun oleh mamanya, dengan sangat lembut tentunya
Jongin membuka matanya, dia disuruh mandi dan segera bersiap siap, kata mamanya ada yang ingin bertemu dengannya
Setelah selesai dia menuju ruang tamu, Jongin terkejut, disana ada neneknya
Jongin ragu untuk mendekati neneknya, padahal neneknya sudah merenggangkan tangannya meminta Jongin untuk memeluknya
Jongin melihat ke segala arah tapi tidak ada tanda tanda orang tuanya disini
Sang nenek yang mengetahui cucunya takut pun segera angkat suara
"Tak apa, orang tua mu tidak nenek kasih tau"
Mendengar itu Jongin segera berlari dan menghampiri neneknya, dia memeluk neneknya dan menangis disana
"Sudah jangan nangis, sekarang kita pulang ya"
Mendengar itu Jongin segera melihat kearah Chanyeol, Chanyeol yang mengerti tatapan itu pun tersenyum dan mengangguk
"Tapi aku tak mau bertemu mereka" ucap Jongin
"Ya, nenek tau, jadi kau nanti akan tinggal di rumah nenek"
Jongin mengangguk
"Sekarang bereskan barang barang mu, nenek tunggu disini"
Jongin pergi ke kamarnya untuk membereskan barang barangnya seperti yang neneknya katakan
Sepeninggalan Jongin nyonya Kim dan Chanyeol tak berhenti berbincang bincang
Jongin kembali dengan koper kecilnya, tak banyak barang yang dibawanya ini semua pun pemberian dari papanya
Mereka berpamitan
"Ma terima kasih sudah merawatku, dan sampaikan juga terima kasihku kepada papa, aku menyayangimu" ucapnya dengan memeluk Chanyeol
Chanyeol mengangguk
Mereka melepaskan pelukannya
"Terima kasih sudah menjaga cucuku" ucap nyonya Kim
Jongin dan neneknya pergi dari rumah itu, setelah mereka menaiki mobil, Chanyeol langsung menangis, dia terlanjur sayang kepada Jongin, dia sudah menganggap Jongin seperti anaknya sendiri
.
.
.TBC
Gimana gimana?
Maaf kalo ga nyambung atau ga ada feel nya
Semoga kalian suka
Dipublikasikan 5 April 2020
KAMU SEDANG MEMBACA
Kim Jongin [END]
Fanfictionkenapa para orang tua selalu egois atau itu hanya orang tuaku saja Seberapa besar pun keinginanmu memisahkan mereka, kalau takdirnya mereka bersama kau tak bisa melakukan apa apa Tapi bagaimana jika manusianya sendiri yang menentang takdir itu ◉‿◉ S...