Bell istirahat telah berbunyi sejak 5 menit yang lalu, namun Natasya, Amanda, dan Audri belum beranjak dari kelas. "Yaela Key lama banget Lo mah, gatau apa gue laper"keluh Natasya kepada Keyza, atau lebih lengkapnya Keyza Allnaya.
"Sabar dikit lagi ni. Nah udah! Kui kantin"ucap Keyza sambil berlalu. Natasya Audri dan Manda yang melihat pun hanya bisa memandang dengan tatapan yang sulit di artikan.
"WOI JADI NGANTIN GAK?! KALO NGGAK GUE DULUAN BAII!"teriak Keyza yang sudah meninggalkan mereka ber3. "TUNGGULAH KEY!"sahut Amanda dan Natasya sambil berlari. Audri hanya diam melihat tingkah teman-temannya ini.Sesampainya mereka dikantin, mereka segera memesan makanan masing-masing. Namun tiba-tiba saja Natasya berucap "Kalian duduk aja biar gue yang pesenin makanannya oke!"seru Natasya. Ketiga temannya hanya menurut saja. "Gue mau nasi goreng sama air putih ya Nat"titip Amanda, "Gue juga samain tapi minuman nya mau esteh"sambung Keyza. "Lo mau apa Dri?"tanya Natasya kepada Audri, "Samain aja udah lah"putus Audri. "Oke tunggu ya!"ucap Natasya sambil bergegas menuju stand nasi goreng.
Sambil menunggu Natasya yang memesan makanan, Amanda dan Keyza sibuk dengan ponselnya masing-masing. Sedangkan Audri, entahlah dia sedang melamun sambil memandang kearah lapangan sekolah.
"PESANAN DATANG!"kejut Natasya. Sontak ketiganya langsung menoleh kepada Natasya. "Anjir, tumben banget Lo mau ngantri makan gini buat kita-kita. Ada apaan sih emang?"tanya Keyza kepada Natasya. "Itu doi tadi pagi berangkat bareng kak Aji Key"jawab Amanda mendahului Natasya yang baru saja ingin menjawab. "Anjir anjir seriusan Lo?"tanya Keyza antusias. Yang ditanya hanya menjawab dengan anggukan kepala.
Ketika sedang asik, tiba-tiba saja Audri berdiri. "Loh, Lo mau kemana Dri? Makanan Lo kan belum habis semua tu"tanya Amanda yang agak aneh dengan gelagat temannya itu. "Kebelet, nanti Lo pada duluan aja kekelasnya"jawab Audri sambil berlalu begitu saja.
Keyza yang menyadari gelagat aneh dari Audri pun menanyakan kepada Amanda dan Natasya.
"Itu dia kenapasih? Daritadi gue perhatiin kek males gitu"tanya Keyza kepada keduanya. "Pms kali, udah ntar juga baik sendiri"jawab Amanda seadanya.Selesai makan, mereka segera bergegas kembali kekelas karena akan ada ulangan harian sejarah hari ini. Dan jika telat maka mereka tidak bisa mengikuti ulangan. Namun dipertengahan jalan mereka menuju kelas, mereka bertemu dengan Aji dan kedua temannya. Yaitu Arkan Pramudya dan Adimas Putra.
"Eh Natasya buru-buru banget si neng"goda Adimas pada Natasya. "Tau nih padahal tadi pagi masih mesrah-mesrahan sama aa Aji, hahaha"tambah Arkan. Sedangkan yang di goda hanya diam menunduk karena malu.
"Gak usah diladenin Nat, namanya juga orang kurang waras. Udah sana kekelas aja mendingan"ucap Aji menengahi. Sedangkan temannya berusaha sekuat tenaga menahan tawanya agar tidak meledak saat itu juga. Begitu juga dengan Amanda dan Keyza.
"Duluan ya kak!misi"ucap Natasya sambil jalan mendahului Amanda dan Keyza. Namun mereka segera menyusul Natasya."Lo berdua apaansi! Galiat apa tadi anak orang mukanya ampe kek digamparin merah gitu"tegur Aji kepada kedua temannya itu. "ET ET ET, tahan dong om, hahaha."ledek Arfan. Aji yang kesal melihat tingkah temannya itu memilih pergi berlalu dari sana. Arfan dan Adimas yang melihat itu pun makin keras meledakkan tawanya.
Sesampainya Natasya dikelas ternyata belum ada guru yang datang. Lalu ia segera bergegas menuju tempat duduknya, yang dimana sudah ada Audri. "Kenapa Lo? Muka kek kepiting rebus gitu"tanya Audri sambil memperhatikan wajah Natasya. "Ini tadi gue ketemu ka Aji"jawab Natasya. Setelahnya Audri tidak lagi membalas jawaban Natasya.
"Lo mah buru-buru gitu deh Nat!"tegur Keyza kepada Natasya. Yang ditegur hanya menampilkan senyum tak berdosa. Amanda yang melihat itu hanya memutar bola matanya malas. Ia beralih menatap Audri yang sangat jelas memasang wajah bete nya. "Heh! Lo kenapasi Dri muka ditekuk gitu"tegur Amanda kepada Audri. Yang ditanya pun hanya mengedikkan bahunya. Sontak hal tersebut membuat tanda tanya besar untuk ketiga gadis tersebut. Kemudian guru sejarah pun masuk kekelas.

KAMU SEDANG MEMBACA
ice in basketball
RomantizmAlvano Astin Mell, seorang pria remaja dengan paras yang tampan dan juga wajah datar, tinggi dan jangan lupa akan sifatnya yang dingin, tidak ada senyum atau ekspresi apapun diwajahnya yang tampan itu. Namun banyak kaum hawa yang memujanya disekola...