9 : Really Handsome

75 12 0
                                    

When I look into your eyes, I keep getting nervous.
—Because It's Love, Ailee.








Aku menelan ludah gelisah. Berkali-kali meremas jariku yang basah karena keringat. Tubuhku tidak bisa berhenti untuk bergerak, memaksaku untuk tenang namun jantungku selalu berdebar kencang.

"Hyunji-ya, bisa kau tenang sedikit? Aku tahu kau gugup, tapi rasanya aku tidak segila itu waktu kencan pertama. Oh, bahkan ini hanya disebut pertemuan sebelum peresmian."

Jihyo tertawa melihatku menatapnya masam. Apa menggodaku di saat seperti ini termasuk hal menyenangkan untuknya?

"Kau yang membuatku seperti ini. Kenapa malah mengambil ponselku seenaknya?"

Jihyo mengindikkan bahunya santai—tampak tidak bersalah. "Aku ingin membuat kalian lebih cepat saja." Ia tersenyum asimetris. "Lagipula siapa yang membuat kata kunci '0000' di jaman sekarang? Siapapun bisa dengan mudah membukanya bodoh."

Aku mendengus, sebenarnya mengiyakan kata wanita yang sedang menjulurkan lidahnya padaku sekarang. "Kalau kau sudah punya pacar baru nanti, kupastikan aku akan balas dendam."

Kulihat Jihyo pura-pura bergidik. "Adikku ini seram juga."

"Ah, tapi Eonni kenapa kau mengirimnya?!" Aku tak henti-hentinya merengek.

Kemarin waktu aku membasuh diri, diam-diam Jihyo masuk ke dalam kamar dan mengirimkan pesan pada Jimin.

Ralat, bukan pesan singkat biasa tapi pesan yang begitu menjijikkan.

Dia mengirimkan pesan pada Jimin seolah yang mengirimnya adalah aku. Biar kutunjukkan pesannya seperti apa.

To Jimin:
"Jimin-ah, aku mau bicara sesuatu padamu. Bolehkah?" 😚😘

From Jimin:
"Ini Hyunji?"

To Jimin:
"Tentu saja aku! Kau tidak percaya? Jahat sekali.." 😞😔

From Jimin:
"Tidak, aku hanya merasa aneh saja. Bukannya kau menghindariku?"

To Jimin:
"Menghindari lelaki tampan sepertimu? Mana mungkin. Aku hanya memainkan play hard to get."

From Jimin:
"Wow, aku tidak percaya kau mengatakannya secara gamblang. Jadi nona hard to get, kenapa kau mengirimkanku pesan malam-malam begini?"

To Jimin:
"Ayo bertemu besok!" 😊☺

From Jimin:
"Besok? Kau serius? Tidak ada kuliah?"

To Jimin:
"Sudah, besok kita bertemu saja! Aku rela membolos demi dirimu yang kucintai. Sampai ketemu besok, jangan lupa menjemputku! Bye-bye!" 😘😊

Sudah lihat kan? Kakakku ini benar-benar keterlaluan. Kebohongan macam apa dengan play hard to get coba? Bagaimana nanti aku bisa bertemu dengan pria itu? Oh, harga diriku hancur. Hancur sekali.

"Eonni, kau harus mengatakan yang sebenarnya! Aku yakin dia akan begitu percaya diri saat datang nanti!"

Jihyo lagi-lagi mengindikkan bahunya santai. "Aku akan pergi Ji. Tidak ada waktu untuk mengurusi kalian."

"Kau harus membayar untuk semua emoji yang kau kirim."

"Tidak mau!" Jihyo menjulurkan lidahnya lagi. Tampak puas dengan hasil kerjanya semalam.

"Apa kau benar-benar kakakku?" Aku mendesis. Menyilangkan kedua tanganku, kebiasaanku saat merengek.

Jihyo terkekeh dan bersamaan dengan itu, terdengar suara ketukan pintu dari bawah.

"Ah eonni, bagaimana? Baju apa yang harus kupakai?" Aku panik sendiri. Pasalnya sekarang aku hanya memakai dress pendek selutut dan riasan tipis.

"Kau sudah cantik, untuk apa dirubah? Pakai itu saja."

"Serius ya? Aku akan salahkan eonni jika Jimin menertawakanku."

Jihyo mengangguk santai dan menarikku untuk segera turun. Jantungku berdetak tak karuan saat menuruni tangga. Aku tidak siap.

Jihyo membuka pintu dan menampilkan perawakan Jimin disana. Ia membawa sebuket bunga mawar. Kesukaanku.

Saat melihat Jihyo, kulihat Jimin menyimpan rasa bersalah yang amat besar. Sepertinya masalah mereka begitu rumit sebelumnya.

"Tidak usah canggung begitu Jimin-ah. Aku sudah merelakan kau dengan adikku." Jihyo tersenyum tulus. "Ayo masuk."

Jimin mengangguk dan menatapku. Matanya terpikat dan tidak bisa lepas dariku.

Sial.

Dia sangat tampan untuk sekejap.





[]

Next:
"Kau menyayangi Jihyo tapi juga mencintaiku? Maksudmu begitu?"

Siblings | PJMTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang