"Wow..... tumben sekali para Tuan Muda memiliki waktu untuk duduk dalam satu meja" ujar sebuah suara di belakang Godt dan Copter.
Godt dan Copter menoleh serempak. Tee mengangkat wajahnya dan kedua alis tebalnya mengkerut tanda berpikir.
"Darvid Kreepolkrek" Godt mendesis begitu tahu siapa tamu tak diundang itu "mau apa kau datang ke sini?!" tanyanya to the point. Baik Godt maupun Copter memicingkan matanya tidak suka.
Pria bernama Darvid Kreepolkrek itu pura-pura terkejut "aww.... selain mahasiswa medis apakah mahasiswa lain dilarang datang ke sini!" ujarnya balik bertanya. Nadanya sarat dengan sindiran. Godt dan Copter memberikan tatapan tidak suka namun yang ditatap tidak peduli. Pria tak diundang itu malah mengambil duduk di sebelah kiri Tee.
Tee masih terdiam di tempatnya ketika manik hitamnya menatap paras tampan yang begitu familiar di otaknya. Sesuap somtam yang hendak masuk ke mulutnya berhenti di udara. Ingatan menyebalkan seketika muncul dan pecah di otaknya. Wajah itu membawanya kembali dimana dia ingin sekali melupakan sosok menyebalkan yang senantiasa menganggu harinya.
Tee bahkan tidak sadar jika Darvid sudah ada di sampingnya dan mengambil sesuap somtam dari ujung sumpitnya "rasanya segar dan tidak terlalu pedas, sangat enak" komentarnya.
Tee terperanjat lalu menatap protes pada Darvid "Phi-"
"Hai, Than.... lama tidak berjumpa" sapanya akrab. Dia menyela ucapan Tee dengan senyum tampan mengembang di wajahnya.
Godt yang baru pertama kali melihat interaksi Darvid dan Tee langsung membuka suara "Kalian saling kenal?" tanya Godt penasaran.
"Kami—"
"Tidak hanya kenal. Aku dan Tee sepasang kekasih.... benar 'kan, Than!" Akunya kembali memotong ucapan Tee.
Tee yang keberatan akan pengakuan tersebut langsung menginjak laki pria di sampingnya dengan kuat "Phi Tae dan aku tidak memiliki hubungan apapun. Phi jangan mengada-ada" ujarnya menepis ucapan Darvid. Dia meletakkan sumpitnya sedikit kasar. Tee menatap tajam Darvid aka Tae. Tae balas menatap Tee melas dan pura-pura mengadu kesakitan.
"Tae? Kau memanggilnya Tae?!" tanya Godt makin penasaran. Dia sudah menghentikan suapan ke mulutnya sejak Tae menampakkan wajahnya, begitu pun dengan Copter.
"Bagaimana bisa?!" tanya Copter tak kalah penasaran.
"Kami—"
"Aku dan Than satu sekolah sewaktu Senior High School.... ya, kalian tahu sendiri 'kan aku sekolah dimana" ujarnya kembali memotong ucapan Tee. Dia menyamankan posisi duduknya dengan menyandarkan kepalanya pada telapak tangan yang ditopang salah satu sikunya dan menatap Tee penuh minat.
"Tee!!" seru Godt dan Copter bersamaan menatap Tee meminta penjelasan."Phi Tae hanya seorang senior yang hobinya setiap hari menggangguku" jawab Tee cepat "kami tidak berpacaran dan aku sama sekali tidak menyukainya" tambahnya dengan mencebikkan bibir.
Godt mengalihkan tatapannya dari Tee ke Tae "apa tujuanmu!" desisnya. Matanya kembali menyipit tajam.
Tae menegakkan tubuhnya dan membetulkan posisi duduknya "seseorang memberitahuku jika bintang terakhir ada di fakultas medis. Aku penasaran, seperti apa dan bagaimanakah dia. Namun yang kudapat malah sesosok pria menggemaskan dari masa laluku" jelasnya disertai cengiran di wajahnya. Sebelah tangannya terjulur mencubit gemas pipi Tee.
Tee menepisnya dan menggosok bekas sentuhan tersebut cepat. Bibir merahnya makin mengerucut membuat Copter mengalihkan pandangannya ke Godt. Melihat Godt menatap Tee lapar membuat Copter kesal dan menendang kaki pria tersebut di bawah meja. Godt sedikit meringis dan menatap Copter protes.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Fiance
Roman d'amourBerniat ingin melanjutkan jenjang pendidikannya ke Harvard university, Tee Thanapon Jaruji tiba-tiba dikejutkan dengan berita bahwa dia sudah ditunangkan oleh orang tuanya tanpa sepengetahuan dirinya. Dia yang marah dan menolak memutuskan untuk masu...