'Baik anak-anak, kita baru saja menyelesaikan gladi bersih untuk upacara besok. Kalian, setelah saya bubarkan bisa kembali ke rumah masing-masing dan beristirahat. Jangan lupa nanti jam 2 kalian harus sudah berada di asrama.' begitulah ucapan bapak pelatih untuk mengakhiri gladi bersih kita kali ini. Setelah berdoa, gue pun tanpa pikir panjang langsung ke parkiran dan cabut dari tempat latihan, karena jam 2 siang nanti gue harus segera menuju gedung asrama untuk di karantina.
'Buk, PDU-ku mana ya?' tanya gue. Oh iya, buat kalian yang belum tau PDU itu apa, PDU itu adalah singkatan dari Pakaian Dinas Upacara. PDU itu macemnya banyak, nah, kalo buat kita Paskibraka, warna PDU nya itu putih, baik atas maupun bawah.
'Di lemari, Nak. Ibuk gantung di sana.' jawab Ibuk.
'Oke, makasih Buk!' ucap gue.
'Kurang apalagi ya? PDU udah, baju tidur udah, sikat gigi udah, HP udah, kurang apalagi ya?' pikir gue sambil liat daftar barang-barang yang harus dibawa buat karantina nanti.
'Ya Gustii hampir lupa gue. Untung inget, bisa gawat kalo sampe lupa.' ucap gue sambil bentangin sempak gue.
Semuanya udah beres. Gue pun langsung diantar Bapak sama Ibuk ke asrama.
'Aku pamit dulu ya Pak, Buk!' ucap gue.
'Iya, Nak. Nanti malem Ibuk kesini ya buat nganter makanan.' tutur ibuk.
'Yaelah, ngga usah Buk. nanti kan juga dapet makan dari sana.' balas gue.
Setelah berdiskusi senja dan pamitan sama orang tua, gue lihat dari kejauhan udah ada barisan di lapangan apel. Gue yang masih bawa tas langsung berlari menuju barisan tersebut. 'Ijin masuk barisan, Pak!' ucap gue.
gue pun dipersilahkan masuk ke barisan.
Waktu pembagian kamar, kebetulan gue kebagian kamar sama Bintang, salah satu temen baik gue di Paskibraka maupun di sekolah. Semangat gue pun semakin membara, siapa coba yang ngga seneng tidur sekamar sama sobat ambyarnya? Pasti seneng lah! 'lo tidur di kasur atas, ya! gue ambil kasur bawah.'
Bintang mengangguk.
Malem harinya, setelah renungan malam dan hendak pergi tidur, tiba-tiba kami didatangi bapak pelatih dan disuruh untuk bergegas menuju ke lapangan apel. Jujur gue sama Bintang kesel banget, orang mau tidur kok disuruh ke lapangan. Tapi apadayam ini adalah perintah dari pelatih. Setelah memakai sepatu, gue sama Bintang langsung pergi ke lapangan apel. 'Keknya feeling kita bener deh, Tang.' dan benar aja, beberapa detik kemudian terdengar teriakan pak Ali menyiapkan kami. Kita pun yang awalnya hanya berjalan santai jadi lari kaya maling lagi dikejar warga.
'Di sini ada yang bawa HP?' tanya pak Ali tegas.
Dan kami serentak menjawab, 'Siap, bawa!'
Pak Ali mengangguk dan menyambung kalimatnya, 'Setelah saya istirahatkan, tolong serahkan HP kalian kepada kami. Saya tidak mau kalian tidak fokus karena dunia maya.'
Kami pun maju dan menyerahkan HP kami satu per satu sesuai apa yang diperintahkan oleh pak Ali barusan. Dan setelah menyerahkan HP, kami pun di kumpulkan lagi untuk di-briefing sebentar, lalu dibubarkan untuk segera kembali ke kamar masing-masing.
'Gue kira mau dimarahin, ternyata cuman gitu, elah.' ucap gue dikamar sambil ganti celana buat tidur.
'Iya anjir. Gue kira bakal disuruh jalan jongkok muterin lapangan apel, ternyata cuman disuruh nyerahin HP. Emang Pak Ali orangnya susah ditebak maunya apa.' Balas Bintang setengah kesal.
'Yaudah gue tidur dulu. Takut kesiangan besok.' ucap gue sambil narik selimut.
'Iya sama. Gue juga mau tidur.' balas Bintang.
KAMU SEDANG MEMBACA
Yaudah Gapapa
RomanceBercerita tentang seluk-beluk kisah percintaan seorang Getatya Pramono. Seorang siswa SMA Harapan bangsa yang berusaha mendapatkan sebuah hubungan yang pasti. Berlabuh, berlabuh, dan berlabuh, hanya menetap sementara, tetapi tidak pernah untuk selam...