Yogyakarta

59 5 1
                                    

Liburan akhir semester telah tiba. Setelah liburan ini, gue akan naik jadi kelas 12 dan sibuk ngurusin berbagai ujian abcdefghjkl dan lain-lain. Sudah 2 bulan, semenjak kejadian sore itu. Komunikasi gue dengan Kala terhenti. Setiap hari gue selalu ngabarin dia tentang apa yang gue lakuin selama 2 bulan terakhir ini, dan tanpa melewatkan satu hari pun. Tapi hasilnya sama aja. Nol balasan. 

'Geta, kamu mau lanjut kemana habis ini?' tanya Ibuk gue sambil baca koran di ruang keluarga.

'Geta mau lanjut kuliah di Jogja, Buk.' jawab gue sambil liat story Instagram yang gue ikutin.

'Udah disiapin semuanya?' tanya Ibuk lagi.

'Udah kok, Buk. Tapi-'

'Tapi apa, nak?'

Waktu gue mau jelasin ke Ibuk persiapan apa yang gue kurang, tiba-tiba gue liat story kakaknya Kala. Di-story itu dia lagi naik mobil, ngelewatin jalan tol dan ada tulisannya,

'Bismillah, OTW Jogja w/ fams'.

Kalau ada yang nanya, 'Kok ga liat dari storynya Kala?, masa Kala ga bikin story juga?, Kala bukan tipe orang yang suka update story ya?' GUE GATAU. GUE DIBLOKIR, dan untungnya cuman akun Instagram gue yang diblokir. Oh iya, sampe mana tadi gue? Nah, setelah mengetahui hal tersebut, gue langsung kepikiran buat nyusul dia ke Jogja naik kereta api. Gue pengen buktiin ke dia, kalau rasa sayang yang ada dalam hati gue yang imut ini beneran tulus adanya.

'Umm.. tapi.. tapi ini Buk, Geta pengen banget foto di sana, terus nanti fotonya Geta tempel di meja belajar Geta, biar lebih semangat gitu belajarnya. Boleh kan, Buk? Please!,' sambung gue dengan nada yang manja.

Setelah negosiasi yang cukup panjang, akhirnya Ibuk mengiyakan keinginan beban keluarga satu ini. Karena udah dapet persetejuan dari Ibuk, gue pun langsung pesen tiket kereta api secara online. Perjalanan ini akan menjadi bukti, kalau gue gaakan pernah nyia-nyiaiin Kala lagi. Besok lusanya, gue berangkat. 4 jam adalah lama perjalanannya. Setibanya di Yogyakarta, gue langsung hubungin Mas Tengger, kakaknya Kala.

'Halo, Mas Tengger? maaf mengganggu waktunya. Mm.. kalau boleh, aku boleh ketemuan sama Kala, ngga? 15 menit aja gapapa kok.' ucap gue di Wazup. FYI, gue sama Mas Tengger hubungannya lumayan deket. Kalau Mas Tengger lagi makan sama pacarnya nih ya, Gue dan Kala sering banget diajakin buat makan bareng.

Tak lama kemudian, Mas Tengger membalas, ' Eh Geta, gimana kabarnya? Lagi perang dingin ya sama Kala? xixixi.' tanya Mas Tengger.

Gue pun menjawab apa adanya, 'Hehe, Iya Mas. Kala cerita?'

'Engga. Cuman, dia kalau tak tanya soal kamu, mesti marah, dan nyuruh aku buat ngga bahas kamu lagi,' terang Mas Tengger.

'Iyaa, Mas. Aku sama Kala lagi ngga baik-baik aja hubungannya. Gara-gara aku juga sih kita jadi kaya gini.' balas gue menyesal.

'Gapapa, Ta. Di dalam hubungan tuh wajar kalau ada masalah. Aku sama Mbak Erna pun juga pernah kaya kalian gini. Dan liat sekarang, hubungan kita makin kuat. Asal kedua sisi mau mengenyampingkan egonya masing-masing. Eh, tadi gimana? kamu mau ketemuan sama Kala? Kita lagi di Jogja, lo!' jawab Mas Tengger.

'Aku udah di Jogja juga kok, Mas! barusan aja turun dari kereta,'

'Wahh, serius?' tanya Mas Tengger.

'Iyaa, Mas, serius.' balas Gue.

'Oh gini aja, besok kan aku sama Kala kan mau pergi ke pantai bareng-bareng sama saudaraku yang di Jogja lainnya, tapi bukan yang tua-tua kok, cuman yang muda-muda aja. Nah, gimana kalo kamu besok ikutan? rencana kita mau naik motor ke sana. Kamu ada motor? kalau ada, besok kamu bonceng Kala.' ajak Mas Tengger.

Yaudah GapapaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang