Saat ini sudah pukul 5 sore. Karyawan lain sudah siap-siap untuk pulang ke rumahnya masing-masing. Tapi tidak bagi Kim Jiho. Dia masih di ruangan CEO Jung. Bahkan Jiho belum makan siang. Kalian masih ingatkan, kalau Jiho juga belum sarapan pagi tadi?
"Kim Jiho-ssi, transaksi yang ini, transaksi untuk.....?"
'Kriuk.. kriuk....'
Perut sialan... kenapa berbunyi nyaring seperti ini?!!
Rupanya perut Jiho tidak bisa berdiam diri lagi hingga akhirnya memotong pertanyaan CEO Jung.
"Kau belum makan, Kim Jiho-ssi? Ini sudah jam berapa ya?" CEO Jung pun menyadari bunyi perut Jiho.
"Em, maaf sajangnim saya belum makan dari pagi tadi. Dan saat ini sudah pukul 5 sore." Ucap Jiho sambil menunduk.
"Hah??! Jam 5 sore??! Astaga! Kenapa kau tidak mengingatkanku, Kim Jiho-ssi?"
"Maafkan saya Sajangnim."
"Ya sudah, bagaimana kalau kita istirahat dulu? Kamu makan bareng saya saja, karena saya tidak suka makan sendiri." Ucap CEO Jung sambil tersenyum
"Ah.. tidak usah Sajangnim. Terimakasih tawarannya. Saya makan sendiri saja." Tolak Jiho sehalus mungkin. Jiho merasa tidak nyaman kalau harus makan berdua saja dengan CEO Jung.
"Hm.. bagaimana kalau saya minta tolong kamu untuk menemani saya?"
Tidak! Bagaimana Jiho bisa menolak?? Seorang CEO meminta seperti ini, tentu sulit untuk ditolakkan?
"Em.. ba-baik, saya ikut dengan Sajangnim." Dengan berat hati Jiho menyetujui.
"Terimakasih Kim Jiho-ssi. Ayo kita ke parkiran, saya akan bawa mobil sendiri saja."
Apa??! Bener-bener berdua nih?! Jiho mengira paling tidak akan ada supirnya. Tapi ternyata tidak!
"Ba-baik sajangnim."
"Hm... saya perhatikan daritadi kamu terlihat gugup. Ada apa, Kim Jiho-ssi?" Tanya CEO Jung sambil berjalan.
"Ee.. tidak ada apa-apa, Sajangnim." Kata Jiho sambil mengekori CEO Jung.
"Silahkan masuk Jiho-ssi." Kata Jaehyun sambil membukakan pintu untuk Jiho
Gugup. Jelas. Seorang CEO membukakan pintu untuk karyawan biasa? Luar biasa.
"Ee.. terimakasih, Sajangnim." Kata Jiho sambil masuk ke dalam mobil.
Jaehyun hanya tersenyum dan beranjak ke kursi kemudi. Jaehyun pun mulai menjalankan mobilnya. Sepanjang jalan tidak ada yang memulai pembicaraan. Mereka hanya saling diam.
"Kim Jiho-ssi, kalau boleh tau umurmu berapa?" Tiba-tiba saja Jaehyun memecah keheningan dengan pertanyaan yang membuat Jiho heran.
"Em saya berusia 23 tahun*. Saya kelahiran tahun 1997." Jawab Jiho
(*umur korea)"Benarkah? Kalau begitu usia kita sama. Hm, kau keberatan tidak kalau di luar jam kerja kita tidak usah pakai panggilan formal?"
Hm??!...
"Hmm.. apakah tidak apa-apa? Saya kan hanya karyawan anda, Sajangnim."
Masa iya Jiho memanggil nama Jaehyun? Rasanya tidak mungkin. Memanggil nama seseorang dengan jabatan tinggi, yang dikagumi banyak orang. Sungguh, tidak pernah terbayang oleh Jiho. Jiho merasa hidupnya di dalam lubang kotor yang hina, tidak mungkin berbicara dengan memanggil nama atasannya sendiri.
"Hm saya mengijinkan berarti tidak apa-apa. Saya tidak bermaksud apa-apa, hanya saja saya ingin memiliki teman"
Terpaku. Jiho sangat terpaku dengan penjelasan Jaehyun tadi.
Menjadi teman??!
🎄TBC🎄
N.B: Kyao! Hello! Hing.. maaf banget ya kalau ceritanya gaje gini TT tapi menurut kalian Jiho mau gak temenan dengan Jaehyun? Dan kira-kira Jaehyun kenapa mau berteman dengan Jiho? #komendibawah
Oh iya, jangan lupa vote and comment yaa.. it means a lot for me muachh
Makasih~♡
KAMU SEDANG MEMBACA
Christmas Eve [✔]
FanfictionMaybe you don't remember, but i do. Start : December 19, 2019 End : December 24, 2019 #1 in Jaeho (20200103/20200206)