Chap. 5

378 65 10
                                    

Jiho akhirnya sudah sampai di rumahnya. Ini semua berkat Jung Jaehyun, teman barunya. Setelah makan malam tadi, dia kembali ke kantor lagi untuk ngelanjutin kerjaan yang belum selesai. Tapi ternyata Jaehyun tiba-tiba ada panggilan dari keluarganya, jadi Jiho disuruh pulang juga.

CEO Jung
Jiho-ya, sudah tidur?

"Uhukk. Uhukk!" Jiho yang lagi minum langsung tersedak begitu melihat ada pesan masuk dari Jaehyun

Kenapa tiba-tiba Jaehyun mengirim pesan ke Jiho? Oh iya kan mereka berteman. Tapi emangnya sudah cukup dekat untuk chattingan? Oh mungkin Jaehyun bener-bener mau berteman dekat dengan Jiho. Tapi dapat nomor Jihonya darimana?!

Jiho:
Masih belum. Ada apa, Jaehyun-ah?

Jujur rasanya masih aneh memanggil dengan panggilan informal. Jiho pun sampai sekarang masih gak percaya Jaehyun mau berteman dengannya hanya karena mereka seumuran. Apa jangan-jangan ada tujuan lain? Misalnya seperti Jaehyun suka Jiho? Oh ayolah tidak mungkin, kan?

CEO Jung
Gapapa, aku cuma bosen aja. Oh iya, besok kamu aja ya yg jelasin laporannya ke aku.

Jiho
Hm? Kan ada manajer Lee, kenapa harus aku?

CEO Jung
Oh jadi gak mau nih? Aku bosen tau sama manajer Lee terus.

Jiho
Haha, baiklah besok aku yg jelasin. Tapi jangan lembur ya, hehe

Tanpa sadar Jiho mulai nyaman dengan Jaehyun. Jaehyun orangnya sangat friendly dan gak jaim dengan rakyat semacam Jiho.

CEO Jung
Nah bagus. Besok langsung aja datang ke ruangan ya. Sampai ketemu besok, Jiho-ya.

Jiho
Iya, sampai ketemu besok.

•next day•

Setelah sampai di kantor, Jiho pun langsung ke ruangan Jaehyun. Walau sudah menjadi teman, Jiho tetap menganggap Jaehyun sebagai atasannya.

"Kim Jiho-ssi, kamu mau kemana?" Tanya Manajer Lee. Oh iya, dia belum tau kalau Jaehyun yang meminta Jiho ke ruangannya.

"Saya mau ke ruangan Sajangnim, dia meminta saya kesana untuk menjelaskan Laporan keuangan." Jawab Jiho.

"Oh begitu, apa dia minta kesana juga?"

Hmm.. jelas tidak. Jaehyun saja malas ketemu dia.

"Maaf, tapi saya tidak tau karena Sajangnim tidak berpesan apa-apa."

"Oh begitu, baiklah. Kamu kerjakan pekerjaan dengan baik. Jangan memalukan tim kita, mengerti?"

"Baik, saya mengerti."

Tok.. tok.. tok..

Kini Jiho sudah di depan ruangan Jaehyun. Entah apa yang merasuki Jiho, tapi tiba-tiba tangan Jiho dingin. Ia merasa seperti ada bunyi drum di dalam dadanya.

'Kenapa aku jadi gugup seperti ini?'
Batin Jiho.

Jiho tidak pernah sebelumnya merasa seperti ini. Gugup karena pekerjaan? Sungguh, tidak pernah. Ia selalu yakin dengan hasil pekerjaannya. Karena akuntansi memang bidang Jiho.

"Silahkan masuk Jiho-ssi." Ucap Jaehyun dari dalam ruangan.

"Permisi" ucap Jiho sambil membuka pintu.

"Hai, Jiho-ya" ucap Jaehyun dengan santai.

Jiho yang mendengar itu langsung mebelalakan mata kucingnya. Ini kan di kantor?

"Oh ayolah, pekerjaan ini berat jadi santai sedikit. Lagipula cuma kita berdua disini." Ucap Jaehyun saat melihat Jiho membelalakan matanya.

"Tetap saja ini di kantor, Sajangnim. Aku akan tetap bersikap profesional kalau lagi jam kerja." Jelas Jiho sambil membuka file laporannya.

"Aish, baiklah. Tapi santai saja ya, aku tidak mau terlalu formal."

"Baiklah Tuan Jung Jaehyun." Ucap Jiho dengan nada bercanda.

"Dasar kau yaa.." Jaehyun mengatakan itu sambil mengacak rambut Jiho.

'Apa yang dia lakukan?! Apa dia terbiasa seperti ini dengan semua perempuan?!'

Jiho terkejut dengan perlakuan Jaehyun. Apa Jaehyun tidak tau, kalau dia itu punya pesona yang berbahaya bagi seorang perempuan?

Atau.. apakah karena dia mengetahui dia punya pesona seperti itu jadi dia memanfaatkannya??

🎄TBC🎄


N.B: Kyao!! Hello! Duh maaf banget yah kalau kurang ngefeel TT entah kenapa lagi buntu banget nih hiks. Tapi cerita tetap harus berlanjut, jadi yah... maaf ya TT aku harap masih ada yang menunggu lanjutannya hing. Seperti biasa, jangan lupa vote and comment yaa..
Makasih~♡

Christmas Eve [✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang