Chap. 4

405 68 8
                                    

Jiho dan Jaehyun saat ini telah sampai di tempat makan yang menurut Jiho ini terlalu sederhana untuk Jaehyun. Namun kata Jaehyun, dia ingin makan disini karena dia suka dengan samgyetangnya.

"Jiho-ssi, kamu mau pesan apa?" Tanya Jaehyun

"Hm, samakan saja dengan sajangnim." Jiho masih kaku dengan Jaehyun yang notabene adalah atasannya.

"Baiklah kalau begitu. Ahjumma, samgyetangnya 3 porsi ya."

"Eh? Kenapa anda memesan 3 porsi?" Tanya Jiho heran

"Saya sangat lapar jadi saya mau makan 2 porsi hehe" jawab Jaehyun dengan senyuman manisnya.

Andai saja Jiho tidak mengingat jika Jaehyun adalah bossnya, pasti Jiho sudah jatuh cinta dengan Jaehyun. Siapa juga yang bisa tahan dengan pesona Jung Jaehyun?

"Oh seperti itu." Jawab Jiho kemudian Jiho menundukan kepalanya. Jiho masih tidak sanggup bertatap muka dengan Jaehyun

"Jadi bagaimana, Jiho-ssi?" Tanya Jaehyun tiba-tiba.

"Kau belum menjawab pertanyaan saya waktu di mobil tadi. Bagaimana kalau kita menjadi teman, Jiho-ssi?" Sambung Jaehyun saat melihat Jiho bingung.

"Hm, saya takut dengan pandangan karyawan lain, Sajangnim."

Jiho tidak mau hidupnya bertambah sulit dengan guncingan-guncingan dari karyawan lain. Ia takut dianggap lancang.

"Hm tidak masalah menurutku. Maksudku, kalau di kantor kita tetap bekerja dengan profesional. Tapi di luar jam kerja kita menjadi teman. Aku sangat ingin mempunyai teman, Jiho-ssi."

Jiho pun sedikit luluh saat melihat wajah Jaehyun yang terlihat tulus saat meminta pertemanan dari Jiho. Seperti ada rasa kesepian di dalam suara Jaehyun tadi.

Apakah dia tidak mempunyai teman? Apakah salah kalau aku menjadi temannya?

"Hm.. baiklah Sajangnim. Aku akan mencoba menjadi teman yang baik." Entah kenapa kata-kata itu terlontar dari mulut Jiho. Dan Jiho mengucapkannya dengan tersenyum.

Tanpa Jiho sadari, sebenarnya Jaehyun sangat senang saat melihat Jiho tersenyum. Jaehyun senang Jiho mau menerimanya. Padahal Jaehyun cukup banyak mempunyai teman.

"Benarkah?? Terimakasih, Jiho-ssi. Aku senang bisa jadi temanmu." Ucap Jaehyun dengan senyum yang merekah.

"Saya Juga senang menjadi teman Anda, Sajangnim."

"Oh ayolah, Jiho-ssi. Kita kan teman, jadi jangan panggil aku sajangnim lagi saat di luar jam kerja." Protes Jaehyun

"Hmm, maafkan saya, ee, aku sajangnim, ee Jaehyun-ssi." Kata Jiho terbata-bata.

"Hehe kau masih belum terbiasa ya. Hm... baiklah kita mulai dari awal. Hai, aku Jung Jaehyun. Kau bisa memanggil aku Jaehyun, namamu siapa?" Kata Jaehyun sambil mengulurkan tangannya.

"Ee.. saya eh aku Kim Jiho. K-kau bisa memanggilku Jiho." Jawab Jiho sambil menjabat tangan Jaehyun yang terulur tadi.

"Mari kita berteman, Jiho-ssi."

"I-iya, senang bisa menjadi temanmu, Jaehyun-ssi" ucap Jiho. Semburat warna merah muncul dipipi Jiho. Karena Jiho malu sebenarnya.

Pipi Jiho yang memerah ini membuat Jaehyun gemas dan rasanya ingin sekali mencubit pipi tembem Jiho. Namun Jaehyun mencoba menahannya.

"Jiho-ya..."

Jiho kaget dong dipanggil dengan non-formal begitu. Tapi kan mereka memang udah berteman?

"Emm,, iya Jaehyun-ah? Eee...."

"Hahaha, kau lucu sekali. Jangan canggung lagi dong. Itu makanannya sudah datang, ayo kita makan."

"Iya, selamat makan, Jaehyun-ah.." Jiho tersenyum. Entahlah, ada setitik rasa ingin berteman dengan Jaehyun. Tapi Jiho merasa takut juga.

'Tidak ada salahnya kan aku berteman?'

🎄TBC🎄






N.B: Kyao! Hello! Gimana kabar kalian? Cewe cowo bisa gak sih berteman dekat menurut kalian? #komendibawah Oh iya, jangan lupa ya vote and comment
Makasih~♡

Christmas Eve [✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang