Jungkook pulang saat seluruh keluarga sedang berkumpul sambil memakan buah di ruang tengah. Melihat kedatangan kakaknya, Jungwook dan Jingwook langsung beranjak dari tempat duduknya.
"Aku pulang"
"Kau pulang agak malam."
Ayah dan ibunya hanya menatap Jungkook sambil tersenyum. Melihat suasananya, tidak ada yang menyadari bahwa ada sesuatu yang terjadi. Jungwook menatap Jungkook dengan wajah memelas dan Jingwook hanya menunjukkan senyumannya.
"Jungwook, Jingwook, naiklah!" Ucapan Jungkook terdengar seperti sebuah perintah. Ibunya hanya bisa menatap Jungwook dan Jingwook.
"Apa kalian punya salah kepada Jungkook?" tanya ibu mereka.
"T—tidak,"
"Tetapi, suara Jungkook terdengar seperti sedang marah."
"Aku ketahuan sering memakai mobil kakak secara diam-diam," jawab Jungwook.
"Dasar... ibu bilang jangan sampai ketahuan. Kalau begitu cepatlah naik!" kata ibu mereka.
Jingwook masih terus saja tersenyum sambil naik ke lantai dua terlebih dulu, sementara Jungwook berjalan di belakang Jingwook dengan wajah murung. Awalnya mereka berniat untuk mengetuk pintunya tapi pintunya sudah terbuka. Jungwook dan Jingwook menatap Jungkook dengan perasaan gugup.
"Jingwook."
"lya, Hyung."
"Jangan katakan kejadian tadi siang kepada Ayah dan Ibu."
"Baiklah, aku mengerti."
"Bagus, pergilah sekarang."
"Tetapi aku ingin tetap di sini, Hyung."
"Pergi!" Jungkook menunjukkan ekspresi mengancam ke arah Jingwook agar segera turun ke lantai bawah. Dengan raut memelas Jungwook masuk ke kamar Jungkook, kemudian menutup pintu kamar itu.
"Jungwook.
"Iya."
"Apa semua itu benar? Semua yang kau katakan kepada pria yang sudah berkencan denganmu selama lima tahun itu."
"Apa?"
"Apa kau benar-benar tidur bersama wanita yang pinggangnya sekecil pinggang semut itu?" Jungkook bertanya sambil menunjukkan ekspresi serius, dan agak sedikit kesal.
'Tidak." Jungwook menjawab dengan ekspresi wajah bersalah. Jungkook menaikkan salah satu alisnya mendengar jawaban Jungwook. Jungkook juga menunjukkan ekspresi wajah yang sedikit kecewa.
"Apa katamu?"
"Aku tidak tidur dengan wanita itu, Hyung."
"Lalu, apa maksud ucapanmu tadi siang?"
"Itu... Hyung, itu... yang kukatakan tadi siang memang terdengar seperti bunuh diri... tetapi wanita yang ke hotel bersamaku itu hanyalah seorang penerjemah. Kau tahu kan aku sedang mengerjakan sebuah manuskrip? Itu tentang pekerjaanku dan wanita itu adalah penerjemahnya."
"Lalu? Kenapa kau berbohong dengan mengaku tidur bersama wanita itu?" Jungkook bertanya dengan raut muka sangat kesal.
"Aku jatuh cinta pada penerjemah itu." Setelah Jungwook berbicara, Jungkook terdiam dan terlihat bingung, kemudian la sedikit tersenyum sambil menatap ke arah Jungwook.
"Jadi?"
"Aku merasa sangat bersalah pada Seokjin... Tetapi aku menyukai Lee Ji Eun, penerjemah itu. Jadi, karena Seokjin sudah mengatakan hal itu, aku bilang saja semua tuduhannya itu benar."
KAMU SEDANG MEMBACA
Let Me To Kiss You | KOOKJIN [END]
Fanfiction'Ah tolong janganlah menciumku. Melihat wajahmu saja menggetarkan hatiku...'