[01]; The Moment

1.1K 193 14
                                    

The Royal; Un-invited
[01]; The Moment

"INGET ya lo, jangan lupa makan, jangan lupa kabarin kalo udah sampe, jangan lupa minum tolak angin kalo masuk angin, jangan nyusruk ke sawah, ada bekicot repot---Ini! Bawa ni garem buat lepasin bekicotnya!"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"INGET ya lo, jangan lupa makan, jangan lupa kabarin kalo udah sampe, jangan lupa minum tolak angin kalo masuk angin, jangan nyusruk ke sawah, ada bekicot repot---Ini! Bawa ni garem buat lepasin bekicotnya!"

Sehun merasa bersalah karena tadi pagi udah cocotin Minjoo sama kata-kata yang hampir mirip sama kata-kata Yangyang.

Minjoo yang sedang memakan ceplok ndog (telor ceplok)nya merasa dongkol pada si saudara tiri yang seumuran sama dia, tapi pengen dipanggil kakak ato abang. Dia diam-diam ngelirik abang tiri tertuanya, si Oh Sehun. Kurangajar, pikir Minjoo. Abangnya enak banget ngopi sambil baca koran kaya bapak-bapak. Gak ada niatan mau nolongin adeknya lepas dari cocotan Liu Yangyang gitu? Kayanya Minjoo kena karma deh.

"Ni ya, gue udah masukin antangin sama tolak angin, sama gue bawain jahe, udah gue bersihin, ngerti kan cara bikin wedang jahe? Kalo ngak ngerti cari gugel, perlu isi kuota gak?" Minjoo cuma ngeliatin Yangyang dengan tatapan datar sambil ngunyah makanannya. Serius, Minjoo bakal langsung ninggal tasnya kalo tasnya seberat dosa. Segala macem dimasukin ke tas dia masalahnya. Mau kemping aja kaya mau pergi ke wakanda.

Yangyang melihat sekilas ke meja dapur. Lalu dia melihat ke dalem tas Minjoo. Kemudian dia berdecak seperti sadar kurang sesuatu. "Gue bawain wifi portable punya gue ya? Ato mau signal booster?"

"Signal booster aja," ujar Sehun. Ia meletakan kopinya dan korannya kemudian menatap Yangyang datar, "Keluarin tu jahe sama sereh. Lo mau suru Minjoo jualan obat tradisional apa apaan?" Yanyang mengerucutkan bibirnya, "Elah bang---"

"Keluarin Yang, bawain gue tolak angin sekotak, minyak telon, signal booster, sama poki gue udah seneng banget."

Yangyang menghela nafas. Ia ngalah. Yangyang lebih milih ngeluarin barang-barang yang ada di dalem tas Minjoo daripada nanti ditinggal gara-gara berat. Padahal gak berat-berat banget kok, cuma seberat lo bawa lima buku mapel yang masing-masing tebelnya 300 halaman, berserta buku tulis, sama tepak pensil.

Oke, paham Yang versi ringan ala kamu.

"Ke Malang apa ke Wonokromo?" tanya Sehun.

Minjoo menjawab, "Tretes, bang. Ih salah mulu, udah diomongin dari kemaren Tretes, Tretes, masih aja Malang."

"Lama-lama lo ngelindur ke Puncak lagi," tukas Yangyang.

"Btw, udah jam sembilan," ujar Minjoo. Ia segera membawa piring bekas makannya dan meletakannya di wastafel dan membiarkan Bi Ina yang akan membersihkannya. Gadis itu mengambil ponsenya yang ada di sofa ruang tamu, kemudian membuka grup chatnya.

the royal: un-invited | 00 line ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang