[21] Tunangan

48 5 1
                                    

Ruangan megah itu riuh dengan suara tepuk tangan para tamu undangan saat Arjuna sudah memasangkan cincin di jari manis Ayana.

Kini, tinggal Ayana yang memasangkan cincin di jari Arjuna.

Ayana menghembuskan nafas berat lalu menatap Arjuna yang tengah tersenyum padanya. Tatapan Ayana beralih pada sebuah cincin yang ia pegang.

Entah kenapa, Ayana jadi ragu.

"Ayana." Panggil Arjuna pelan.

Ayana mendongkak menatap Arjuna. Pria itu mengangguk samar seraya tersenyum seakan meyakinkan Ayana.

Ayana memejamkan matanya beberapa detik, setelah ia membuka kembali matanya, Ayana langsung memasukan cincin tersebut tepat di jari manis Arjuna.

Suara riuh tepuk tangan kembali terdengar. Arjuna langsung merangkuk pundak Ayana untuk menghadapa pada para tamu undangan.

"Ay, senyum dong." Ucap Jasi sambil mengarahkan kamera ponselnya pada Ayana dan Arjuna.

Ayana menurut, ia tersenyum saat Jasi mengambil foto dirinya dan Arjuna.

Setelah selesai, Ayana kembali menunduk menatap sepatu hitam high healsnya.

Tangan kiri Arjuna terulur untuk mengangkat dagu Ayana. Mata mereka bertemu.

"Makasih." Ucap Arjuna.

"Masih buat apa?" tanya Ayana.

Arjuna tidak menjawab. Ia malah tersenyum hangat sambil mengelus pipi kanan Ayana.

▪▪▪

Pesta tunangan Ayana dan Arjuna selesai. Kini, keluarga Ayana dan juga Arjuna tengah duduk di ruang tengah seraya mengobrol.

"Gak nyangka ya, kita bisa jadi besan." Ucap Ibu Arjuna.

Alissa tersenyum. Ia menatap Ayana yang hanya menunduk. Ada rasa kasihan pada putri bungsunya itu. Tapi, apalah daya, ia hanya seorang istri yang harus mematuhi perintah suaminya.

"Ayana." Panggil Yuni.

Ayana mendongkak. "Iya tante?" tanya Ayana.

"Panggil aja Mama kayak Arjuna." Ucap Yuni dan Ayana hanya mengangguk.

"Kamu senangkan udah jadi tunangannya Arjuna?" tanya Yuni tanpa melunturkan senyumnya.

"Gak!" Batin Ayana.

"Iya, M..mah." jawab Ayana.

"Maaf, kita gak bisa lama-lama soalnya hari ini kita berdua harus ke manhattan." Ucap Evan, Ayah Arjuna.

"Hati-hati Yah, Mah." Ucap Arjuna yang sudah berdiri dan menyalami punggung tangan kedua orang tuanya di ikuti Ayana.

"Jaga Ayana baik-baik ya." Ucap Yuni sambil mengelus lembut rambut Ayana.

"Iya Mah." Ucap Arjuna.

Setelah berpamitan dengan Alissa dan James. Kedua orang tua Arjuna pun pergi.

"Tante, kalau gitu saya juga pulang." Ucap Arjuna.

Me And Him [HIATUS]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang