sudah satu minggu berlalu, semua orang sibuk untuk mempersiapkan comeback stage Seungcheol dan perilisan albumnya. Jihoon masih duduk di studionya, memandang sekeliling ruangan dan menarik nafasnya yang terasa berat secara perlahan, ia mengingat percakapannya dengan Jeonghan yang menghubunginya lewat telepon semalam.
'Jihoon, kau tahu kalau waktumu sudah habis kan?'
Jihoon menarik nafasnya kemudian mengangguk perlahan sambil melirik kopernya yang tergeletak dan hampir penuh dengan pakaiannya.
'Ya, aku tahu Jeonghan.' ucapnya dengan suara pelan nyaris seperti hanya sebuah bisikan. Disisi lain, Jeonghan memijat pelipisnya dan merubah posisi duduknya
'Kau tahu Jihoon, aku hanya--'
'aku tahu Jeonghan, aku juga tidak ingin sesuatu yang buruk terjadi padanya. aku mengerti. aku baik-baik saja, ini sudah cukup untukku. melihatnya baik-baik saja dan bahagia seperti sekarang walaupun aku tidak lagi dalam ingatannya.' Jihoon memotong ucapan Jeonghan. Jeonghan menggigit bibir bawahnya dan mengepalkan tangannya.
'Jihoon, maafkan aku..' ucap Jeonghan dengan suara lirih, Jihoon tersenyum kecil sambil menatap pemandangan di luar jendela apartmentnya.
'sudahlah Jeonghan, yang ku inginkan hanyalah kebahagiaan Seungcheol. itu cukup.'
'kapan kau berangkat?' tanya Jeonghan. Jihoon menatap tiket pesawat yang ada di atas mejanya.
'lusa Jeonghan, saat Seungcheol melakukan showcase comebacknya di MBC'
Jeonghan terdiam sesaat, 'umm baiklah Jihoon, aku ingin berterima kasih padamu karena kau tidak benar-benar merebut Seungcheol dariku.'
Jihoon hanya terdiam tanpa mengucapkan sepatah katapun, hidupnya kini hanya sendiri. Bukan lagi dengan Seungcheol, Mingyu atapun Jeonghan. Kini ia benar-benar sendiri. Menjadi Woozi dan bukan Jihoon bagi Seungcheol. Jihoon untuk Seungcheol hanyalah sebuah bayangan masa lalu yang mungkin tak akan pernah ia ingat.
Jihoon menatap ruangan sekelilingnya, besok dia tidak akan lagi berada di ruangan yang membuatnya bisa bersama Seungcheol, dia akan kembali ke tempat dimana dia akan benar-benar memulai untuk hidup baru. Berusaha melupakan Seungcheol dan semua yang telah ia alami selama bersama Seungcheol. Seungcheol benar-benar hanyalah masa lalu baginya, hanya kenangan indah yang tidak akan pernah dilupakannya dan akan ia simpan dalam hati.
"Cetakannya sudah jadi, ini untukmu Ji—" Mingyu membuka pintu ruangan studio dan langsung terdiam ketika melihat Jihoon yang sedang termenung tanpa menyadari kedatangannya.
"Jihoon?" Mingyu meletakkan tangannya dipundak Jihoon, Jihoon tercengang kemudian tersenyum saat mengetahui kedatangan Mingyu.
"oh hai Mingyu, ada apa?" Tanya Jihoon sambil segera membereskan kertas-kertas yang ada di mejanya. Mingyu meletakkan album Seungcheol diatas meja.
"ini untukmu, apa yang terjadi? Mau mengatakannya padaku?" Tanya Mingyu sebelum menarik kursi dan duduk di hadapan Jihoon.
Jihoon mengambil album yang di letakkan diatas mejanya, mengusapnya perlahan dan membaca semua urutan staffnya. Matanya terbelalak ketika ia melihat namanya di urutan composer sebagai 'Lee Jihoon' bukan dengan nama Woozi.
"Mingyu?! Ini—"
"aku tahu Jihoon, aku yang melakukannya... aku ingin mereka termasuk Seungcheol mengetahui bahwa ini adalah hasil karyamu, seorang Jihoon, bukan dengan nama Woozi. Seungcheol akan menyadarinya dan...kalian mungkin bisa memulai hidup seperti dulu lagi." Ucap Mingyu memotong perkataan Jihoon. Jihoon menggeleng pelan.

KAMU SEDANG MEMBACA
IT'S YOU - JICHEOL
Fiksi Penggemar[UN-EDITED] Persahabatan, karir, dan Cinta, mana yang akan kau pilih? Choi Seungcheol, seorang penyanyi terkenal akan berkolaborasi dengan Composer yang belum lama ini meniti karir di Amerika. pilihan hidupnya akan menjadi sulit ketika Seungcheol d...