Seungcheol perlahan berdiri, masih dengan menatap tepat ke arah Jihoon. Mingyu menatap bergantian baik ke arah Seungcheol dan Jihoon dengan tatapan khawatir. Mingyu seolah-olah tahu apa yang akan terjadi ketika Seungcheol bertemu Jihoon. Seungcheol telah sejak lama menunggu Jihoon dan hampir putus asa ketika Jihoon pergi.
"Cheol..." Mingyu berbisik perlahan. Seungcheol tidak menghiraukan dan perlahan berjalan mendekati Jihoon yang masih terpaku dengan matanya yang menatap seolah-olah dia melihat hal yang membuat dia terhipnotis dibalik wajah yang ditutupi masker.
Kali ini, Seungcheol berdiri tepat dihadapan Jihoon yang hanya berjarak satu kaki darinya. Mingyu berdiri di samping Chanyeol yang menatap Jihoon dan Seungcheol bergantian dan meletakkan tangannya di atas pundak Chanyeol.
"Sunbae, Kurasa kita harus meninggalkan mereka. Aku akan menjelaskannya nanti." Mingyu berbisik dan perlahan mendorong pundak Chanyeol untuk menjauh.
"Ice creamnya....."
Mingyu mengambil salah satu ice cream yang ada di atas tray yang di pegang Chanyeol dan kemudian perlahan menjauh dari Seungcheol dan Jihoon. Mingyu menyadari, jika mereka berkerumun itu akan membuat orang-orang di sekitar akan menyadari kehadiran mereka dan akan berkerumun.
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Seungcheol dan Jihoon masih saling berhadapan dan mata mereka masih saling menatap satu sama lain dan tak ada yang mengeluarkan sepatah katapun pada saat itu.
Jihoon menghembuskan nafasnya, "Hallo, S.Coups.."
Kalimat itu diucapkan Jihoon dengan suara yang sedikit bergetar, Jihoon berusaha untuk tidak menunjukkan perasaannya ketika bertemu dengan Seungcheol.
Seungcheol tidak mengucapkan sepatah katapun dan tetap menatap mata Jihoon, tangannya mengepal. perasaannya campur aduk saat ini, Marah, rindu, kecewa, dan bahagia menjadi satu dalam perasaannya.
"S.Coups-"
Belum saja Jihoon selesai dengan kalimatnya, Seungcheol menarik tangan Jihoon menuntunnya dengan paksa berjalan keluar dari food court. Tangan Seungcheol terus menggenggam pergelangan tangan Jihoon dengan kuat, Jihoon dapat merasakan bahwa Seungcheol sedang menahan rahangnya. Jihoon juga melirik lengannya yang di tarik oleh Seungcheol bahwa cengkraman Seungcheol pada tangannya bergetar sehingga ia tahu bahwa Seungcheol takut Jihoon akan melepaskan tangannya.
Mereka berdua menaiki tangga darurat untuk sampai ke rooftop mall tersebut. Saat sampai disana, Seungcheol tetap tidak melepaskan tangannya yang masih menggenggam Jihoon. Begitu pula sebaliknya, Jihoon sama sekali tidak melepaskan tanggannya dari genggaman Seungcheol.
"Lee Jihoon...." Kata pertama yang diucapkan Seungcheol saat itu, cukup utuk membuat Jihoon terkejut dan pandangannya langsung beralih ke punggung Seungcheol.
'Lee Jihoon? Kenapa harus Lee Jihoon?'
Seungcheol membalikkan badannya menghadap Jihoon , Seungcheol membuka topinya dan hembusan angin menerpa rambutnya.
'rambutnya semakin panjang, badannya terlihat lebih kurus. apa yang terjadi?'
Jihoon tetap memandang Seungcheol tanpa sepatah katapun.
"Lee Jihoon..." Seungcheol menghembuskan nafasnya berat, "Lee Jihoon...."
"Apa kau hanya akan terus memanggil namaku tanpa mengucapkan apapun, Choi Seungcheol?" Ucap Jihoon pelan sambil membuka hoodie yang menutupi kepalanya.
"Kenapa kau pergi setelah lagu ku selesai?"
"Waktuku hanya sampai saat itu saja, kemudian aku pergi. pekerjaanku selesai."
"Lee Jihoon!"
"Choi Seungcheol, apa lagi sekarang? biarkan aku pergi. Chanyeol Hyung pasti sedang menungguku." Jihoon membalikkan badannya.
Baru saja Jihoon akan melangkahkan kakinya, Seungcheol membanting topinya hingga terdengar suara kecil.
"Aku membencimu Jihoon.."
Langkah Jihoon terhenti, ia terdiam dan menutup matanya. ia tahu bahwa pada akhirnya Seungcheol akan membencinya karena pa yang telah ia lakukan. Jihoon memang tahu bahwa akan seperti ini akhirnya. Namun ia tidak menyangka bahwa akhirnya akan secepat ini dan akan berakhir seperti ini.
"Aku membencimu Jihoon," Seungcheol mengulangi perkataannya.
"Aku membencimu karena kau pergi, aku membencimu karena kau tidak memberitahuku kemana kau pergi, aku membencimu.... karena aku merindukanmu, Lee Jihoon."
Seungcheol mendekati Jihoon dan melingkarkan tangannya ke tubuh Jihoon, memeluknya dengan erat. Jihoon terpaku, jantungnya berdegup kencang. Mungkin Seungcheol juga merasakannya, sebab ia sendiri merasakan jantung Seungcheol yang berdetak sama kencangnya dengan dirinya.
"Jangan pergi lagi Jihoon, Aku mohon. Jangan pergi..." Seungcheol terus mengulang kata 'jangan pergi' sambil berbisik dan perlahan Seungcheol menenggelamkan wajahnya di bahu Jihoon.
Jihoon menutup matanya dan menggigit bibir bawahnya. ia menahan diri untuk tidak menangis, namun air matanya tetap keluar saat ia merasakan pundaknya basah. Ya, Seungcheol menangis. menitikkan air matanya.
Jihoon perlahan membalikkan tubuhnya, Seungcheol merenggangkan pelukannya namun tidak melepaskan pelukannya sama sekali. Ia menatap wajah Jihoon yang kemerahan dan mata yang berkaca-kaca.
"Kau tahu siapa aku Seungcheol?" Tanya Jihoon dengan suara yang tertahan
"Lee Jihoon, aku minta maaf baru mengingat semuanya sekarang. Aku mohon, jangan pergi lagi...."
Jihoon menutup matanya dan perlahan ia melingkarkan lengannya pada tubuh Seungcheol dan menenggelamkan kepalanya di pundak tegap Seungcheol. Jihoon tidak dapat mengucapkan apa-apa, perasaannya kini campur aduk, senang dan sedih menjadi satu.
Mereka berpelukan untuk waktu yang cukup lama tanpa mengucapkan sepata katapun sampai tiba-tiba pintu terbuka dan seorang cleaning service masuk.
"Oh---Maaf, aku tidak melihat apa-apa" Ucapnya.
Seungcheol dan Jihoon saling melepaskan pelukan mereka dan tertawa kecil tanpa mengalihkan pandangan dari wajah masing-masing.
-------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
finally, 2022/7/26-author
KAMU SEDANG MEMBACA
IT'S YOU - JICHEOL
Fiksi Penggemar[UN-EDITED] Persahabatan, karir, dan Cinta, mana yang akan kau pilih? Choi Seungcheol, seorang penyanyi terkenal akan berkolaborasi dengan Composer yang belum lama ini meniti karir di Amerika. pilihan hidupnya akan menjadi sulit ketika Seungcheol d...