CHAPTER 14

279 37 5
                                    

"Sepertinya anak itu menghabiskan waktu di rumah Jeonghan lagi, apa dia tidak tahu bahwa hari ini adalah hari dimana lagu itu akan diperdengarkan oleh para atasan dan masuk tahap produksi?! menjengkelkan!" Mingyu menggerutu sambil berjalan ke arah studio Jihhon untuk mengambil file lagu Seungcheol yang akan di produksi. Wajah Mingyu terlihat kesal karena ia berfikir bahwa Seungcheol tidak pulang karena menghabiskan waktu bersama Jeonghan, padahal Seungcheol sendiri tahu bahwa hari ini adalah termasuk hari yang penting menjelang comeback nya.

"Jihoon? Woozi?" Mingyu membuka pintu ruangan studio Jihoon namun tidak ada seorangpun yang menjawab. Mingyu berjalan perlahan memasuki ruangan recording dan berharap Jihoon ada disana untuk memberikan CD yang berisi file-file lagu Seungcheol padanya.

"Woozi, mana CD yang isinya file lagu anak itu yang akan---" Ucapan Mingyu terhenti tepat setelah pintu ruangan untuk rekaman dibuka. Mata Mingyu terbelalak dengan mulutnya yang terbuka karena shock dan mematung ditempat dia berdiri.

Mingyu melihat Seungcheol yang sedang tertidur diatas sofa, namun bukan itu yang Mingyu kejutkan. akan tetapi posisi tidur Seungcheol yang tidur terduduk disamping Jihoon dengan posisi lengan Seungcheol memelik pinggang Jihoon dan kepala Jihoon yang berada diantara leher Seungcheol, tentu saja kepala Seungcheol ikut bersandar diatas kepala Jihoon. Mingyu berjalan perlahan melihat sekeliling dan menemukan sebuah disk yang telah di beri nama "hard file Seungcheol (to Director)". Mingyu mengambil disk tersebut dan mengarahkan kembali padangannya ke arah dua sahabatnya dengan berdiri di hadapan dua orang yang sedang terlelap itu.

"Kuharap aku bisa melihat kalian seperti ini lagi suatu hari nanti." Mingyu tersenyum, mengambil selimut yang ada tak jauh dari tempatnya berdiri dan menyelimuti keduanya yang tertidur pulas sebelum ia keluar dari ruang studio Jihoon.

Tak berselang lama setelah Mingyu keluar, beberapa saat kemudian Jihoon membuka matanya perlahan. Jihoon masih mengerjapkan matanya sebelum ia sadar bahwa ia tertidur dalam pelukan Seungcheol. Jihoon tercengang, ia berusaha bangun dan lepas dari Seungcheol namun lengan Seungcheol semakin kuat berada di pinggangnya. Jihoon menggigit bibir bawahnya, sudah sangat lama ia tidak merasakan bagaimana hangatnya tubuh Seungcheol, bagaimana rasanya dipeluk oleh Seungcheol ketika sedang tidur. Jihoon menggelengkan kepalanya perlahan, ia tidak ingin merasakan kehangatan Seungcheol dalam keadaan seperti ini. ini bukan Seungcheol dan Jihoon yang dulu lagi, mereka adalah Seungcheol dan Woozi sekarang.

Jihoon menepuk lengan Seungcheol perlahan. "Seungcheol, bangun... Seung-"

"Sepuluh menit lagi Jihoon..." Seungcheol mengerutkan pelukannya. Detak jantung Jihoon berdegup kencang ketika Seungcheol menyebut namanya.

apa dia ingat?

apa dia menyadari siapa aku?

apa dia....

tidak.. tidak mungkin.

Jihoon kembali mengguncang tubuh Seungcheol perlahan, ia ingin benar-benar memastikan bahwa apa yang didengarnya adalah benar dan Seungcheol menyadari akan hal itu.

"Seungcheol, bangun." kali ini Jihoon mengguncang tubuh Seungcheol sedikit lebih kencang.

Seungcheol membuka matanya perlahan kemudian menatap Jihoon sebentar dan segera melepas lengannya dari pinggang Jihoon karena terkejut.

"Astaga Woozi maafkan aku. Oh, sudah jam berapa ini?" ucap Seungcheol dengan suara beratnya dan menggaruk kepalanya.

Jihoon menghela nafasnya dengan kecewa.

Dia tidak ingat

"Sudah jam sepuluh pagi." 

Seungcheol mengangguk kemudian berdiri, merenggangkan tubuhnya dan mengusap wajahnya.

IT'S YOU - JICHEOLTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang