06

6.5K 534 88
                                    

Brakk.. brakk.. brakk..

"Dome !! Buka pintunya !! Bangun !!" Suara teriakan Earth sudah menggelegar di depan kamar Dome pagi itu.

"Dome !! Kau mau kerja tidak?? Kalau kau tak berangkat shooting bisa didenda nanti kau !!" Earth kembali berteriak ketika tak ada tanda-tanda jawaban dari dalam kamar.

"Dome !!"

Cklek..

Dome keluar dengan tampang masih acak-acakan khas orang bangun tidur. "Iya.. iya.. ini aku bangun, kok." Lalu masuk lagi ke kamar dan duduk di tepian ranjang.

Sang manager mengikutinya. Berdiri sedakep tepat di depan Dome. "Lagian beberapa hari ini kulihat kau sudah jarang jogging pagi. Kenapa? Selalu bangun kesiangan, ya?"

Dome hanya menggaruk kepalanya yang tak gatal sambil mendengus. "Tidak. Hanya malas saja. Badanku cepat capek sekarang kalau jogging."

"Alah, alasan. Bilang saja kau malas." Earth ikut duduk di sebelah Dome. "Oh, ya hari ini jadwalmu hanya shooting iklan, kan? Nanti sore ikut aku ke kantor, ya. Ada tawaran film untukmu."

Mata Dome memicing. "Dengan Pavel lagi?"

"Bukan. Kau inginnya dengan dia lagi, ya.." goda Earth.

"Enak saja. Aku malas saja kalau harus dengannya lagi. Gara-gara FTV kami meledak di pasaran beberapa hari ini pekerjaanku selalu dipasangkan dengannya. Entah itu iklan, pemotretan, talkshow. Bosan."

Earth tersenyum melihat artisnya yang tengah mengomel pagi-pagi itu. "Tenang saja, kali ini dengan Joss kok."

Kepala Dome langsung menoleh. "Joss??"

"Iya. Genrenya marriage life. Semacam itulah."

"Tidak mau."

"Ha?"

"Pokoknya aku tidak mau. Lebih baik aku menganggur saja. Sekalian ingin istirahat."

"Honornya besar loh.. kita juga shooting di Pattaya. Sekalian liburan, kan?" Earth masih mencoba.

"Sekali tidak, ya tidak. Apalagi dengan si playboy itu."

"Kalau dengan Pavel?"

"Sama." Setelah menjawab ketus Dome berdiri, beranjak ke kamar mandi untuk membersihkan dirinya.

"Kusiapkan makanan." Teriak Earth dari luar kamar mandi.

....

Dome memandang jijik pada makanan yang ada di meja. Hanya sandwich isi daging dengan ekstra parutan keju di dalamnya.

"Apa lagi? Ayo makan. Sudah kutambah kejunya. Kau maniak keju, kan?" Kata Earth.

Dome mengangkat sandwichnya. Hendak memasukkannya ke dalam mulut sebelum....

..di lepaskannya begitu saja lalu lari tergesa ke kamar mandi.

"Hoek.. hoek.."

Earth menyusul. Menemukan Dome muntah-muntah di wastafel.

"Dome, kau kenapa? Sakit?"

"Hoek.. hoek.." tak ada jawaban. Dome masih muntah. Membuat Earth memutuskan membantunya dengan mengurut tengkuk artisnya.

Setelah muntahnya selesai, Dome dibimbing Earth duduk di kursi meja makan lagi.

"Singkirkan sandwichnya, Earth. Bau kejunya membuatku mual."

Earth mengernyit bingung. Disentuhnya kening Dome. "Tak panas, kok."

"Memang siapa yang sakit?" Tanya Dome sewot.

0,01 % (PavelDome)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang