Tangkai enam

19.8K 663 16
                                    

Setelah sekian lama akhirnya bisa up juga :3 Makasih bagia semua yang sudah vote untuk cerita pertamaku ini, itu sangat berarti:*

Langsung saja, ga usah banyak embel-embel yak xD

Author POV

Taeyong yang tengah menikmati segelas cocktail ringan mendapati kedatangan Jaehyun bersama seorang gadis yang belum pernah ia lihat.

"Akhirnya kau datang juga," ucapnya membuka obrolan namun ditanggapi sinis oleh Jaehyun.

"Dimana baby girl-mu? Tumben biasanya dia selalu menempel padamu," sindir Jaehyun sembari mendaratkan bokongnya di sebuah sofa pankang semeja dengan Taeyong. Rose berada tepat di sebelahnya.

"Dia ada, seharusnya aku yang lebih terkejut karena kau menanyakannya. Tunggu, jangan bilang karena kau punya yang baru Jaehyun-ah."

Taeyong terkekeh. Pandangannya tertuju pada Rose yang sedari tadi diam. Kentara sekali ia belum terbiasa dengan situasi club yang bising dan ramai.

"Kau benar tetapi aku tak bermaksud memamerkannya. Justru aku ingin Jennie mengajari Rosie cara bersikap yang baik," cetus Jaehyun sembari mengusap kepala belakang Rose.

Seringaian kecil terwujud di bibir Taeyong, ia paham betul maksud sahabatnya itu.

"Jangan khawatir sebentar lagi juga dia datang." Taeyong mengecap kemudian menenggak habis Tequilla di tangannya. "Kujamin Jennie pasti akan menyukai teman barunya."

"Just skinship, jangan berlebihan." Jaehyun menyahut, sebelah kakinya ia naikkan ke atas paha yang lain.

"Jangan bilang...! Kau serius?? Wah, daebak." Mata elang Taeyong berbinar seketika mengetahui dugaannya benar hanya dari raut wajah Jaehyun. Rose memang masih perawan, dan itu langka bahkan bagi seorang Taeyong sekalipun.

"Jangan macam-macam, dia milikku," ketus Jaehyun memicing tajam, ia merangkul Rose ke dalam kuasa dadanya.

Taeyong mendecak sekilas, pria itu mengisi ulang gelas kecilnya. "Beruntungnya dirimu," gerutunya pelan.

"Jadi daddy belum cukup beruntung memilikiku?"

Jennie datang dengan kecemberutan yang terbilang menggemaskan, setidaknya untuk Taeyong. Pria itu menarik Jennie ke pangkuan kemudian mengecup pipinya. "Tentu tidak baby. Aku saangatt beruntung memilikimu," ujar Taeyong dengan mudah melipur kecemberutan Jennie.

Pipi gadis itu memerah seketika kemudian membenamkan wajahnya di dada Taeyong dan melingkarkan tangannya ke leher pria itu.

Taeyong sedikit terkesan dengan reaksi yang ditunjukkan oleh Rose. Gadis itu jelas malu-malu melihat perlakuan yang ia lakukan pada Jennie, bahkan terasa kejijikan daei pancaran matanya.

"Baby, lihatlah ada teman baru untukmu," kecap Taeyong.

Jennie pun menoleh ke arah sosok yang dimaksud. "Omo, kau sungguh cantik. Siapa namamu?" Jennie mengulurkan tangannya mengajak berkenalan dengan senyuman yang manis.

Rose menyambut ulurannya dengan sopan. "Namaku Roseanne, eonnie bisa memanggilku Rose."

"Nama yang indah, apa Sajangnim yang memberikannya?"

Rose tersenyum hambar, "bukan, itu nama asliku."

"Benarkah? Ini sempurna, aku jadi ingin memetik tiap kelopakmu selayaknya kutanggalkan tiap pakaianmu, Rose," goda Jennie yang cukup membuat Rose gugup, salah tingkah.

"Jangan menggodanya, baby. Kamu membuatnya tak nyaman," sahut Taeyong ringan. "Terkecuali kamu mengajaknya ke private room," timpalnya.

Possesive AhjussiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang