DESTINY ( 13 )

54 8 1
                                    


***

Tidak hanya rifka dan Aldy yang kini sedang berduan melainkan Hasyim dan tasya juga yang kini mereka berdua sedang tertawa bersama di dapur rumahnya Hasyim.

Yah, setelah Aldy menyeret Rifka pergi paksa Hasyim pun juga mengajak pergi Tasya dengan Alibi berkunjung kerumahnya.

Dan tentu tasya pulang dulu kerumahnya sebab ia berganti pakaian dulu serta meminta izin ke pada mamanya, karena tidak mungkin juga ia membuat kue dengan keadaan pakaian sekolahnya.

Dan kini kedua orang itu sudah berada di dapur milik Hasyim seperti yang dikatakan tadi karena bunda nya Hasyim tiba2 mendadak tidak bisa ikut membuat kue karena sang suami yang minta di temani makan malam diluar, yang alhasil Tasya dan Hasyim disuruh membuat cake berdua saja dan itu harus sudah siap di atas meja makan setelah bunda dan ayahnya Hasyim pulang.

"Tasya ini cara pake celemeknya gimna? Dari tadi salah mulu"pura2 Hasyim yang terlihat kesusahan.

Tasya yang kini sibuk menyiapkan alat2 terpaksa harus ditunda karena suara manja dari hasyim.

"Masa pakai celemek aja gak bisa sih kak"kata tasya bingung, "benaran gak bisa sya, dari tadi salah mulu"

"Ck.. yasudah sini aku aja yang makeinya"kata tasya kemudian mendekat ke arah Hasyim yang kini dengan sigap membuka kedua tanganya keatas serta senyum kemenangannya.

Tasya pun mengambil celemek yang mengantung asal di leher Hasyim, dengan telaten tasya memakai kan nya dari tasya yang melingkar kan kedua tanganya di pinggul Hasyim untuk mengikat agar tidak terlepas.

Hasyim menundukkan kepalanya melihat tasya yang kini melingkar kan tanganya di pinggangnya membuat hati hasyim ada desiran aneh yang menjalar.

"Gua peluk ini adkel gemay boleh gak sih?!'batin hasyim.

Lalu setelahnya tasya membenarkan tata letak tali yang mengantung di leher Hasyim, dengan sedikit berjinjit karena tinggi badanya hanyalah sedadanya Hasyim saja, namun tiba2 saja tasya kehilangan keseimbangan nya yang membuat dirinya terjatuh di dada bidangnya Hasyim tangan tasya yang mengelantung di lehernya serta refleks Hasyim memegang pinggang tasya agar tidak terjatuh.

Degg!!
Degg!!
Degg!!

Bunyi detak jantung yang berpacu cepat begitu ber iringan seperti alunan musik.

"Ahh.. ma-aaf ka gak sengaja, beneran gak sengaja" kata tasya tersadar melepaskan pelukanya yang membuatnya jadi salting.

"I-iya gak papa, yasudah sekarang kita lanjutkan membuat kuenya"kata Hasyim yang terlihat biasa aja padahal jantungnya kini sudah tidak bisa terkondisikan.

Tasya mengangguk ia pun mendekat kearah peralatan alat2 membuat kue dengan perasaan yang entahlah.

'Nyaman!'-batin Hasyim.

'Sial!! Bagaimana itu bisa terjadi bisa bisanya gua kehilangan keseimbangan, aduh gue maluu banget anjirr, sumpah dah'-batin Tasya menjerit tak karuan.

Mereka berdua pun membuat kue coklat karena bundanya Hasyim sangat menyukai coklat.

"Sya!! Setelah terigu apa lagi??"tanya hasyim.
"Telornya udah dimasukkan ka?"tanya balik tasya.

Hasyim menggeleng membuat tasya menepuk jidatnya, "kaka gimanasih, seharusnya itu Telornya dulu yang di masukkan lalu terigu sama vanili, bukannya terigu dan vanili dulu, tapi yasudah lah takpapa"kata tasya menjelaskan dengan sabar.

Sedangkan Hasyim hanya mengaruk tengkuknya yang tidak gatal, dirinya memang tidak menahu tentang memasak makanan apalagi membuat kue.

"Lebih baik kaka ambilkan soda kue, tolong tuangkan kedalam mangkok yang itu"suruh tasya sambil menunjukkan kearah mangkok yang sudah membentuk adonan.

Destiny✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang