DESTINY ( 17 )

64 7 0
                                    

***

Semenjak hari itu hari dimana hasyim dkk dan tasya dkk hangout bersama kini hubungan mereka semakin dekat, dan semakin lengket tentunya.

Seperti hari ini dikantin siang itu hanya ada Aldy dan Rifka saja yang  sedang makan berdua, ya berdua saja karena semua murid sudah di pulangkan karena hari ini ada rapat.

"Rif, coba deh makan siomay gue ini enak banget rasanya, cobain deh. "

"Punya kaka kan pedas, aku gak suka pedas nanti sakit perut"

"Gak pedas pedas amat kok, cobain deh"

"Aaa... buka mulutnya,"

Rifka membuka mulutnya membiarkan aldy menyuapkan sepotong siomay kedalam mulutnya, rifka mengunyah nya dengan pelan ketika siomay itu sudah masuk kedalam mulutnya.

"Gimana, enak kan?"

"Hmm... iya kak ini enak, enak banget malahan. "

Rifka dengan gesit menarik piring siomay aldy lalu memakan nya dengan lahap, terlalu menikmati dengan makanan itu sampai-sampai sausnya menempel di pinggiran bibirnya dan itu membuat aldy terkekeh gemash melihat itu.

Aldy mendekatkan tangan kanannya kearah ujung bibirnya yang terkena saus siomay itu membersihkannya setelah bersih ia kemudian mengalihkan nya ke arah puncak kepala Rifka lalu mengacaknya dengan gemas.

"Makan nya biasa biasa aja rif, gak ada bakalan yang ngambil"kata aldy lalu menjauhkan tangan dari puncak kepala aldy.

Rifka hanya mengangguk patuh, ia pun melanjutkan sesi makan nya.

"Rifka,"Panggil aldy.

"Ngh.." rifka menatap aldy.

"Kenal falah, dari mana?"tanya nya ragu dengan suara pelanya.

"Ouh... falah, "kata rifka mengangguk,

"Aku kenal sama falah dari Tk, awalnya kami berantem terus kayak kucing sama tikus sampai kami Smp pun masih seperti itu. Pernah kejadian aku mau hampir di culik pas aku baru pulang eskul tiba2 ada 2 orang mengikuti aku terus aku takut jadi aku lari kukira orang itu gak ngejar aku eh, gak taunya dia malah ngejar dan akhirnya aku jatuh karena tali sepatu ku lepas. 2 orang itu berhasil menangkap aku namun sebelum aku dibawa mereka berdua tiba2 falah datang dari belakang ku lalu menyelamatkan aku dengan cara melawan 2 preman itu, preman itu akhirnya terkulai lemas di tanah begitu juga dengan falah, saat itu aku hanya bisa nangis, nangis sejadi jadinya aku takut sama diriku dan juga falah. Falah menang dengan keadaan babak belur dan itu buat aku semakin sedih karena menyelamatkan aku dia jadi seperti itu,  dan dari situ aku dan falah makin dekat dan sangat dekat sampai hari kelulusan dia mengilang gak tau kemana,  aku sudah mencari nya kesana kemari namun tak menemukan hasil ya sampai kami bertemu kembali dan disitu aku merasa separuh jiwaku yang hilang telah kembali, dan aku bahagia banget! "

"Segitu bahagianya kah?"tanya nya lirih.

Rifka mengangguk dengan semangat, " ya karena dia satu2 nya orang yang selalu ada untuk ku, aku juga sayang sama dia sayang banget malahan, aku merasa ada yang menjaga aku ketika aku bersamanya, tapi aku cuman menganggap rasa sayang ini sebagai rasa sayang adiknya ke kaka cuman gitu"

" ya,  bagus kalo lo bilangnya begitu tapi beda halnya sama dia rif, pandangan nya, tatapannya yang menatap lo bukan seperti yang lo berikan kedia. "-batin aldy tersenyum hambar.

Rifka melirik jam tanganya sebentar, lalu kembali menatap aldy yang kini terdiam dengan tangan yang tidak lepas dari meremas tangan nya satu sama lain.

"Kak, "

"Ah, iya"

"Aku pulang ya, soalnya mau persiapan ulangan buat senin depan. "kata rifka yang kini sudah beranjak dari tempat duduknya.

Destiny✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang