DESTINY ( 19 )

66 6 1
                                    


***

Rumah Zahra.

"Zahra!! Ayo cepat turun ke bawah, abah sudah menunggu dari tadi! "teriak mamanya yang menggelegar di ruang keluarganya sambil menatap pintu kamar sang putrinya yang belum juga keluar dari kamar.

"Ya allah gini amat ya punya anak yang susah banget di panggil,"-kata mamanya yang terduduk disofa.

Sedangkan Zahra di kamarnya ia baru saja selesai mandi dan mengambil air wudhu nya,  kembali berdecak kesekian kalinya ketika mendengar teriakan sang mama.

"Ini mama gua hobi banget teriak teriakan dah, itu kerongkongan nya gak sakit apa teriak mulu?" decaknya yang kini memakai kerudung.

Ia pun turun kebawah dan langsung ditatap tajam sang mama yang sudah berdiri dari duduknya.

"Ya allah zahra!! abis ngapain kamu hah? Udah keberapa kalinya mama panggil kamu tapi gak nyaut nyaut, kasihan abah udah nungguin dari tadi,"-omel mama nya berkacak pinggang.

"Aduhh maa zahiro tadi mandi terus wudhu jadi gak dengar mama panggil"-zahra.

" ngeles aja, udah sana temui abah."kata mama nya.

Zahra hanya dapat mendengus kesal dengan omelan mama nya, zahra pun berjalan menuju sebuah kamar yang terletak di bawah tangga, kamar itu kamar khusus untuk sholat.

Sebelum ia memegang gagang pintu, pintu itu sudah terbuka dari dalam dan ternyata itu adalah kakaknya yang baru saja selesai dari ngajinya,

Yap,, tujuannya kemari ia lah mengaji bersama ayahnya seperti malam malam biasanya.

"Hati hati ya, hari ini abah tajem banget Matanya,"kata bang Rofif.

" beneran bang?? Ih jadi takut gue."

Rofif mengangguk yakin membuat Zahro gelisah, namun ketika ia Ingin membalas perkataan adiknya tiba2 Abah nya sudah ada di belakang rofif.

"Lama banget bicaranya, Zahra sekarang kamu ngaji jangan ada alesan lagi hari ini"kata Abah nya dengan dingin membuat Zahra ketakutan.

Rofif pun pergi namun sebelum itu ia membisikkan sesuatu ditelinga Zahra yang membuat Zahra kesal.

"Siap2 dengar siraman rohani ya, adek ku yang manis."bisik bang Rofif sambil tersenyum mengejek.

"Zahro ayo masuk, jangan mengulur ulur waktu nanti waktu maghrib habis. "kata abahnya yang kini sudah duduk di tempatnya yang kini sudah ada sebuah alquran terletak diatas meja kecil.

Zahra pun masuk dengan perasaan kesal plus takutnya.

Zahra pun mulai mengaji dan sang abah mendengarkan dengan seksama, selesai sudah ia mengaji dengan keringat peluh dinginnya yang bercucuran.

Abahnya memandang Zahra dengan tatapan dinginnya, " besok besok tajwidnya harus benar, kalau ada kesalahan lagi abah bakal nyita rembo"

Zahra hanya membulatkan matanya dan setelahnya,
"Abahh.. Kalau rembo di sita aku pergi kesekolahnya naik apa??"-kata zahra, dengan raut sedihnya.

"Itu urusan kamu, makanya besok harus benar tajwidnya Kalo gak ya itu rembo di sita."

Zahra hanya bisa pasrah, Lalu setelahnya Zayhro menyalami tangan Abahnya dan beranjak keluar kamar itu dengan perasaan kesal dan sedihnya, namun sebelum keluar tiba-tiba Abah nya angkat bicara.

"Besok abah ada acara makan malam bersama teman-teman lama abah, dan kamu harus ikut, Tidak ada penolakan."kata abahnya dengan tegas, Zahra hanya mengangguk paham.

Setelahnya ia keluar dari kamar tersebut dan langsung saja naik keatas menuju kamarnya.

Keesokannya.

Destiny✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang