Mesum?
Junho gak masalah buat kata itu. Toh emang iyakan?
Terbukti dari awal kalo dia suka nyosor anak orang.
"Rena! " panggil Junho.
Rena noleh terus senyum. "Hai Junho..."
Junho kaget dong, masa seorang Hwang Rena balesan sapaan dari Junho.
"...si anak mesum,"
Just illusion.
"Hari ini apa? " tanya Junho sambil merangkul Rena.
Rena memutar bola mata malas.
"Wait a minute babe, don't be sly."
"Oke, I'm wait. "
ー
Rena di depan loker Junho, sampah-sampah udah masuk ke loker Junho.
Tapi rasanya kurang apdol.
Apa dia umpetin aja semua buku-buku Junho?
Dan apa yang Junho lakuin? Dia cuman nengok tanpa ekspersi.
Mukanya tetep lempeng, tanpa emosi.
Rena pun aneh. Sebenernya Junho ini kenapa?
"Stop! Gue bener-bener cape, lo beneran belum kesel sama gue? Ih kok bisa!? " bentak Rena depan Junho.
Junho bersmirk. Bener kata hatinya kalo nanti cewek bakal cape sendiri sama tingkahnya.
"Ish! Liat aja nanti! Kita liat siapa yang bakal menderita! "
ー
Saat perjalanan pulang Junho terjerumus keselokan. Lagi-lagi ini kelakuan Rena.
Kaki Junho sampe pincang sebelah gara-gara insiden itu.
Rena sih cuman bisa cekikikan di balik pohon.
Rena niatnya mau cerita ke kakanya di kafe sebrang.
But something wrong.
Senyuman Rena luntur, dari ujung sana Hwang Yunseong berlari ke arah Rena tanpa tahu kalo ada truck lepas kendali.
'Bruk'
Rena menutup mata, namun ia langsung memejamkan matanya.
Berlari sempoyongan, jatuh bangun lagi.
Rasanya lambat.
"LOH CHA JUNHO!? "
ー
Rena bolak balik depan IGD. Sumpah dia gak nyangka kalo Junho juga ikut ketabrak.
Masalahnya ini bukan cuman ketabrak mobil, ini ketabrak truck.
Rena gak ngerti, gak ngerti isi pikiran Junho.
Rena sadar kalo dia jahat, banget malahan. Tapi kenapa Junho harus repot-repot ikutan ketabrak? Apa Junho mau nyelamatin Yunseong? Tapi gagal?
Rena meluk lututnya sendiri. Nyesel dia ngerjain Junho sampe segitunya.
Coba kalo dia gak bikin Junho masuk selokan, mungkin mereka berdua selametkan?
ー
1 days later...
Yunseong udah sadar tapi Junho belum juga sadar.
"Gue harus gimana kak? " tanyanya.
Yunseong ngusap rambut Rena, "berdoa yang terbaik buat dia."
Ujungnya Rena nangis lagi karena merasa bersalah.
"De, sebenernya bukan ayah Junho yang mgerebut ibu. Tapi ibu yang emang pelakor,"
ー
Rena megang tangan Junho.
"Lo emang setiap saat dingin ya Jun? " tanya Rena sambil memegang erat tangan Junho.
"Maafin gue, maaf... Gue gak tau harus ngomong apa lagi. "
1 bulan, 1 minggu, 1 hari, 1 jam. Junho belum juga sadar.
Rena udah berdoa sebanyak mungkin, dia udah ngaku kesalahannya, dia juga nerima segala kritikan dari temen sekolah.
Setiap hari sepulang sekolah, Rena rajin dateng ke sini cuman bisa liat Junho.
Ini karma buat Rena.
Junho membuka mata. Rena kaget, saking sedihnya dia gak sadar kalo dari tadi Junho udah sadar.
"Junho?"
Rena meluk Junho. "Kok lama banget!!!?"
"Mau gue panggil dokter? "
Junho gak ngejawab.
Rena otomatis mau panggil dokter, tapi Junho nahan tangannya Rena.
"Maaf, anda siapa? "
[End]
Tp booonk
Dokter meriksa Junho, mulai dari mata sampe badannya.
"Jadi dia gpp dok? " tanya Rena.
Dokter mengangguk.
Junho nyengir liat muka Rena yang kesel campur malu.
"SIALAN!"
Junho nyengir lagi sambil ngambil sepucuk bunga dari vas bunga.
"내 여자 친구가되고 싶니"
Langsung Rena timpuk pake bantal, "ngomong naon ai maneh? "
Ternyata otak Junho konslet, bukan amnesia.
[END]
terimakasih wan kawan sudah mau membaca cerita yang absurd ini ahayyy.
Byeee!
See you in the next books.
Btw gak ada yg stand 04-05 line ape??
Pen nulis cerita si dodot:(
KAMU SEDANG MEMBACA
[ bbm ] cha junho
Storie brevi❝ haters? hm ❞ 2019ー。ketika si cuek ketemu haters [ status 🌠 ] ; complete - revisi'2020
![[ bbm ] cha junho](https://img.wattpad.com/cover/190395735-64-k596061.jpg)