KEJUTAN UNTUK JIMIN

1.6K 109 3
                                    

    Setelah selesai mencuci wajahnya, Jimin lalu berjalan kearah meja makan untuk menyantap makannya yang telah disediakan oleh Ana.

  "Sebenarnya aku ini manejer pribadinya atau pembantu pribadinya sih. Setiap hari tidak habis-habisnya menyuruhku sana-sini. Manejerkan hanya membimbing dia, memberikan arahan. Aku berasa seperti pembantu bukan seorang manejer," batin Ana kesal sembari menatap Jimin.

  "Kau tidak makan?" tanya Jimin sembari melahap makanannya.

  "Kau makan saja. Aku akan panggil yang lainnya."

  "Baiklah."
 
  Setelah Ana pergi, seseorang pun memasuki dapur. Jimin menatapnya malas lalu kembali fokus pada makanannya. Seseorang itu mengambil sesuatu dari dalam kulkas lalu duduk didepan Jimin.

  "Ck mengganggu saja," ujar Jimin kesal.

  "Aku tahu kau menyukai gadis itu."

  "Kau tidak tahu apa-apa, jadi diamlah."

  "Bagaimana jika aku buktikan bahwa kau memang menyukainya?"

  "Lakukan saja. Siapa yang perduli."

  "Baiklah. Kita lihat saja nanti," ujarnya yang kemudian pergi.

  "Dasar pengganggu plus otak mesum."

  Ana dan yang lainnya pun memasuki dapur. Mereka lalu mengambil makanan dan menyantapnya. Ana senang jika mereka menyukai masakannya. Sejujurnya mereka lebih suka masakannya Ana daripada juru masak.

  "Ayo habiskan. Setelah ini aku mau memasak lagi untuk atasan dan para staff disini."

  "Aku bantu," ujar Jimin.

  "Tidak tidak. Kau mana bisa memasak. Karena disini yang bisa memasak hanyalah Seokjin, maka biarkan dia yang membantuku."

  "Tapi aku mau bantu."

  "Jangan keras kepala Jimin. Dan yang lainnya, silahkan berlatih. Aku tidak mau nantinya waktu pembuatan musik video kalian malah tidak hafal pada gerakannya."

  "Baik," jawab mereka serempak kecuali Jimin dan Seokjin.

  "Apa?" tanya Ana sembari menatap kearah Jimin.

  "Pokoknya aku mau bantu."

  "Kenapa kau sangat sangat sangaaat kerasa kepala Park Jimin?" tanya Ana sedikit kesal.

  "Aku..!"

  "Sudahlah Jimin. Lagipula kau juga masih suka lupa-lupa 'kan pada bagian itu. Sebaiknya kau berlatih saja," tegas Namjoon.

  "Huh, baiklah."

  Setelah selesai makan, mereka berenam segera pergi keruang latihan. Sementara Seokjin dan Ana membersihkan meja makan lalu mencuci piring-piring dan gelas. Setelahh selesai, mereka lalu kembali mulai memasak.

  "Ya allah, sayurnya habis. Aku beli dulu ya. Kau tidak apa-apakan jika kutinggal?" tanya Ana.

  "Tidak masalah. Pergilah, jangan lupa bawa beberapa penjaga agar bisa menjagamu."

  "Itu tidak perlu."

  "Jangan begitu. Kau tahukan semenjak pengumuman kau menjadi manejer pribadi Jimin, banyak haters yang merajalela dan terus menghinamu. Aku tidak mau nantinya sesuatu terjadi padamu, bagaimana jika Jimin menyalahkanku?"

  "Aish, kenapa harus disangkut-pautkan sama Jimin. Baiklah, aku akan membawa safu penjaga saja."

  "Ya. Hati-hati dijalan."

PENGGEMARKU SEORANG MUSLIM-BTS (Selesai)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang