PENGUNGKAPAN

1.6K 119 1
                                    


   Apapun yang terjadi, aku harus menyelamatkan dia. Aku tidak mau dia menderita lebih jauh lagi. Tidak, sudah cukup dia menderita karena melakukan diet ekstrim, sekarang tidak dengan ini. Aku lalu berjalan memutari tempat itu dan menemukan jalan masuk. Aku masuk tanpa ragu dan berjalan didalam kegelapan. Aku tidak membawa ponsel karena tadi terburu-buru. Tanganku terus meraba-raba sesuatu agar aku tidak terjatuh. Aku berjalan sehati-hati mungkin agar tidak ketahuan. Aku melihat cahaya, cahaya menuju idolaku berada. Aku mengintip sedikit dan melihat pria itu hendak memukulnya tetapi aku mencegah.

   "HENTIKAN ITU!"

JIMIN POV

  "HENTIKAN ITU!"

  Suara itu. Aku kenal dengan suara itu, suara seseorang yang kusayangi. Benar, aku menyayanginya. Aku menyukainya. Kenapa kau kesini. Seharusnya kau tidak datang, aku baik-baik saja.

  "Rachel, manejer Gyuri. Kalian?" tanya Ana tak percaya.

  "Akhirnya kau datang juga gadis bodoh," ujar Gyuri.

  "K-kalian kerjasama untuk membuat Jimin ketempat ini. Bagus Rachel bagus. A-aku tidak menyangka kau sekejam ini padanya," ujar Ana yang kemudian berjalan mendekat kearahku.

  Aku bisa lihat air mata itu. Air mata yang tidak dapat kuhentikan. Dia mencoba membuka tali yang mengikatku tetapi ditahan oleh pria itu.

  "Lepaskan aku Rachel, lepas."

  "Tidak akan kulepaskan kau sayang. Biarkan dia menderita."

  "Lepas. Aku tidak akan mau bersamamu sampai kapanpun."

  "Lihatlah idolamu yang kau bangga-banggakan. Dia sedang lemah disana. Dimana teman-temanmu itu. Apa mereka tidak perduli pada kalian berdua?"

  "Tidak Jimin. Aku kesini dengan mereka. Tetapi sepertinya mereka tidak tahu tempat ini. Jimin, kumohon untuk bertahan. Hiks, aku tahu kau kuat."

  "A-ana, maafkan aku. Karenaku, kau jadi masuk ketempat ini."

  "Tidak Jimin. Semua ini salahku, jika saja aku tidak mampir ketoko itu dan pulang cepat kau pasti tidak akan begini. Hiks hiks, aku mohon bertahanlah. Hiks, jangan sampai mereka menang Jimin. Jimin, lihat aku. Lihat mataku. Percayalah kalau kita berdua akan selamat dari sini. Jangan takut, tuhanmu dan tuhanku berada dipihak kita. Mereka akan menolong kita."

  "Ah kau banyak bicara gadis bodoh!"

Plaak...
  Aku melihat manejer itu menampar Ana dengan sangat kencang sampai-sampai gadis itu jatuh tersungkur ketanah. Sakit, itu yang kurasakan. Bukan sakit karena luka ditubuhku, tetapi sakit saat mereka menamparnya. Menyentuh wajah polosnya. Aku melihat Ana yang mencoba bangun dan berlari kearahku. Dia menatapku dengan dalam dan berusaha membuka talinya.

  "Pokoknya kau harus bisa selamat Jimin. Biarkan aku yang menggantikan posisimu," ujarnya sembari membuka tali itu.

  "Biarkan dia membuka talinya. Toh sekarang Jimin tidak berdaya," ujar manejer gila itu.

  Kalian tahu. Tempat ini adalah masa laluku yang pahit. Aku pernah kesini bersama guruku dan anak-anak yang lain. Kami menjelajahi hutan. Saat itu, sang guru mengatakan padaku kalau aku tidak boleh kemana-mana dan tetap dibawah pohon bersama anak-anak yang lain. Kejadiannya terjadi saat aku berumur 6 tahun. Tetapi aku tidak mendengarkannya. Aku pergi meninggalkan yang lainnya dan mendapatkan tempat ini. Aku masuk dan melihat seorang wanita didalamnya. Tidak, aku tidak akan meceritakanya lebih jauh lagi. Kalian tahu kenapa aku waktu itu mendadak sakit kepala saat manejer Gyuri memasuki kamarku. Benar, dialah wanita yang membuatku terus mandi mandi dan mandi. Aku terus membersihkan diriku, aku berfikir bahwa diriku ini kotor. Dia sudah memperkosaku disaat aku masih kecil.

PENGGEMARKU SEORANG MUSLIM-BTS (Selesai)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang