SMA Musik Starlight

552 17 0
                                    

Kaori merasa bosan, dia pergi diam-diam dari rumah sakit dan berkeliling kota Paris
“wah..keren..”Kaori takjub
Karena selama di Paris dia hanya berada dirumah sakit. Lalu dia melihat poster pertunjukkan musik klasik diadakan 1 minggu sebelum berakhir libur musim panas, bertempat di SMA Musik Starlight. Dia melanjutkan jalan-jalannya hingga tiba disebuah sekolah ditengah kota. Nama sekolah itu adalah SMA Musik Starlight
“jadi ini sekolahnya yah”pikir Kaori
Kaori heran melihat gerbang sekolah itu terbuka. Lalu dia mendengar suara biola,piano,harpa dan alat musik lainnya. Kaori penasaran dia mencoba masuk menyusuri suara tersebut. Lalu dia melihat sebuah ruangan dengan beberapa orang. Salah satu dari beberapa orang yang ada diruangan itu melihat Kaori.
“Hei.. siapa kamu? Kenapa ada disini?”teriak orang itu
Kaori kaget, dia menenangkan dirinya sebentar sebelum menjawab pertanyaan orang itu
“ah.. maaf karena aku lancang masuk. Aku melihat pintu gerbang sekolah ini terbuka dan mendengar musik, aku penasaran jadi aku masuk”jelas Kaori dengan bahasa prancis
Kebetulan Kaori fasis berbahasa Prancis, karena waktu kecil diajari bahasa Prancis oleh kakek dan neneknya
“perkenalkan namaku Kaori berasal dari Jepang”lanjut Kaori
“oh..iya aku belum memperkenalkan diri, aku Elisa”kata orang itu
“dan ini Angela, Stefan, Loueis, Lenny, Lucy, Dewey, Robert, Rachel”Elisa memperkenalkan teman-temannya
“senang bertemu kalian”sapa Kaori
“kami juga senang”Kata Angela ramah
“kita harus menampilkan yang terbaik agar sekolah kita tidak ditutup”Lenny mengalihkan pembicaraan
“ditutup”
“iya. Rencananya sekolah ini akan ditutup, karena jumlah siswa disini hanya 20 orang dan kami akan dipindahkan kesekolah musik kota sebelah”jelas Elisa
“tapi kami bersama guru-guru disini berbicara dengan dewan pendidikan agar sekolah ini tidak ditutup. Dewan pendidikan itu mengasih persyaratan, kalau sekolah ini harus mendapatkan minimal 30 siswa baru”Angela manambahkan
“30 orang. Bukan hal sulitkan?”kata Kaori
“kamu tidak tahu Kaori. Bagi kami mendapatkan siswa baru 30 orang itu sulit. Karena banyak yang tidak tertarik kesekolah ini dan memilih sekolah musik ke kota sebelah. sejak 2 tahun terakhir siswa-siswi terbaik disini pindah ke sekolah musik lain. Karena ada suatu masalah siswa-siswi terbaik itu dengan salah satu guru disini. Dan tersisa ini selalu kalah dalam kompetisi sehingga reputasi sekolah ini turun” jelas Elisa lagi
“itu sebabnya kami membuat suatu pertunjukkan berharap banyak yang berminat dengan sekolah ini”kata  Lenny
“maaf” Kaori merasa bersalah dengan perkataannya tadi
“tidak apa-apa”kata Elisa
“bukankah ini poster yang tadi kulihat tadi” kata Kaori melihat lembaran-lembaran poster diatas meja
“ya. Rencanya kami akan menempel dan membagikan poster ini keseluruh kota ini”kata Elisa
“kami akan membantu untuk memasangkan poster-poster ini”tawar Dewey an Lucy
“yosh. Aku juga”kata Kaori semangat
“beneran..”kata Elisa
“ya. Melihat kalian berjuang seperti ini membuatku semangat” sifat Kaori sebenarnya telah keluar
Elisa dan teman-temannya kembali berlatih. Sedangkan Kaori,Dewey dan Lucy melihat latihan Elisa dan lainnya. Kali ini Kaori menemukan teman-teman selain pasein rumah sakit.
------------
setelah hari itu, Kaori pergi diam-diam lagi. Elisa dan teman-temannya  tidak tahu kalau Kaori pasein rumah sakit terkenal di Paris yang sedang melakukan pengobatan. Sesuai janjinya Kaori ikut membagikan dan menempel poster-poster pertunjukkan itu. Pertunjukkan itu pun tiba, kali ini Kaori tidak pergi diam-diam lagi. Dia meminta ijin kepada dokter spesialisnya, dokter itu mengijinkan namun harus didampingi perawat. Perawat yang menemani Kaori tidak memakai pakaian perawat melainkan pakaian biasa, jadi orang tidak tahu bahwa Kaori temani oleh perawat. Tiba disana Kaori bergabung dengan teman-temannya. Ketika pertunjukkan segera dimulai Kaori bersama Perawatnya, Lucy dan Dewey pergi ketempat penonton. Sedangkan Elisa dan teman-temannya bersiap-siap untuk tampil. Acara pun dimulai, pada awalnya sukses tapi ketika ingin pertunjukkan terakhir ada masalah. Dibelakang panggung
“bagaimana berhasil menghubungi mereka?”tanya Elisa kepada Stefan
Stefan hanya menggelengkan kepala
“kemana sih mereka”
Dikursi penonton Lucy, Dewey dan Kaori merasa ada masalah, mereka pun pergi ke belakang panggung
“ada apa?”tanaya Kaori yang baru saja datang dengan perawatnya, Dewey dan Lucy
“Angela dan Loueis belum datang, padahal selanjutnya giliran mereka”kata Elisa
“pertunjukkan selanjutnya mana…”teriak penonton mulai kesal
“bagaimana ini..”kata Lucy
Semuanya jadi panik dan bingung, lalu Kaori melihat biola di sampingnya, tanpa berbicara dia mengambil biola itu dan naik ke panggung
“aku tidak membiarkan pertunjukkan berakhir seperti ini, semuanya sudah berjuang untuk ini”
Kaori memulai permainannya dengan membawakan Edward Elgar, Soneta Biola E minor, Op. 82 tanpa piano pengiring. Penonton mulai tenang menikmati penampilan Kaori. Kaori mengeluarkan seluruh kemampuannya.
“Maaf kami terlambat”kata Angela masih ngos-ngosan yang disusul oleh Loueis
“akhirnya kalian datang juga”kata Lucy
“bukankah itu Kaori ? permainan yang hebat”kata Loueis
Tanpa terasa Kaori mengakhiri permainannya
“wow..bravo”teriak penonton seraya bertepuk tangan
Kaori yang ngos-ngosan itu tersenyum karena dia berhasil memainkan biolanya sampai akhir, lalu dia kembali kebelakang panggung. Tiba dibelakang panggung tubuhnya tidak kuat lagi menahan sehingga Kaori terjatuh
“kaori..”teriak Elisa
“nona..” teriak perawat itu
“sebaiknya kita kembali kerumah sakit”lanjut perawat itu
“rumah sakit” pikir Lucy
“ayo selanjutnya kalian”perintah Elisa
Kaori tidak bisa melihat pertunjukkan sampai akhir karena perawat yang bersamanya memaksanya untuk kembali ke rumah sakit. Akhirnya pertunjukkan selesai, Elisa dan yang lain lega.
--------------
Dirumah sakit
“seharusnya kamu tidak usah memaksakan diri, kamu tahukan..”kata dokter sambil memeriksa Kaori
“ya. Maaf..tapi aku gak bisa membiarkan pertunjukkan itu berakhir begitu saja, semuanya sudah berjuang keras untuk pertunjukkan itu”
Dokter itu hanya tersenyum, membereskan peralatannya dan keluar dari kamar Kaori. 1 hari setelah pertunjukkan itu pendaftaran masuk ke sekolah SMA Musik Starlight dibuka selama tiga hari. Elisa dan teman-temannya berharap dengan pertunjukkankan waktu itu bisa menarik perhatian siswa. Hari pertama dan kedua hanya 5 orang yang mendaftar. Elisa dan teman-temannya sempat putus asa, namun dihari ketiga banyak siswa yang mendaftar hingga guru-guru SMA itu  kewalahan dan meminta Elisa dan teman-temannya untuk membantu mereka. Dan mereka mendapatkan 50 siswa baru. Sesuai ke sepakatan sekolah  tidak jadi ditutup.
Dirumah sakit Kaori membereskan barang-barangnya, dia sudah boleh keluar namun  dia harus cek up 3 kali seminggu untuk memastikan kondisinya benar-benar pulih. Kaori memutuskan untuk bersekolah di SMA Musik Starlight, dia sudah mendapatkan ijin dari kedua orang tuannya serta kakek dan neneknya. Memang pendaftaran masuk sudah ditutup, namun kakek Kaori sudah berbicara dengan pihak SMA Musik Starlight dan Kaori diterima di SMA itu. Di paris Tahun ajaran baru dimulai akhir musim panas atau awal September. Hari pertama sekolah Kaori di antar dengan mobil kakeknya. Teman-temanya terkejut dan senang mengetahui Kaori akan bersekolah bersama mereka.

#bersambung

Shigatsu wa Kimi no Uso After StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang