Beberapa hari berada dirumah sakit Paris, Kaori melakukan operasi ulang. Kali ini berhasil, sekarang dia melakukan terapi untuk memulihkan anggota geraknya. Suatu hari orang tua Kaori berkunjung, Kaori merasa senang
“Ibu… Ayah.. disini ? Toko kue gimana?”tanya Kaori
“Toko kue kami tutup, kamu gak senang Ibu..Ayah kemari ?”canda ibunya
“bukan begitu Bu”
“oh..yah Kaori, kami sudah berbicara dengan pihak sekolah, bahwa kamu boleh lulus asal kamu mengikuti ujian susulan, nanti pihak sekolah akan datang kesini. Mereka terkejut mendengar kamu masih hidup”jelas ibunya
“tapi teman-teman.. apa mereka tahu?”tanya Kaori
“tenang saja mereka tidak tahu”jawab ibunya
“terima kasih Ibu Ayah”
-----------
Distasiun kereta, Kousei dan Tsubaki menunggu kereta tujuan mereka, Kousei sudah memutuskan untuk melanjutkan sekolahnya ke SMA Musik Swasta Okutsu, Tsubaki tidak membiarkan Kousei sendiri dia memutuskan untuk bersekolah yang dekat dengan sekolahnya Kousei, yaitu SMA Terpadu. Kereta mereka tunggu datang,mereka pun masuk. Dikereta api, Kousei duduk berhadapan dengan Tsubaki . pandangan Kousei terus mengarah kejendela, kelopak bunga sakura bertebangan ketika melewati pohon sakura.
“ya.. sekarang musim semi.. musim semi tanpa diri sudah tiba”kata Kousei didalam hatinya
Tiba dikota tujuan mereka langsung mencari apartemen yang sudah dipesan. Kousei dan Tsubaki mengambil kunci dari pemilik apartemen. Kamar mereka bersebelahan.
-----------
Liburan telah usai, sekarang masuk tahun ajaran baru
“akhirnya aku bersekolah disini juga” kata Kousei, menatap gerbang sekolah, lalu dia melangkahkan kakinya masuk kesekolah itu
“ehhh..itu bukanya Kousei Arima?”
“mana..?”
“itu..”
“iya..yah”
“jadi dia bersekolah disni juga”
Desas desus orang membicarakannya, namun dia menghiraukannya
“ah..bukannya itu Arima, woi Arima”teriak Takeshi melambaikan tangannya
“Aiza”kata Kousei agak kaget seraya menghampiri Takeshi
“kamu sekolah disini juga”tanya Takeshi
“heh..jadi aku satu sekolah dengan kalian”kata Emi datang dan memotong pembicaraan
“Emi..Igawa..”kata Kousei dan Takeshi bersamaan
Lalu terdengar suara pengeras suara yang meminta semua murid baru untuk berkumpul ke aula olahraga. Tanpa berbicara mereka menuju aula olahraga bersama
“selamat datang di SMA Musik Swasta Okutsu …..”terdengar pidato kepala sekolah
“ahh.. membosankan”kata Takeshi
“diamlah kamu”kata Emi
“ih..galak amat”
“apa katamu..” Emi menatap tajam kearah Takeshi
“tidak..tidak..”
Sampai diakhir acara pembagian kelas. Kousei,Takeshi dan Emi satu kelas
“aku ke kelas duluan”kata Emi berlalu meninggalakan Takeshi dan Kousei
“apa dia masih marah”tanya Takeshi kepada Kousei
“entahlah..”Kata Kousei meninggalkan Takeshi
“hei..Arima Kamu mau kemana?”teriak Takeshi
“toilet”teriak Kousei dari kejauhan
-----------
Disekolah yang berbeda
“huh.. kaka kelas yang menyebalkan… mentang-mentang senior mereka seenaknya sendiri..”Tsubaki kesal melampiaskannya dengan menendang kursi taman sekolah
“kamu selalu begitu yah..”terdengar suara dari belakang Tsubaki
“Ka…ka..kashiwagi..”Tsubaki gagap
“heh..jangan menatapku begitu.. seperti melihat hantu saja..”
“tapi kenapa kamu ada disini ? dan juga memakai seragam sekolah ini..”tanya Tsubaki melihat pakaian Kashiwagi mulai ujung kaki hingga ujung kepala. Kashiwagi mendekati Tsubaki lalu menipuk dengan buku
“aduh..”teriak Tsubaki mengusap kepalanya
“sudah ku bilang jangan menatapku seperti itu”
“iya..maaf..maaf.. tapi kenapa kamu bersekolah disini, kamu tidak pernah bilang mau bersekolah disini”
“emangnya aku harus bilang ke kamu..”
“tidak juga..”
“aku pikir bersekolah diluar kota menyenangkan juga. Lagipula ada orang yang harus kuperhatikan, secara dia kan otak otot, keras kepala dan tidak mau diberi nasehat”Kashiwagi menatap Tsubaki
“heh..maksudnya aku..”
Lalu terdengar bel istirahat berakhir, Kashiwagi dan Tsubaki menghentikan pembicaraan mereka dan segera pergi untuk mengikuti MOS selanjutnya.
----------------
Sepulang sekolah Tsubaki berada didepan pintu kamar Kousei, dia ingin mengantarkan makanan yang dikirimkan orang tuanya, dia memencet bel
“ya..”jawab dari dalam
“Tsubaki.. ada apa ?”tanya Kousei ketika membukakan pintu
“eto..aku mau mengantarkan makanan, kebetulan ibu mengirimkan banyak makanan”jawab Tsubaki menyerahkan kantong plastik
Tiba-tiba terdangar perut Tsubaki yang keroncongan, pipi Tsubaki memerah karena malu
“ayo kamu makan juga”ajak Kousei
“Tsubaki menerima tawaran Kousei, mereka pun makan bersama
“bagaimana sekolahmu menyenangkan..?”tanya Tsubaki
“ya”jawab Kousei singkat
“oh..yah tenyata Kashiwagi bersekolah di SMA Terpadu juga. Ah..aku sampai kaget ketika melihat dia disekolah tadi, dia tidak pernah bilang mau bersekolah disana”cerita Tsubaki panjang lebar
Tsubaki melihat kearah Kousei
“kamu mendengar tidak sih..” Tsubaki melempar sendok kearah Kousei dan kena kewajah Kousei
“eh..iya aku dengar.. Kashiwagi bersekolah disana jugakan”
“hah..kalau begini terus Kao-chan tidak akan senang”
“heh..”
“Alasan kamu tetap bermain piano dan bersekolah di SMA Musik Swasta Okutsu itu karena Kao-chankan? Karena itu kamu tidak boleh begini terus…”Tsubaki mengingatkan Kousei, walaupun sebenarnya agak berat untuk mengatakannya
Didalam hati Tsubaki berharap dia bisa membuat Kousei bersemangat, tapi Tsubaki berpikir itu agak mustahil, karena yang bisa membuat Kousei bersemangat hanyalah Kaori orang yang Kousei cintai.
---------------
Suatu hari, dikelas piano mereka latihan satu persatu
“bagus Erika”puji guru
“selanjutnya Kousei Arima”panggil guru
“ya” jawab Kousei berdiri dari tempat duduknya berjalan menuju piano. Tiba disana, dia duduk lalu manarik napas
“benar kata Tsubaki aku tidak boleh begini..aku harus berjuang..berjuang..dan terus berjuang”Kousei menatap langit-langit kelas. Tak lama dia mulai memainkan pianonya, walupun cuma latihan, dia bermain dengan serius. Selama permainannya semua berdecak kagum
“inilah ..Arima”puji Emi dalam hati
“kau memang hebat Arima”puji Takeshi dalam hati
Kousei mengakhiri permainanya dengan baik
“bagus sekali, Arima”puji guru
“selanjutnya, Takeshi Aiza”
“ya”jawab Takeshi, kedepan dan berpapasan dengan Kousei
“Arima.. aku tidak akan kalah”kata Takeshi
Kousei mengangguk dan duduk Kembali ketempat duduknya
Tiba didepan piano, Takeshi bersiap dan memulai permainannya
“lihatlah Arima”
Takeshi terus memainkan pianonya hingga akhir dengan baik
“yah..bagus”
Takeshi kembali ketempat duduknya, sebelum itu dia melewati tempat duduk Kousei
“bagaimana Kousei?”tanya Takeshi
Kousei mengangguk
“permainanmu sungguh hebat”puji Kousei sambil tersenyum
“ah..bukan apa-apa”kata Takeshi tersipu malu
“jijik..”kata Emi melihat perilaku Takeshi#bersambung
KAMU SEDANG MEMBACA
Shigatsu wa Kimi no Uso After Story
FanficMenceritakan perjalanan Kousei Arima setelah kepergian orang yang dia sayangi untuk kedua kalinya. Bagaimana kah Kousei Arima menjalani hidupnya ? Apakah dia akan tetap bermain piano atau berhenti lagi bermain piano ? Fanfic ini sebenarnya sudah lam...