Keputusan

494 19 0
                                    

Tiba di bandara Jepang Kousei dijemput oleh Tsubaki
“Kousei” Tsubaki melambaikan tangannya
“Tsubaki kenapa kamu ada disini ?”tanya Kousei menghampiri Tsubaki
“tentu saja menjemputmu bodoh! Emm.. mana oleh-olehnya”
“oleh-oleh??”
Tiba-tiba aura seram keluar dari diri Tsubaki, lalu Tsubaki menendang kaki Kousei sekeras-kerasnya
“aduh..”teriak Kousei
“pftt..” Tsubaki meninggalkan Kousei
“Hei Tsubaki…”Kousei menyusul Tsubaki dengan kaki pincang. Mereka berdua menaiki taksi, Tsubaki masih saja bersikap dingin dengan Kousei
“emm..maaf Tsubaki..”
Tsubaki marah bukan karena tidak dibelikan oleh-oleh, tapi Tsubaki pikir Kousei tidak mengharapkan di jemput oleh dirinya, karena melihat sikap Kousei seperti itu. tiba di aparetemen Tsubaki tetap saja bersikap dingin dengan Kousei, membuat Kousei bingung harus bagaimana. Hingga mereka masuk ke kamar masing-masing, Kousei langsung mengompres kakinya bekas tendangan Tsubaki dengan es. Namun tiba-tiba  didalam pikirannya muncul sang maestro itu. Untuk itu Kousei langsung menyalakan komputernya, lalu mengetik nama sang maestro di kolom pencarian. Dia mengklik salah satu blok, disana dijelaskan Shuiichi Miyazono adalah maestro terkenal berasal dari Jepang. Sejak umur 20 tahun di pergi merantau ke Paris, lalu bertemu dengan gadis cantik penjaga toko kue. Mereka menikah dan menetap di Paris. Mereka mempunyai anak lelaki tunggal bernama Yoshiyuki Miyazono dan cucu perempuan tunggal bernama Kaori Miyazono. Akhirnya Kousei tahu kenapa dia merasa sang maestro mempunyai kemiripan dengan Kaori. Waktu terus berlalu, sekarang Kousei sudah kelas 2, dia semakin sibuk dengan kegiatannya. Dia selalu memenangkan kompetisi yang diikutinya, menerima tawaran tampil, baik didalam kota, diluar kota maupun diluar negeri dan sekarang dia juga mempunyai seorang manajer bernama Yuki Nagai. Di kamar Kousei manajer memberikan jadwal kegiatan Kousei
“heh..”Kousei kaget melihat kegiatannya banyak sekali
“besok akan ku jemput jam 9”kata manajernya pamit pulang
Ketika mengatarkan manajernya kedepan pintu, Kousei melihat Hiroko bersama Koharu
“Hiroko-san.. Koharu-chan..”Kousei kaget
Kousei mempersilahkan Hiroko dan Koharu masuk, lalu membuatkan kopi hitam dan susu
“sepertinya kamu semakin sibuk saja yah Kousei. Apa kamu menyesal ?”tanya Hiroko sambil minum kopi hitam
“tidak. karena ini sudah menjadi keputusanku”
“hemmm”
-----------------
Di tempat yang berbeda SMA Musik Starlight sedikit demi sedikit reputasinya mulai naik. Sekarang Kaori memenangkan kompetisi pertamanya, setelah cukup lama vakum dari dunia musik. Dia semakin bersemangat mengikuti kompetisi-kompetisi yang ada di Paris dan juga dia menjadi anggota sebuah okestra yang dipimpin kakeknya.
---------------
Di lapangan tim baseball sedang latihan
“Tsubaki selanjutnya giliranmu”teriak ketua tim baseball putri
“baiklah. Aku akan membuat homerun..”pikir Tsubaki bersemangat
Dia bersiap-siap dengan pemukul yang digenggamnya. Pelempar melemparkan bola. Tungg… terdengar suara pukulan, Tsubaki lari dan membuat homerun
“bagus Tsubaki”teriak salah satu anggota
“kita istirahat sebentar”perintah ketua tim
“huh..gerah..”Tsubaki mengibas-ngibaskan tangannya
“ini..”terdengar suara dari belakang Tsubaki yang menyerahkan minuman
“Saito-senpai terima kasih”Tsubaki mengambil minuman
“permainanmu semakin hebat saja Sawabe”kata Saito duduk disamping Tsubaki
“etoo.. tidak juga. Malah Saito-senpai yang hebat. Ketua tim yang baik, ramah, walaupun agak keras kepala”kata Tsubaki
Saito memandangi Tsubaki sambil tersenyum
“ada apa?”Tsubaki heran
“tidak apa-apa. Apa kamu benar-benar berpikiran seperti itu terhadapku?”tanya Saito
“ya. Apa ada masalah?”
“tidak. Oh yah apa kamu mau pulang bersama?tanya Saito
“etoo.. baiklah”
Istirahat selasai. Mereka kembali berlatih. Sesuai janji mereka pulang bersama
“sampai jumpa besok Saito-senpai”
“sawabe tunggu!!”
“hem.. ada apa?
“etoo..aku masih mencintaimu Sawabe”
Tsubaki terkejut mendengar pengakuan Saito, cukup lama dia terdiam
“etoo.. sekarang aku memang tak mempunyai perasaan apa-apa kepadamu, tapi jika kamu mau menunggu aku akan mencoba”
Saito mengangguk tanda setuju, dia senang Tsubaki akhirnya mau membuka hatinya untuk dirinya.
---------------
Malam hari dikota Paris, Kaori memandangi langit-langit yang penuh bintang yang bersinar terang ditaman rumah kakek dan neneknya.
“wah..indahnya..”Kaori takjub
‘twinkle - twinkle little star how I wonder what you are, like a diamond in the sky….’ Kaori menyanyi dengan riang. Namun tanpa sadar dia meneteskan air mata. Dia jadi teringat kenangan dia bersama Kousei saat mereka bernyanyi twinkle – twinkle little star bersama-sama sambil dibonceng Kousei menggunakan sepeda. Pagi hari dimeja makan
“Kaori ada apa ?”tanya neneknya melihat cucunya hanya mengaduk-ngaduk makanan. Kaori tidak segera menjawab pertanyaan neneknya. Kaori nenarik napas dalam-dalam sebelum berbicara
“aku ingin kembali ke Jepang!!”
“ke Jepang?” kakek dan neneknya terkejut
Kaori menjelaskan secara perlahan kenapa dia ingin kembali ke Jepang
“hemm… kalau itu menjadi keputusanmu. Baiklah. Tapi rencana ini orang tuamu sudah mengetahuinya?”
Kaori menggelengkan kepalanya.
“nanti malam aku akan memberitahu mereka”
Malam harinya Kaori menelpon orang tuanya, membicarakan kalau dia ingin kembali ke Jepang, orang tuanya setuju saja. Kaori dan kakeknya pergi ke sekolah untuk membicarakan ke pindahan Kaori. Walaupun agak berat, akhirnya pihak sekolah setuju. Beberapa hari berikutnya pihak sekolah SMA Musik Starlight mengirim surat perpindahan siswa ke SMA Musik Swasta Okutsu. Kaori harus mengikuti ujian pindah, setelah diberitahukan kalau dia lulus, dia pun mengikuti ujian akhir semester baik ujian musik maupun akademik lebih awal, agar ketika dia bersekolah di SMA Musik Swasta Okutsu sudah menjadi siswi kelas 3, dia akan masuk sekolah setelah libur musim semi.

#bersambung

Shigatsu wa Kimi no Uso After StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang