08•

41 5 0
                                    

Paginya acha terbangun subuh untuk sholat dan membantu mamanya. Dia juga tidak tahu mengapa dirinya bisa terbangun, nyatanya mata nya tidak mau tertutup lagi jadi lebih baik melakukan tersebut.

"Acha bantu ma"

"Anak mama udah gede ya, nih tolong bantu masakin cha. mama mau keluarin ayam di kulkas"

"Iya ma"

Setelah selesai acara masak - memasak itu, acha dan keluarga nya sarapan seperti biasa.

"Wih enak nih keliatannya" Ucap abid.

"Iyadong acha tuh yang masak, kan jarang tuh" Ucap mamanya untuk menambah tawa pagi ini.

"Anak papa udah gede ya ma, enak gak nih masakan kamu hehe" Ucap papanya.

"Enak kok ma pa, acha kan pinter"

"Hm"

"Ham hem gaada jawaban laen kali cha, susah amat buka mulut kayanya"

"Iyaa kak" Ucap acha malas.

Setelah menyelesaikan makannya, abid langsung berniat mengantar acha ke sekolah.

"udah jam segini, yuk berangkat "

"Hm acha nebeng sama temen kak"

"Sama siapa? Arka Iya? Hahaa" Ucap abid hanya dibalas dengan tatapan datar dari acha.

"Ciee haha " Ucap mamanya acha untuk menggoda acha.

"Iss acha pergi dulu ma, pa, kakak jelek bye"

___

"Yuk naik" Ucap arka yang tengah menunggunya diatas motor warrior kesayangannya itu.

"Ya"

"Senyum dikit kek cha, kek gue nih" Ucap arka sambil menunjukan senyum paling manisnya hehe.

"Nih, puas? " Ucap acha ketus tapi sambil menunjukan senyum nya yang disuru oleh arka.

"Duh manis banget sih, meleleh gue nih"

"Udah gausah ngebacot pagi - pagi, yuk jalan" Ucap acha.

Arka langsung menjalankan motornya dengan kecepatan rata - rata. Ia mengarahkan kaca spionnya ke arah wajah acha. Acha yang mengetahui hal itu langsung membuang muka ke arah jalanan yang ramai dipagi hari.

Begitu sampai di parkiran sma nusa bangsa, mereka langsung dapat melihat banyak tatapan siswa siswi yang mengarah kepadanya, acha dapat melihat ada tatapan suka maupun tidak suka ke arahnya. Ia hanya bersikap acuh tak acuh menanggapinya.

"Gue ke kelas"

"Cie pamit sama calon pacar nii, biasanya kagak haha" Ucap arka sambil tertawa.

"Apasii gajelas lo"

"Yauda belajar yang rajin buat masa depan kita" Ucap arka spontan acha langsung membuang muka karena ia yakin pipinya memerah.

"Loh kenapa cha? Blushing" Ucap arka untuk menggoda acha.

"Gila lo"

"Gila gini lo suka kan"

"Apasii mereka, kan kak arka sama recha, trus itu acha ngapain"

"Pelakor kali"

"Iya mungkin, lagi zaman jadi ya gitu haha"

"Cantik gitu masa iya pelakor ga mungkin kale"

"Iya gila aja acha pelakor, cantik gitu mana mungkin"

"Yee sekali murahan ya murahan aja haha"

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jan 09, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

A BADBOY!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang