37

245 15 2
                                    

kaki adri sudah berada di rooftop sedari tadi,mata nya mencari sosok yg membuat illona pingsan.

adri menyipit kan mata nya saat bimo berjalan dari kejauhan.

"apa kabar bro?"tanya bimo basa basi

"langsung ke inti"

bimo menatap adri remeh,dengan sekali pukulan adri berhasil membuat bimo terjatuh.

"lo apain illona hah?!"desak adri

bimo tertawa sinis.

"adri,lo siap siap kehilangan illona"ancam bimo yg mulai pergi meninggalkan adri.

"dasar stress,gue cape cape kesini buat dengerin omongan sampah dia?ngga guna gblk"umpat adri.

_______
illona perlahan mengerjapkan mata nya yg masih kabur,kepala nya pusing karena tadi kepala nya terbentur ke lantai cukup keras.

nafia yg melihat itu langsung menghampiri illona,dan mengusap tangan illona.

"gimana?pusing?kita ke dokter ya?"ajak nafia.

illona menggeleng dengan lemah.
illona duduk dengan susah payah itu pun perlu bantuan nafia.
dengan cepat nafia memberikan segelas air untuk illona.

"kok bisa gini ill?"

illona tidak menjawab dan kembali memejam kan mata nya sebentar menetral kan rasa pusing nya.

pintu uks dibuka dengan kasar oleh adri,adri dengan cepat memeluk illona yg masih lemah.

"lo di apain?kenapa bisa gini?"tanya adri khawatir.

"gue gk apa apa ad,lo kok sekolah?bukan nya sakit?" jawab illona yg menanya balik adri.

adri menggaruk tengkuk nya yg tentu tidak gatal.

"lo bohong ya ad?adriiiiiiiiiii"kesal illona

adri hanya cengengesan.

"gue kesini buat ngambil hp gue,ada di lo kan?"

illona menggeleng.

"gw cas"

"setan"gumam adri

"lo emang setan ad"

"tapi sayang kan?"goda adri

"ngga"

"terus yg kemarin nyusul tawuran siapa?oh monyet ragunan"ejek adri.

"ADRIIIIIIIIIIII"gemas illona sambil mencubit-cubit lengan adri.

di kantin adri hanya tersenyum melihat illona yg lahap memakan baso tahu nya.
'gk bakal ada yg bisa ngambil lo dari gue,kecuali tuhan'batin adri.

"gue pulang duluan"

"jangan"pinta illona

"iya gue tau,gue ngangenin kan nanti bisa ketemu lagi"

plak
illona memukul adri dengan botol kosong nya.

"anterin gue ke rumah papah"ujar illona

"siap bos,tadi lo kenapa sama si bimo?"

"di dorong"

adri hanya meneguk cola nya,sambil mengangguk.

"pulang sekolah kita periksa"tawar adri

"ogah gue"

"takut nya ada luka yg lain"

illone menggeleng.

"gue ngga mau ad,gk perlu periksa ya"bujuk illona.

tangan adri terulur membelai pipi illona,yg di belai hanya bisa menahan nafas nya.

"kalo lo ngerasa sakit lo bilang ke gue"

illona hanya mengangguk.

"lo kapan sekolah?"tanya illona

"besok gue udah masuk,kangen?kan lo bisa ke rumah gue"goda adri

tiba-tiba syakira dan rezky datang,yg membuat adri malas memakan somay nya.

"ngapain lo kesini?"tanya adri ketus

"yg punya kantin emang lo?"balas rezky tak mau kalah

"meja yg lain emang penuh?"ujar adri

"kalo bukan karna syakira,gue gk bakal kesini"

"udah..udah.."lerai syakira yg menengahi perdebatan adri dan rezky.

"ad,udah.. lo kaya gitu kaya anjing belum di kasih makan aja"kata illona

"eh buluk lo diem ya,ini urusan cowo"

"emang lo cowo?tawuran kemarin lo absen,hahaha"ledek rezky dengan tertawa puas.

adri berdecih,dan menatap rezky kesal.lalu menendang meja dengan lutut nya.

"wah santai bos"ucap rezky

"lo mau makan atau mau baku hantam sama gue?"kata adri.

rezky tidak menjawab dan malah tertawa,illona hanya memijat mijat pelipis nya karena pusing yg tadi terasa lagi.

_______

illona melepas helm nya,kemudian merapihkan rambut nya yg sedikit acak-acakan,adri menatap illona yg terlihat pucat hari ini.

"lo beneran gk apa apa?"tanya adri

"lo ngasih pertanyaan itu mulu,gue udah bilang,gue gk papa"

"kalo ada apa-apa bilang ya"

"iya landak,lo kaya emak emak rempong sekarang"

"karna gue khawatir sama lo"

perkataan itu,berhasil membuat pipi illona terasa hangat.

"yaudah lo sana pulang"usir illona sambil mendorong-dorong adri.

"bentar,gue mau ketemu bokap lo"

"yaudah masuk"kata illona yg melangkah menuju rumah nya yg diikuti adri dari belakang.

"PAHHH!PAPAPAAAH!"teriak illona saat berada di dalam rumah nya.

"kebiasaan di ragunan kebawa sampe sini ya"

"bacot lo ad"

sosok pria paruh baya muncul dari dapur dengan membawa secangkir kopi,dan berjalan menghampiri putri nya.

"kenalin ini ad-"
belum selesai illona berbicara,pak dani langsung menyentak adri dengan pertanyaan yg tidak di mengerti illona.
"kamu yg tadi nyerempet mobil saya kan?!"

adri hanya mengangguk.
"maaf om,saya gk sengaja buru buru soalnya"kata adri.

"pulang sana!saya tidak sudi anak saya punya pacar brandalan kaya kamu!gk bertanggung jawab!penampilan urak-urakan!yg ada jadi pengaruh buruk buat anak saya!silahkan angkat kaki dari rumah saya"usir pak dani

"pah..masalah sepele kenapa di perbesar sih?"kesal illona yg mata nya mulai berkaca-kaca karena perkataan ayah nya itu.

"masalah kaya tadi aja dia gk bertanggung jawab,apalagi yg lain?kamu jangan ngebantah,sekarang masuk kamar!"bentak pak dani.

"sejak kapan papah berani bentak illona?hah?"kata illona yg mulai menangis.

"udah ill,lo jangan ngelawan bokap lo,gue pergi,jaga kesehatan"ucap adri yg mulai pergi dari rumah illona.

illona hanya bisa menangis terisak.
"apa yg papah mau?apa?papah jahat"ujar illona yg pergi berlari mengejar adri.

                                  *****

lagi butuh semangat nih
vote sama komen nya yaaa guys

 i need Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang