International BSD school

Kutukan Anabelle

Sesuai janji author, maka pada chapter kali ini akan berisi tentang sosok boneka perempuan yang memiliki rambut pirang dengan wajah yang mirip iblis (bisa dibilang begitu, tapi emang kenyataan) yang bakal nakut nakutin para murid² di sekolah.

*Selamat membaca*

"Hoammm... Waktunya tidur."
- Atsushi

Suasana malam hari yang begitu dingin membuat Atsushi nyenyak dalam tidur, namun...

Teng... Teng... Teng... Teng... Teng...

Suara lonceng besar mengganggu suasana malam para anak murid sekolahan. Biasanya lonceng itu akan berbunyi jika ada kondisi darurat seperti kebakaran, gempa bumi (lonceng nya dibawah kok, ngak diatas menara), orang kesurupan, serangan para zombie, atau sebagainya.

"Arrrggghhh!!! Lonceng itu mengganggu sekali!"
- Kunikida

.

"Ya ampun... Ada apa lagi seehhh?!!"
- Shibusawa

.

"Huaaammmm, masa iye ada yang kesurupan malam² begini???"
- Dazai

.

"Kussooooo!!!! Ni lonceng bikin gue pengen ngamuk ajeee!"
- Chuuya

Akhirnya semua murid pada ngumpul dilapangan. Saking lelap dalam tidur dan terpaksa bangun, mereka berkumpul dilapangan sambil membawa perlengkapan tidur terutama Katai yang selalu setia dengan futon nya, Kyouka dengan rambut acak acakan membawa boneka Usagi pemberian ibunya, sementara Chuuya yang sudah hampir stress dan ingin mengeluarkan corruption membawa senjata tajam dari dapur.

"Hu? Chuuya-san. Kenapa kau membawa pisau??"
- Akutagawa

"Aku sudah sangat kesal dengan lonceng ituuu."
- Chuuya

"Heh, apa kau kesal karena lonceng itu pernah mengganggu malammu dengan si author?"
- Dazai

Heh! Lu jangan coba² ngungkit masa lalu gue nape!!!
- Author

"Kenapa?? Kan gue cuma ngasih tau doang."
- Dazai

Iya, tapi kalau didengar ama yang lain kan...

"Hehe, ntar gue umumin pake speaker diruang TU deh."
- Dazai

Iiiiih! Dasar kauuuu!!

Plak*

.

"Sensei! Ini sebenarnya ada masalah apa lagiii?"
- Kaiji

"Sttt, bentar dulu. Kita tunggu Pak Mori datang. Katanya dia mau jadi kejutan."
- Odasaku

"Heh? Tumben banget."
- Yosano

Tak lama kemudian, Mori bersama dengan pengikutnya (Pak Hirotsu) datang sambil membawa sebuah lemari kaca yang masih tertutup kain merah.

Semua bertanya tanya, apakah Pak Mori akan mengadakan pertunjukan seperti bulan lalu??

"Sensei. Itu apaan??"
- Higuchi