Bonus

234 22 4
                                    

Halu gess, mumpung mood si author lagi ngak baek, kali ini author bakal ngasi kalian bonus chapter yang super duper SGM.

Wkwkwkwkwkw...

___________

*Story 1*

Dipagi yang cerah gemerlap ini, Elise dan papah Mori sedang enak enakkan menikmati coklat panas yang baru keluar dari panggangan. Hari ini tepat seperti yang Mori janjikan ia akan mengajak Elise pergi jalan² ke Mall. Tapi karena waktu dan kondisi tidak memungkinkan dan cuaca yang sedang tidak bersahabat, maka janji itu terpaksa ditunda.

Saking bosennya, Mori pun akhirnya mengajak Elise ke suatu tempat.

"Lis, ikut papa yuk!"
- Mori

"Ho..., kemana?"
- Elise

"Ruang rahasia.......... DUARR!!"
- Mori

"AAAAAAA!!! Ih, papa ngagetin deh!"
- Elise

"Hehehhe, makanya ayo ikut."
- Mori

"Em..." (Mikir)
- Elise

1 jam kemudian...

"Em..., iya deh Elise mau."
- Elise

"Hadeh..., lama banget ni anak kalo mikir..."
- Mori

Oke, next mereka pun menuju ke tempat rahasia tersebut. Lebih tepat nya dibelakang rak buku raksasa. Jeng jeng jeng...

"Huu, papa... Elise takut..."
- Elise

"Ngak papa kok, ini papa juga mau nyalain lampu nya."
- Mori

Klek...

DUARRR!

"HUAAAA, PAPA!!!"
- Elise

"Cup cup cup, itu cuma buku jatoh kok. Lebih baik Elise duduk sini ya, papa mau ngambil sesuatu."
- Mori

Peluk

"HMMM, NGAK! Ntar setannya ngejar Elise."
- Elise

"Haduh..., ngak ada setan kok. Paling yang ada cuma hantu doang."
- Mori

"Sama aja papah!"
- Elise

Wkwkwkwkw, ngak lucu:)

Setelah lama merujuk Elise duduk, Mori akhirnya pergi mengambil barang²nya di lemari dekat tangga.

Brak...

"Haduh..., berat banget..."
- Mori

"Loh, papa ngapain bawa barang rongsokan?"
- Elise

"Alat tulis dibilang rongsokan, gila benar ni anak..."
- Mori

Oke, to the point kita bakal nyaksiin bagaimana Mori akan mengajari Elise membaca dengan tepat, jelas, dan benar.

"Siap Elise...?"
- Mori

"Haiiiik!"
- Elise

Kita mulai...

"A-y-a-m, dibaca...?"
- Mori

"Manuk."
- Elise

.

"K-a-t-a-k, dibaca...?"
- Mori

"Lepang."
- Elise

"B-u-r-u-n-g, dibaca...?"
- Mori

"Kedit."
- Elise

"K-u-c-i-n-g, dibaca...?"
- Mori

"Meong..."
- Elise

"Terakhir..., K-u-d-a dibaca?"
- Mori

"Jaran."
- Elise

"Hadehh..., si Elise kok pinter ya ngikutin bahasa daerah nya si author..."
- Mori

Hehehehe iya dong...

*Story 2*

Peringatan:

Bagi yang masih dibawah umur tidak diperbolehkan membaca cerita ini... Wkwkwkwkw...

Disebuah taman Yokohama yang indah menawan, berdirilah seorang wanita cantik yang memakai dress hitam seperti orang yang baru saja pulang melayat melintasi pemandangan air mancur dengan diiringi nyanyian merdu dari burung kakak tua.

Disisi lain, seorang pria berjalan mendekati nya sambil memegang sesuatu dibelakang badannya. Pria itu semakin mendekat, lebih dekat lagi, dan akhirnya memeluk wanita itu. Pipinya memerah karna malu lalu ia berusaha memalingkan wajahnya ke arah lain.

Pria itu berusaha mengungkapkan perasaan nya, hingga saat nyanyian lagu berbunyi, pria itu pun berlutut dihadapan sang wanita pujaan hatinya dan berkata...

"M-m-m-m-m..."

Ihhhh, kelamaan M nya woiii!!!

"Ih sabar napa!" Ucap pria itu.

Lanjut

"M-mau kah kau menikah dengan ku..., Chuuya..."

Lah?

"Tentu saja, Dazai-kun. Aku mau menikah dan menjadi pendamping hidup mu..."

Kedua orang itu pun akhirnya resmi menikah. 2 bulan kemudian mereka pergi ke Amerika untuk melaksanakan honeymoon pertamanya. Hingga saat ini, mereka telah memiliki 3 anak laki² kembar, 5 anak perempuan, dan 1nya lagi masih didalam kandungan sang ibu.

Sekian terimakasih

International BSD schoolTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang