Li-ma

5.6K 629 23
                                    

Mingyu Attala Juna
Jaehyun Ravian Arvel
***
Abo

***
Alpha x alpha

***
9.12.19

***

"Iya sayang"

"Sungguh aku minta maaf"

"Tidak. Aku tidak bertengkar"

"Sudah hmm"

Entah kalimat bujukan keberapa, yang Mingyu ucapkan pada gadis manis di depannya ini. Kekasihnya.

"Tapi lihatlah, kau sungguh berkeringat. Bajumu tidak di pakaikan dengan benar Mingyuuu"

Reine Jisoo.

Perempuan selaku kekasih Mingyu itu menghelai nafas. Tidak ada artinya membujuk Mingyu. Dan juga sepertinya Mingyu tidak berbohong. Wajah Mingyu masih tetap tampan dan mulus. Bersih dari bekas bekas yang menunjukkan bahwa dia bertengkar.

"Baiklah baiklah, aku percaya padamu. Tapi, lebih baik kau benarkan pakaianmu dulu" ucap Jisoo sambil tersenyum manis

Mingyu mengehelai nafas lega. Sebelum sesaat menyempatkan diri, untuk mengecup sekilas pipi Jisoo. Kemudian membenarkan bajunya.

"Astaga kau ini" kata Jisoo sambil menutup pipinya yang merona.

Mingyu terkekeh.

"Kau manis Jisoo" kata Mingyu pelan.

Jisoo seketika membuka kedua tangan yang menutup wajahnya tadi.

Cup

"Kau juga tampan, alpha" jawab Jisoo tulus

Mingyu yang baru saja dicium oleh Jisoo, dikecup sebenarnya. Dibagian bibir itu, terdiam.

Aneh.

Kenapa dadanya tidak berdetak lebih cepat seperti biasanya?

Kenapa rasanya biasa saja.

Tidak membuat senang ataupun berbinar binar.

Sungguh, tidak seperti biasanya.

"Hei kau melamun Mingyu" kaget Jisoo

"A..ah maafkan aku. Aku hanya sedang memikirkan sesuatu" elak Mingyu

Jisoo menatap Mingyu dengan pandangan bingung. Sekaligus imut sebenarnya.

Namun lagi lagi.

Mingyu seakan tidak luluh dengan tatapan itu.

"Baby, aku pergi dulu. Aku ada urusan. Maaf hmm" ucap Mingyu kemudian berlalu begitu saja. Tanpa mendengar jawaban Jisoo.

"Huh menyebalkan"








































Mingyu benar benar pergi. Bukan pergi dengan alibi akan kembali ke kelas. Namun pergi dengan alasan pulang.

Benar benar pulang menuju apartementnya.

Anggaplah Mingyu bodoh.

"Hahhh..." helaian nafas gusar itu terdengar, saat Mingyu sudah mendudukkan tubuhnya pada sofa.

"Apa ada yang salah dengannku?" tanya Mingyu pada dirinya sendiri.

Jisoo cantik.

Mulus tanpa cacat dari atas hingga bawah.

Badan berisi.

Tentu saja.

Tapi kenapa Mingyu merasa jenuh dan tak berminat lagi kepada Jisoo?

"Sialan"

"Gak.. Gak mungkin"

Mingyu menepuk berulang kali dahinya sendiri. Mencoba menghilangkan pikirannya, yang tertuju pada Jaehyun.

"Gak mungkin aku tadi di beri mantra"

"Gak... Gak mungkin"

Mingyu terus menerus mengucapkan kata tidak. Ditambah gelengan kepala.

Dret

Dret

Dret

Selang beberapa menit, handphone Mingyu berbunyi. Dengan setengah hati Mingyu mencoba mengangkat telponnya.

"Ya?"

"Mingyu bodoh, dimana sekarang kau?"

"Dirumah"

Mingyu bangun mendekati dapur, sambil menjepit handphonenya di telinga.

"Bajingan kau, enak sekali dirimu meninggalkanku disini"

Mingyu menyerngitkan alisnya,  setelah mendapat respon dari temannya itu.

"Entahlah Hyunbin. Setelah ku fikir fikir. Kau orang aneh yang selalu melebih lebihkan. Lagipula, kau tidak akan mati aku tinggal beberapa jam, sialan"

Umpatan Mingyu keluar, yang setelahnya langsung meneguk segelas air dingin ditangannya.

Terdengar decihan kecil di sebrang telfon. Sebelum disambung dengan kekehan.

"Haha baiklah terserah kau saja. Oh ingin ke club malam ini? Aku dengar katanya nanti malam akan ada pesta. Dan bisa dipastikan banyak wanita cantik dan berbadan sexy"

Intonasi Hyunbin terdengar sedikit memekik senang.

Dasar pencinta sex

Mingyu tertawa ringan, kemudian membenarkan letak ponselnya.

Mingyu lebih memilih meletakkan ponsel yang masih tersambung dengan Hyunbin itu dimeja.

Kemudian men-loundspeaker.

Mingyu membuka lemari es-nya kemudian mengeluarkan satu buah apel.

"He Mingyu bodoh, kenapa kau tidak menjawabku?"

"Ha astaga aku baru akan memakan apel. Baik baik aku ikut saja. Siapa tau kita bisa threesome?" jawab Mingyu sambil menyeringai di ujung kalimat.

"Ck, sudah kuduga. Baiklah aku matikan dulu. Aku ingin pulang"

Belum sempat Mingyu menjawab. Telfon sudah seenaknya dimatikan Hyunbin.

Cras

Suara apel segar yang sedang di kuyah itu, nenjadi latar Mingyu saat ini.

Tak lama Mingyu tersenyum kecil.

"Baiklah, tidak mengkin aku tertarik pada Jaehyun. Jadi, daripada memikirkan orang tidak berguna itu, akan lebih baik jika aku menabur spermaku pada lubang wanita. Bukankah begitu?"





























































"Jadi kau akan ke club? Baiklah aku mengikuti permainanmu Mingyu. Tidak sia-sia aku menyadap isi handphonemu"































Fyi. Huhuhuuu parah kina kangen kalian hehe:)

Buat yang nungguin ff ini update kemarin, tapi nyatanya gak update maaaaaaaaf. Kina ada sedikit urusan dan kesalahan teknis pada aplikasi wp ini:).

Makanya kina tunda.

Btw, maaf kayak gak ngefeel:(, kina mentok ide astaga, ini aja kina nambahin idenya waktu ulangan:). Yah ulang ulangan kina lancar buat nulis ide:)

And the last

Love you❤❤❤❤

My mate [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang