Yang sudah basa harap baca lagi. Ada tambahan ini soalnya.
Mingyu Attala Juna
Jaehyun Ravian Arvel***
Alphaxalpha***
12.04.2020***
"Mingyu..."
"Mingyu...."
"Ming Ming.."
"Gyuu...."
"Eughhhh"
Mingyu mengerjab, masih berusaha membuka matanya. Sungguh, dia mengantuk sekali. Apalagi, tadi malam dirinya harus tidur di sofa. Memang, sofa Mingyu termasuk lebar. Tapi, selebar lebarnya sofa, tetap akan nyaman kasur miliknya.
"Pagi, Mingyu" sapa Jaehyun dengan senyuman manis
Mingyu terkekeh, kemudian mengelus pelan pipi sang pasangan yang kini tengah menggukungnya.
"Ciuman?" pinta Jaehyun
Mingyu mengangguk, kemudian tersenyum lebar.
Ah, manisnya.
Lihatlah, kedua pipi gembul yang tertarik keatas itu. Dan jangan lupakan, mata yang juga ikut menyipit.
Cup
Cup
Cup
Cup
Cup
Ada lima ciuman sebenarnya. Namun, saat ciuman terakhir, yaitu dibibir. Mingyu menahan tengkuk Jaehyun, membuat bibir mereka bertemu lebih lama. Tidak ada lumatan. Benar benar hanya menempel.
"Aku sudah memasak, emm hanya nasi goreng sebenarnya" kata Jaehyun
Mingyu mengangguk. Setelahnya, keduanya diam. Bukan, bukan diam dalam keadaan canggung. Hanya saja, diam dalam keadaan yang yah, lucu.
Jaehyun menggukung Mingyu.
Tangan Jaehyun mengusap lembut surai Mingyu.
Sedangkan tangan Mingyu, emm dikalungkan pada leher Jaehyun.
"Mau peluk" kata Mingyu
Jaehyun tertawa, Mingyu nya jadi manja. Mungkin, faktor masih mengantuk.
Mingyu sudah berusaha menarik leher Jaehyun. Agar turun. Dan mereka, bisa berpelukan.
Tapi, Jaehyun justru tetap mempertahankan badannya.
Sama sekali tidak bergerak.
Berdecak, Mingyu mencoba mendorong Jaehyun. Setelah Jaehyun benar benar pergi dari atas tubuhnya, Mingyu langsung beranjak.
Tapi, sebelum Mingyu sempat beranjak, Jaehyun sudah menarik tubuhnya dan dibawanya kepangkuan.
Jaehyun memeluk erat tubuh Mingyu.
Ah, kenapa tubuh pasangannya ini sangat harum.
"Jangan marah hmm"
"Kau tidak boleh marah" ucap Jaehyun
Mingyu merenggut.
"Tapi, aku sudah marah sekarang" balas Mingyu
Jaehyun melepas pelukannya, kemudian mencubit gemas hidung Mingyu.
Mingyu semakin merenggut, malah kini raut wajahnya hampir datar. Perdana benar benar marah.
"Kau Rut di rumahku, kau mengambil tempat tidurku, aku harus tidur di sofa, badanku sakit semua, apalagi aku juga tegang tadi malam. Bagaimana aku tidak marah dan kesal denganmu, Jaehyun" kata Mingyu datar
KAMU SEDANG MEMBACA
My mate [✓]
Hombres LoboDILARANG PLAGIARISME. "Siapa kau sebenarnya?" "Aku?!" "Pemilik hidup dan matimu"