Sembi-lan

5.2K 559 20
                                    

Selamat membaca~~~

Mingyu Attala Juna
Jaehyun Ravian Arvel
***
Abo

***
Alpha x alpha

***
31.01.20

***

Jadi?"

"Ayo bertarung, keluarkan wujud werewolf mu. Aku ingin memastikan sesuatu" kata Jaehyun

Mingyu menyerngit, bingung sesaat. Menghelai nafas. Mingyu memilih menuruti Jaehyun.

Melihat Mingyu berubah, Jaehyun juga ikut merubah dirinya, menjadi bentuk wolf.

Serigala mereka berputar putar. Sebelum, Mingyu maju dan menyerang tubuh wolf Jaehyun. Jaehyun terjangkang kebelakang.

Tubuh wolf Mingyu dan Jaehyun, tidak ada yang berbeda sebenarnya. Ukurannya hampir sama, mungkin hanya perbedaan warna yang kontras. Antara hitam dan coklat.

Geraman terdengar ketara diantara mereka. Debuman usaha saling menjatuhkan, menjadi latar pertarungan kali ini.

Wolf Jaehyun mencoba menggigit kaki depan, Mingyu. Ketika berhasil, dirinya melolong keras. Dan lolongan itu bertubrukan sekali, dengan raungan kesakitan Mingyu.

Tak terima kakinya digigit, Mingyu balas mencakar punggung Jaehyun. Cakaran itu menimbulkan bercak garis panjang yang ketara. Jaehyun kembali membalas dengan menendang tubuh serigala Mingyu. Membuat tubuh itu terjengkang, dengan mudahnya kebelakang.

Setelahnya, mereka kembali kebentuk manusia. Raut kelelahan, helaian nafas berat, dan keringat itu, menjadi saksi bagaimana ketatnya pertarungan mereka.

Namun tak lama, gelak tawa terdengar keras. Jaehyun menaiki tubuh Mingyu yang masih telanjang, berusaha menutupinya. Hingga mata mereka bersitatap.

Gerakan Jaehyun terhenti.

Menganggumi ciptaan Dewa yang sangat indah.

"Kau mate ku, hhhh"

"Iya sialan, aku mate mu" jawab Mingyu disertai tawa yang lucu.

Memang menggelikan.

Saling bertarung.

Berbagi luka satu sama lain.

Hanya untuk menentukan mate.

Tidak bisa dipercaya.

"Bisa menyingkir. Untuk informasi, kita sama sama telanjang dan penismu menempel di pahaku" kata Mingyu santai, tidak sadar jika ucapannya termasuk frontal.

Jaehyun kembali tertawa puas. Menjauhkan tubuhnya kemudian beranjak menjauh. Memberi ruang untuk Mingyu agar memakai bajunya kembali.

"Akan kemana setelah ini?" tanya Mingyu

Jaehyun menyeringai, akan mencium bibir Mingyu namun ditolak oleh Mingyu. Sedikit kecewa, Jaehyun tetap menjawab pertanyaan Mingyu.

"Club' malam. Setelahnya ayo balapan liar"





































"Berikan aku Vodka 2"

"Jangan, aku ingin red wine"

Jaehyun mengerutkan keningnya. Kadar alkohol yang ada dalam red wine sangatlah tinggi. Apakah Mingyu tidak takut mabuk, bukankah setelah ini mereka akan balapan?

"Mingyu, kau bisa mabuk. Bukankah kita akan balapan setelah ini? Dan.."

"Aku tidak pernah setuju untuk balapan, aku tidak mau mati muda" potong Mingyu

Jaehyun tersenyum kecil, tertarik dengan ucapan Mingyu, yang berkata tidak mau mati muda.

"Baiklah, pesan sesukamu. Jika mabuk, jangan salahkan aku" ucap Jaehyun dan ditanggapi anggukan oleh Mingyu.

"One Kiss?"

"Cih, aku tak yakin kau puas dengan satu ciuman, Jaehyun"

Jaehyun menyeringai puas, Mingyu tahu betul dirinya.

Mingyu mendekat, kepala mereka bersatu dan puncuk hidung mereka pun sudah bersentuhan. Mingyu mulai menggerakkan bibirnya. Melumat bibir bawah Jaehyun pelan. Jaehyun membalas dengan melumat bibir atas Mingyu.

Ciuman mereka lembut dan pelan seakan akan menikmati semua sisi yang ada di bibir masing masing.






















































































































"You are mine, Mingyu Attala Juna"

"Cih, up to you, Jaehyun Ravian Arvel"









































Fyi. Malem, telat lagi. Gak tau kenapa kalau nulis book ini, idenya selalu macet. Faktor pengetahuan kina tentang wolf mulai memudar kali wkwkwk.

Oh yah, ada yang nulis cerita disini? Jadi author? Mau minta feedback?

Kina lagi gabut. Dan pingin baca cerita. Siapa tahu, kalian bolehin kina mampir ke lapak kalian hehe.

Kalau ada, komen ajaaa.

Langsung kina baca.

Tapi satu satu:)

Love❤️❤️❤️

My mate [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang