Sembilan belas

3K 347 9
                                    

Ehe malem. Eheee maapkan wkwk.

***
Alphaxalpha

***
29.7.2020

***

"Dia akan sadar 3 jam lagi. Aku hanya memberinya obat bius biasa, yang menyebabkan dia mengantuk dan tertidur. Ini wajar dilakukan para dokter, agar pasien nya memiliki sedikit waktu untuk beristirahat"

Baik Jaehyun, Kai, Kyungsoo, maupun Mingi hanya mengganguk. Kemudian tersenyum tipis dan mengucapkan terimakasih ketika sang dokter, beranjak pergi dari ruangan.

"Kenapa kau kembali?"

Deg

Jaehyun hanya tersenyum tipis. Dia sudah memikirkan ini sebelumnya. Kakak dari Mingyu, akan menanyainya hal yang tidak jauh dari kata 'kenapa dirinya kembali'.

"Karena aku harus"

"Tunggu, kau dan Mingi pergilah keluar. Bicarakan ini baik baik. Aku tidak ingin saat kalian berdua kembali, ada lebam di wajah kalian"

Ucapan Kai lantas di iyakan oleh Mingi. Pemuda jakung yang melebihi Jaehyun dan Mingyu itu, menarik kuat pergelangan tangan Jaehyun.

Lebih ke arah memaksa.

"Kau seharusnya tidak kembali. Mingyu bisa hidup bersamaku. Dia tidak butuh sosok mate, yang bahkan tidak sekalipun menampakkan diri, saat dia tengah mengandung"

"Kau bajingan. Kau hampir setiap malam, membuat adikku menangis. Aku bosan dengan semua ungkapannya, yang mengatakan bahwa dia merindukanmu"

"Jujur saja. Aku tertarik pada adikku sendiri. Tapi setelah melihatku kembali, aku tidak bodoh. Senyuman tulus Mingyu kembali, dan itu semua karena mu"

Mingi menatap serius Jaehyun. Sedangkan Jaehyun sendiri hanya menunduk, kemudian duduk begitu saja. Terlihat tidak sopan memang.

"Pertama aku minta maaf, aku tidak bisa berdiri terlalu lama. Kaki ku masih belum pulih, di tambah lagi tadi aku harus memaksakan menemani Mingyu, dengan kondisi berdiri juga. Aku hanya tidak mau terjatuh konyol"

Mingi mendengus.

"Aku memiliki darah White Angel, dan kurasa kau sudah tau itu. Kepergian ku, adalah karena aku ingin mencabut sayap yang mengalirkan darah White Angel dalam diriku ini. Aku tidak ingin keberadaan ku, akan membawa masalah pada Mingyu dan anakku"

"Aku memang bisa di bilang terlalu menyepelekan. Tapi, aku bodoh. Moon Goddes tidak semudah itu membantuku. Dia memberi ku tugas, sangat berat, dan membutuhkan waktu yang lama. Bukan hanya Mingyu, aku juga hampir setiap hari menangis"

"Mendapati kau, yang selalu ada di samping Mingyu, saat Mingyu membutuhkan sesuatu"

"Haha"

"Aku ayah yang sangat gagal"

"Kumohon setelah kau mengerti. Aku lah yang akan menjaga Mingyu. Aku akan berada disampingnya. Karena sekarang, diriku hanya seorang werewolf alpha biasa, darah White Angel, sudah hilang dalam tubuhku"

Mingi menghelai nafas. Kemudian menepuk pelan bahu Jaehyun.

Mingi jujur.

Dia mencintai adiknya.

Tapi, dia lebih mencintai senyuman adiknya, ketika bersama Jaehyun.

Karena, senyuman itu terlihat sangat tulus.

"Aku merelakan dia. Jadi, tolong jaga Mingyu. Jangan pernah meninggalkan nya"

"Yah, aku tidak akan pernah meninggalkan nya lagi"

My mate [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang