Balik lagi dengan kami, Jangan Lupa Vote dan komennya ya. Thank u...
*~*~*~*
Anwail menangis tidak tahu apa yang harus ia lakukan , dia berjalan mengikuti kedua pria itu ke suatu tempat bangunan yang terbangun begitu besar dan tinggi tampak seperti istana.
Sampai di depan pintu masuk , ada penjaga yang tembus pandang lalu ia melayang ke arah Anwail dan berkata kepada pria di samping kiri anwail.
" Arfan , dia manusia ?"Arfan Julion mengangguk, lalu ia tersenyum dan berbicara. "Kau benar , tapi kau tau kan siapa ibu nya,Steve?"
"Aku tahu," Steve melihat Anwail dan tersenyum, kemudian ia pun melanjutkan kata-katanya. "Perkenalkan nama ku Steve , kalo kamu ada kesulitan di disini aku bisa membantumu,"
Steve menatap tajam ke arah pria di samping kanan anwail mereka samaa sama saling menatap tajam
Steve kemudian berbicara. "Dan kau Rendiya, jangan pernah coba coba mengigit nya."
Rendiya faulash memutar bola matanya jengah, kemudian dia membalas perkataan Arfan. "Heh, memang kamu siapa aku?, Seenak nya mengatur ku.?"
Anwail masih dalam keadaan berduka untuk ibu nya , dia tidak mendengar percakapan mereka , Arfan menggengam lengan Anwail dan membawa nya masuk di dalam, sungguh mewah tapi ...wajah mereka begitu pucat dan pucat.
'Pasti mereka itu....' gumam Anwail dalam hati.
"Tidak perlu berbicara dalam hati. mereka itu hantu , ini adalah asrama khusus untuk para hantu dan ada juga kamar khusus para siluman." sahut Rendiya yang mampu membaca pikiran seseorang.
Anwail mengangguk , hanya saja dia tidak bisa berhenti gemetaran , begitu banyak hantu yang ia lihat saat ini.
Anwail pun sampai di sebuah kamar, Arfan pun kembali berbicara. "Disini kamar mu ,baju telah disiapkan untuk besok di kelas belajar mu,"
Anwail :" kelas ?"
Arfan: "Kamu akan dilatih menjadi penyihir seperti ibu mu , kamu akan di tempat kan di kelas sihir,"
Anwail hanya mangangguk
Rendiya mendekati anwail dan berbisik di telinga nya. "Aku lapar...."
Sebelum rendiya selesai berbicara rambut nya sudah di tarik paksa pergi oleh Arfan
Arfan: "Jangan macam macam sialan !"
Rendiya: "Aku lapar !!"
Anwail menutup pintu dan berbaring di tempat tidur , hari sudah begitu malam tetapi anwail masih saja belum tidur ia berfikir bagaimana teman teman di sekolah SMA nya kalau tau Anwail menghilang Tiba tiba. Anwail begitu sedih ia tak bisa bermain bersama mereka lagi ,setelah itu ia tertidur.
.
.
Anwail sudah bangun dari tidurnya, ia terduduk diatas kasur. Tadi malam tidur nya lumayan nyenyak. Karena masih kebayang gimana para hantu yang hilir mudik melayang disekitar ruangan. Membayangkan saja sudah membuat dirinya bergidik.Tidak lama kemudian terdengar suara ketukan pintu. Kerutan alis tampak samar di wajah Anwail, sebelum ia mempersilahkan sosok orang dibalik pintu masuk.
Sosok itu masuk kedalam dengan tubuh yang sedikit melayang, sosok yang dijumpainya di depan pintu masuk ke kamar Anwail. Bukan kepalang ia masih membayangkan kengeriannya, namun sebisa mungkin dia menahan.
"Maaf, apa aku membangunkan mu? ", tanya Steven.
Anwail menggeleng sebagai jawaban, "Tidak, sama sekali anda tidak membangunkan ku. Aku malah sudah bangun sejak tadi." Jawab Anwail sopan, sesekali dia menelan ludah menatap tubuh Steven yang tembus pandang.

KAMU SEDANG MEMBACA
BL-The Land Of Dawn
FantasyAku hanya tahu ketika aku bertemu dengannya dan semuanya berubah menjadi aneh . Namaku Anwail Bree, aku hanya mengira itu adalah sekolah asrama laki-laki biasa, ketika aku baru saja melangkah ke dalam pintu gerbang sekolah itu, bulu kudukku langsung...