Bab 3

2.2K 174 27
                                    

Hai jangan lupa Vote dan komennya ya. Lebih baik terlambat Vote dan Komen dari pada tidak sama sekali.


🥀🥀🥀



Setelah Anweil Bree tak sadarkan diri, Arfan dan Rendiya menghampiri Mrs. Rani dan menanyakan hal apa yang terjadi sehingga Anweil Bree sampai pingsan.

"Apa yang terjadi?" tanya Arfan.

Mrs. Rani melihat ke Arfan dan Rendiya, lalu ia pun berbicara. "Siapa yang kalian bawa kemari? Baru kali ini aku melihat anak sehebat ini, empat element dan empat pintu kekuatan ada padanya."

Rendiya yang sedari tadi diam akhirnya angkat bicara. "Apa kau lupa? Ibunya adalah sahabat baikmu dulu, kalian sering bermain bersama, bahkan sering bertukar pikiran."

Mrs. Rani terdiam, ia memperhatikan anak yang di gendong oleh Arfan menuju ke ruangan pengobatan. Sesampainya disana, Anweil di letakan di pembaringan. Mrs. Rani mengamati Anweil, Rani pun mulai merasakan kilasan balik dimana ia dulu sangat dekat dengan ibu Anweil.

*~^~*

Dulu Rani dan Saridah Bree sangat dekat dan mereka adalah bersahabat baik. Kilasan masa lalu pun kembali menghiasi Mrs. Rani, ia kembali teringat masa-masa bahagia bersama sahabat baiknya itu.

Hari itu adalah hari dimana Rani dan Sarida Bree baru masuk ke Academy. Mereka sama-sama anak baru disana, Rani di temukan oleh seorang guru pada saat Rani tengah bekerja atau sedang mengadakan pertunjukan sihir di jalanan. Ia di bawa oleh guru bernama Lios. Kemudian Mr. Lios pun kembali melakukan perjalanan nya menunu ke Academy. Tetapi belum berjalan jauh, Mr. Lios melihat seorang gadis kecil yang tengah menangis karena di ejek oleh teman-temannya. Usia Rani dan Sarida sama-sama masih sepuluh tahun saat itu. Mr. Lios dan Rani menghampiri gadis kecil itu.

"Anak manis, kenapa kamu menangis?" tanya Mr. Lios.

"Tidak ada yang mau berteman dengan ku paman, mereka mengejek ku. Mereka bilang aku berbahaya, dan mereka mengusirku." sahut Sarida Bree.

"Kalau begitu ikutlah denganku, disana kamu akan mendapatkan teman baru." ujar Mr. Lios.

Sarida melihat ketulusan Lios, lalu ia pun mengangguk. Ia pun melihat gadis seusianya yang juga pergi bersama Lios. Kemudian Sarida memperkenalkan dirinya kepada Rani. "Hai, aku Sarida Bree, salam kenal."

"Hai juga, aku Rani. Semoga kita bisa jadi sahabat baik ya, aku janji tidak akan ada lagi yang berani mengejekmu lagi." sahut Rani sambil tersenyum.

Sarida mengangguk, lalu mereka pun melanjutkan perjalanan mereka dengan mengendarai Grifin dan terbang melintasi seluruh penjuru, menembus awan-awan putih yang lembut. Rani dan Sarida sangat senang sekali. Mr. Lios hanya tersenyum ketika melihat kedua gadis itu menikmati perjalanannya. Perjalanan menuju ke academy membutuhkan waktu dua hari. Mereka memutuskan untuk beristirahat di sebuah desa kecil. Setelah memesan kamar di penginapan yang seadanya, mereka pun tertidur.

Pagi harinya, mereka melanjutkan perjalanan mereka kembali, Lios sudah memanggil Grifin miliknya itu. Setelah menempuh jarak yang jauh, akhirnya Grifin itu mendarat di halaman yang luas, bangunan megah bak istana. Bangunan di beberapa sisinya melayang di udara. Rani dan Sarida terperangah melihat kemewahan itu. Mereka pun sampai di Academy.

Beberapa tahun kemudian mereka tumbuh menjadi gadis yang sangat cantik, mereka berlajar bersama, makan bersama, tidur bersama bahkan saling membangu. Rani dan Sarida Bree tumbuh menjadi siswa penyihir terbaik kala itu.

BL-The Land Of DawnTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang