*Di penghujung acara*
"Tidak kerasa kita udah memasuki acara yang sangat di nanti-nantikan para pendatang, Mari yang membawa pasangannya, ayok kita rayakan hari ini dengan bersuka citaaaaa... Yang tidak membawa pasangan nya ayok sama saya aja dansa nya hahaha bercanda" kata MC berteriak.
Naufal bergegas meninggal kan teman-teman nya dan langsung mencari dimana Sintia berada, begitu juga dengan teman-teman nya Naufal yang bergegas mencari pasangan nya.
Naufal melihat Sintia berada Bersama teman-teman nya dan menghampiri nya.
Sebelum Naufal menghampiri Sintia, Naufal telah di hadang oleh Kirana sang mantan."MUSIIIIIKKKKKK" kata MC tersebut.
"Eh fal sama gua yukk" kata kirana mengajak.
"Hhmmm ga bisa gua na, sorry" jawab naufal.
"Udah ayuk ih" jawab kirana memaksa dan memegang tangan Naufal mengikuti alur musik tersebut.
"Engga, gua engga bisa na, aduh. Sorry" jawab naufal menolak.
"Udah siih fal lu dansa sama si Kirana aja" kata putra tiba-tiba.
Naufal bingung dan berharap ia yang berdansa Bersama Sintia di akhir masa Sekolah nya.
Naufal terpaksa ikut berdansa Bersama Kirana, dan melihat Sintia dari kejauhan.Sintia yang mencari keberadaan Naufal dimana ia melihat Naufal sedang berdansa dengan Kirana, mantan nya Naufal.
Sintia langsung berfikir, udah lah sin apa sih yang kau harapkan dari seorang Naufal. Iya sin iyaaa dulu Naufal itu pandangan pertama mu saat kamu memasuki masa-masa putih abu. Sesosok pria berbaju putih abu dengan seragam lengkap dan rapih, jam tangan melekat di tangan kirinya, sesosok pria yang pertama kali berkenalan dengan kau. Dari sini kan sin kau suka sama Naufal ini, tapi kenapa harus Naufal? Kenyataan nya dari kelas 10 sampai saat ini kau ini hanya sebagai Pengagum Rahasia nya Naufal, kau yang selalu curi pandang terhadapnya.
Ingin sekali saat itu mendekati nya karena dia sering berada di depan kelas ku, namun hati ini begitu Sakit saat tau kenyataan nya Naufal telah mempunyai tambatan hatinya dari kelas ku bernama Kirana, kirana teman sekelas ku waktu kelas 10.
Aku mengikhlaskan Naufal Bersama Kirana, tapi rasa nya berat sekali. Pandangan pertama ku semasa Putih Abu telah dimiliki seseorang. Teman-teman ku menyarankan agar aku berpaling dari Naufal tetapi hati ini berat menerima yang lain karena di hati ini masih menginginkan sesosok Naufal.
Semasa putih abu ini diriku tidak mempunyai pacar satupun, diriku masih menunggu Naufal putus dari Kirana.
Sahabat ku menyarankan agar aku tidak berharap terus kepada Naufal, tinggalkan dia. Kirana yang terkenal dikalangan siswi dengan mulut nya yang pedas/nyinyir, ditambah dengan teman-teman nya.
Apalagi saat itu diri ku kena bully dari salah satu teman nya, Eka. Dia bernama Eka yang sering membully diri ku dengan kata-kata pedas nya, saat itu aku hanya bisa terdiam. Biarlah nanti ada yang membalasnya.
Di sini, diriku tambah mengagumi sosok Naufal. Dia yang menenangkan ku saat itu, dimana aku pernah menjadi Korban Bully Eka, Kirana, Anisa dan teman-temannya.
Naufal yang tau Kirana berbuat seperti itu langsung memutuskan hubungan dengan Kirana saat memasuki awal kelas 12. Kirana yang menanyakan kenapa Naufal memutuskan kan hubungan begitu saja, Naufal hanya bisa menjawab "PIKIR SAJA SENDIRI ATAS PERBUATAN MU KEPADA ORANG-ORANG, TERMASUK SINTIA". Dari sini lah Eka, Kirana dan teman-temannya mempunyai rencana untuk balas dendam dan membully kembali Sintia.
Membully disini tidak ada kekerasan Fisik, tapi Psikis atau Mental. Dari sini semenjak aku di Bully Mental ku menjadi kuat karena sering di nyinyirin oleh mereka.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sang Perwira Abdi Negara
Non-Fiction[BASED ON TRUE STORY]. Separuh aku, itu Kamu Separuh kamu, itu Negaramu. Kalah itu memang Sakit, tetapi menyerah itu Hina. Karena semua itu tentang proses, seluruh nya tergantung pada jiwa kita. Tidak ada yang merubah besi kecuali karatnya sendiri...